Saturday, October 25, 2008

Flowers




Maaf sedang belajar foto2 bunga...jadi kalau hasilnya jelek, ya minta maaf belum prof masih tahap dasar banget....Those flowers are enchanting me sampe iseng jepret2....dan beberapa nama bunga lupa euy....

yang hafal cuma kembang sepatu dan bunga ornamen natal yang ternyata banyak tumbuh di rumah saudara saya di karawang....

Friday, October 24, 2008

Indigo Children

Finding the Indigo Phenomenon is just like seeing the X File or The Sixth Sense - the movie. Once, I had a friend who could see many things that unseen for us. Something that invisible for common people like me....in the middle of the crowds, at the classroom nor anywhere he stood up. These are another phenomenon from indigo children in Indonesia....

Berbeda, tetapi Bukan Anak “Aneh” Sepanjang perjalanan menuju rumah nenek, Ardi, sebut saja begitu, seperti tidak bergerak. Wajahnya pucat pasi. Ia terus menutupi telinganya. Sang ibu tak berani mengusik anak sulungnya. “Saya sebenarnya heran, kok Ardi nangisnya sampai begitu waktu mendengar kabar ibu saya meninggal. Enggak seperti anak kecil lain yang kehilangan neneknya. Sedih ya sedih, tapi enggak gitu-gitu amat,” ujar Dewi.

Begitu turun dari mobil, Ardi seperti terkesima melihat sesuatu di pintu masuk. Ketika mencium jenazah neneknya, tiba-tiba ia kembali menutupi telinganya dan tampak ketakutan. Pandangannya terus menuju ke luar pintu. Setelah itu Ardi mengatakan kepalanya sakit, dan tidak ikut ke makam.

Menjelang tengah malam, Ardi menanyakan apakah ibunya mendengar suara petir siang tadi. Sang ibu menjawab, “Tidak.” “Masak Mama enggak dengar, kan keras sekali dan terus- terusan, Ma,” kata Dewi menirukan ucapan Ardi saat itu. “Sehabis itu Ardi menceritakan semuanya,” lanjut Dewi. Selain petir, Ardi melihat burung besar di pintu rumah sang nenek. “Burung itu enggak pergi-pergi,” ujar Ardi seperti ditirukan Dewi.

Saat mencium neneknya, Ardi melihat sang nenek berjalan menuju sebuah gerbang. Saat itu Ardi mendengar suara petir lagi, yang lebih keras dari sebelumnya, dan ia menyaksikan neneknya melangkah melewati gerbang, terus berjalan menuju tempat yang ia katakan “indah sekali”.

Peristiwa itu bukan yang pertama, sehingga Dewi dan suaminya tidak lagi terkejut mendengar penuturan anak mereka. “Dia sering melihat macam- macam, tetapi biasanya diam. Ia hanya mau berbicara sesudahnya, pelan-pelan dan hanya kepada orang tertentu,” sambung Dewi.

Usia Ardi kini menjelang 10 tahun. Di sekolah ia termasuk cerdas. IQ-nya antara 125-130. “Tapi gurunya bilang ia suka bengong di kelas,” sambung Dewi. Kepada ibunya, ia bercerita melihat macam-macam di sekolah, yang tidak bisa dilihat orang lain, di antaranya anak tanpa anggota badan, dan ia merasa sangat kasihan.

Suatu hari saat belajar di rumah ia tersenyum. Ketika ditanya oleh sang ibu, ia mengatakan ada anak persis sekali dengan dirinya. Hari berikutnya ia bercerita, anak itu datang di sekolahnya. Ketika ditanya di mana ia tinggal, anak itu menjawab, “Di sana,” sambil telunjuknya menunjuk ke arah atas. “Ada apa di sana?” tanya Ardi. Anak itu menjawab, “Ada orang gede- gede buanget. Anak itu omongnya juga medhok lho Ma, kayak aku, persis,” tutur Ardi seperti diceritakan kembali oleh Dewi. Tentu tak ada orang lain melihat “anak itu” kecuali Ardi.

Dewi dan suaminya memahami apa yang terjadi pada Ardi dan juga adiknya. Beberapa anggota keluarganya juga memiliki kepekaan lebih dibandingkan dengan orang kebanyakan. Pada Ardi hal itu sudah terdeteksi saat masih bayi. “Kalau dengar suara azan, Ardi tampak mendengarkan dengan penuh konsentrasi,” kenang Dewi. Menjelang usia 1,5 tahun, Ardi membaca kalimat syahadat secara sambung-menyambung seperti wirid. Sesudah bisa jalan, sebelum usia dua tahun, ia mulai mengambil sajadah sendiri, memakai sarung sendiri dan membuat gerakan seperti orang shalat, meskipun bukan waktu shalat.

Toh tingkah laku Ardi membuat Dewi merasa agak risau. “Ia melihat dan mendengar apa saja yang orang lain enggak bisa lihat dan enggak bisa dengar,” katanya. Ia tidak menceritakan situasi anaknya itu pada setiap orang di luar keluarga. “Kalau enggak percaya bisa-bisa anak itu dianggap berkhayal,” lanjutnya.

Dewi tidak mengecap anaknya berkhayal, karena dalam beberapa hal ia juga memiliki kepekaan itu, meski hanya sampai tingkat tertentu. “Suatu sore, sehabis shalat, saya merasa ada bayangan putih. Ardi rupanya juga melihat karena ia tersenyum. Dia bilang, ‘Ma, ada yang ngikutin, perempuan. Tapi orangnya baik sekali.’ Ketika saya tanya siapa, Ardi tidak menjawab.”

Vincent Liong (19). Murid kelas dua tingkat SLTA di Gandhi International School itu sudah menulis buku pada usia 14 tahun dan bukunya diterbitkan oleh penerbit terkemuka di Indonesia. Buku Berlindung di Bawah Payung itu merupakan refleksi, berdasarkan kejadian sehari- hari yang sangat sederhana.

Pergulatan pemikiran yang muncul dalam tulisan-tulisannya kemudian seperti datang dari pemikiran orang bijak, dan menjadi bahan pembicaraan. Pemilihan angle-nya tidak biasa, dan hampir tidak terpikir bahkan oleh orang dewasa yang menekuni bidang itu. Belakangan ia banyak menulis soal spiritual, namun tetap dilihat dalam konteks ilmiah dan rasional.

Mungkin karena minatnya yang sangat besar pada dunia tulis-menulis, Vincent tidak terlalu berminat dengan beberapa mata pelajaran di sekolahnya. Orangtuanya yang tergolong demokratis pun sering tidak mengerti apa yang diingini anaknya yang ber-IQ antara 125-130 ini. “Dia keras kepala. Kemarin ia tidak mau ikut ujian matematika,” sambung Liong, ayahnya.

Vincent mengaku “takut” pada matematika sejak kecil, tapi mengaku disiplin pada aturan mainnya sendiri. “Sejak kecil aku bingung pada dogma satu tambah satu sama dengan dua. Aku juga bingung dengan ilmu ekonomi karena dalam realitas sosial berbeda,” tegas Vincent.

Toh sang ibu sudah menengarai keistimewaan anaknya sejak bayi. Waktu SD, Vincent biasa bergaul dengan gurunya, dan orang-orang setua gurunya. Pertanyaannya banyak dan sangat kritis. “Saya langganan dipanggil guru bukan hanya karena anak itu sulit. tetapi juga karena karangan-karangannya membuat guru-gurunya kagum,” ujar Ny Ina.

Vincent sudah menulis tentang teleskop berdasarkan pengamatan dan referensi pada usia SD. “Di rumah ia membawa ensiklopedi yang besar- besar itu ke kamarnya,” ujar Ny Ina. “Kamarnya kayak kapal pecah. Tidurnya dini hari karena menulis,” sambung Liong. “Saya sering meminta agar ia menyelesaikan pendidikan formalnya dulu, karena bagaimanapun itu sangat penting,” lanjut Liong.

Annisa Rania Putri, gadis kecil berusia 9 tahun ini tiba-tiba berbicara dalam bahasa Inggris beraksen Amerika begitu ia bisa bicara pada usia 2,5 tahun. Padahal orangtuanya tidak berbahasa Inggris dengan baik. Meski tampak menggemaskan, dalam banyak hal ia berbicara dan bersikap seperti orang dewasa, bahkan menyebut dirinya “orang Amerika” karena “datang dari Amerika”. Nisa menyebut ibunya, Yenny bukan dengan panggilan mama.

Kemampuan melihat dan mendengar Nisa sangat tajam pada pukul 23.00 sampai dini hari. Tetapi kalau secara sengaja diminta memperlihatkan kemampuannya, ia akan menolak dengan tidak memperlihatkan kemampuan itu sehingga ia tampak seperti anak-anak lainnya,” ujar Yenny. Kata sang ibu, Nisa tidak mudah bersalaman dengan orang. Ia seperti tahu orang yang suka pergi ke dukun atau memakai jimat. Namun sebagai anak-anak Nisa juga suka menyanyi dan bermain.

Cita (9) termasuk anak indigo..... Keluarganya, sampai nenek-neneknya, spiritualis. Ia bisa melihat sinar dan malaikat di rumah ibadah, khususnya ketika orang-orang sedang berdoa. Ini hanya salah satu kemampuan “melihat” milik anak yang selalu mendapat rangking di sekolah itu. Cita tahu kapan hujan akan turun hari itu dan sebaliknya, meskipun mendung sudah menggantung.

“Ia menjadi teman dan penasihat kami, bapak-ibunya. Di sekolah, di keluarga besar kami, terasa ia menebarkan aura kedamaian dan kebahagiaan. Anak itu sangat tenang dan pemaaf,” ujar ibunya, Ny Dita.

SUATU hari di paruh Desember 1997. Di dalam tidurnya yang tenang, Andrean Ganie Hendrata tiba-tiba terbangun. Ada semacam ketakutan yang baru dilihatnya. Keringat dingin merembes dari pori-pori kulitnya yang kuning. Wajahnya yang kalem seketika berubah sedih. Kedua pipi bocah berusia enam tahun itu basah oleh air mata. Ia tak kuasa membendung kesedihannya.

Di dalam mimpinya itu, Andrean melihat sebuah kota ingar-bingar. Banyak rumah dan mobil terbakar, tangan-tangan mengepal, perempuan menjerit-jerit, dan kaum pria dipukuli tanpa sebab jelas. Ia tak tahu kapan dan di mana peristiwa dalam mimpinya itu terjadi. Yang pasti, “Mimpi serupa terjadi selama dua minggu berturut-turut,” Lianny Hendranata, ibu Andrean, menuturkan.

Mimpi mengerikan yang bertubi-tubi selama dua pekan itu membuat fisik Andrean makin loyo. Dan, bocah kurus itu akhirnya jatuh sakit. Tapi Lianny menyadari sepenuhnya bahwa anaknya tidak sakit sembarangan. Itu sebabnya, dia tidak membawa anaknya ke dokter. Si ibu justru mengundang pendeta untuk mengobati jiwa anaknya.

Sang pendeta pun datang. Ia membaca doa-doa di tepi pembaringan Andrean. Terasa simpel, tapi berhasil. Sebab, hari-hari berikutnya Andrean tak pernah lagi bermimpi buruk tentang sebuah kota yang tercabik-cabik anarkis. Kesehatannya kembali pulih.

Enam bulan sejak mimpi itu berlalu, Jakarta dilanda kerusuhan hebat. Penjarahan, pembakaran, penganiayaan terjadi pada Mei 1998. Tragedi itu ditayangkan oleh semua stasiun TV. Saat itulah ingatan Andrean kembali “dibangunkan”. Sembari menunjuk ke arah pesawat televisi, ia bilang: “Ma, itu yang aku lihat di mimpiku dulu!”

Sejak lahir, Andrean sudah menunjukkan kemampuan indra keenamnya. Malah, sejak bayi dia terbiasa melihat makhluk yang tak terlihat oleh indra biasa. Setelah besar, kemampuan Andrean makin sempurna. Kadang-kadang ia melihat sebuah benda bisa bergerak sendiri. “TV yang sudah dimatikan tahu-tahu bisa menyala kembali,” kata Andrean, yang kini duduk di kelas I SMP Slamet Riyadi, Cijantung, Jakarta Timur.

Dengan daya kelebihannya itu, oleh orangtuanya, Andrean difoto aura. Dan, hasilnya berbeda dengan anak umumnya. Aura Andrean berwarna nila. Saat ia dites, IQ-nya di atas 120. Itulah beberapa pertanda bahwa si empunya nama masuk dalam kategori anak indigo.
Andrean adalah bungsu dari tiga bersaudara pasangan Ganie Hendranata, 64 tahun, dan Lianny Hendranata, 45 tahun. Sehari-hari Hendranata bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Rupanya, tak hanya Andrean yang indigo. Kedua kakaknya, Imelda, 21 tahun, dan Raymond, 17 tahun, juga sama. Begitu pula Lianny.

Satu keluarga yang terdiri lima orang, empat di antaranya indigo, tentu seru. Mereka bisa bertelepati satu dengan lain. Suatu hari, misalnya, Imelda ingin memiliki sarung tangan warna merah. Tapi harganya mahal. Sang ibu menyarankan agar si sulung mencari sarung tangan yang murah saja. Rupanya, setelah mencari sekian lama, si anak tak berhasil menemukan sarung tangan merah berharga murah.

Tak berhasil bukan berarti memupuskan harapan. Imelda terus berjuang dengan caranya sendiri. Yaitu menciptakan keinginannya melalui otak: “Aku mau sarung tangan warna merah. Nggak tahu gimana caranya; aku harus punya sarung tangan warna merah.”

Beberapa hari kemudian, Raymond yang pulang dari Yogyakarta membawa oleh-oleh berupa sarung tangan warna merah buat kakaknya. “Masak, setiap aku masuk toko, kuping selalu berdengung; ada yang minta sarung tangan merah,” kata Lianny, yang juga terimbas telepati anaknya itu.

Indigo children, menurut Erwin, bukan fenomena terakhir, karena akan lahir anak-anak yang disebut sebagai crystal children. “Anak-anak dengan warna dasar aura, bening dan lengkap. Mereka lahir dari orangtua yang spiritual". Fenomena munculnya anak-anak dengan kemampuan seperti itu merupakan bagian dari evolusi kesadaran baru manusia, yang secara perlahan muncul di bumi, terutama sejak awal milenium spiritual sekitar tahun 2000 yang disebut Masa Baru, The New Age, atau The Aquarian Age. Semua ini merupakan wujud kebesaran Allah SWT.

Hope is on the way - Indigo Girl's Book

My boss called me this morning and I must read a feature in Tempo this morning - 25 Oct 2008. He asked me to read page B4 regarding a little girl called 'Annisa Rania Putri'. Then i bought it and tried to find the page.

Who's dat girl??? Menurut laman informasi sejagat....Annisa Rania Putri, bocah berusia sembilan tahun itu menguasai bahasa Inggris, Arab, Korea dan Belanda tanpa belajar secara formal. Kemampuannya itu datang tiba-tiba. Jika selama ini dia hanya menyebarkan ilmunya itu lewat ceramah-ceramah dan kuliah, Annisa kini mulai menjangkau lebih banyak orang melalui sebuah buku yang berisi kumpulan tulisannya. Buku itu berjudul Hope Is on the Way: Kumpulan Pesan Alam.

Malam kemarin, ditemani ayah-ibunya, Annisa berbagi cerita tentang buku yang diluncurkan di Jakarta beberapa bulan lalu. "Buku ini berisi kumpulan ceramah dan kuliah saya di berbagai tempat dan waktu. I just fixed some of them (saya cuma memperbaiki beberapa saja) sebelum diterbitkan," tutur Annisa yang tak bisa berbahasa Indonesia.

Perihal bahasa ini, orangtua Annisa, pasangan Dr Arwin SpKj dan Yenni Handojo, beberapa kali sempat miskomunikasi dengan anaknya. Meski masih anak-anak, buku Annisa jelas bukan untuk konsumsi anak-anak. Bah kan, remaja pun belum tentu bisa mencerna pesan yang disampaikan Annisa dalam bukunya yang diterbitkan kelompok penerbit Gramedia itu.

Semua isi buku itu berasal dari ‘pesan-pesan alam’ yang bisa ditangkap Annisa kapan saja. Bisa tiba-tiba di sela-sela pembicaraan dengan orang lain, tapi kerap di keheningan malam.

"Kalau sedang mendapat ‘pesan alam’, tangan Annisa biasanya bergerak mencoret-coretkan ‘pesan alam’ itu atau bibirnya seperti mengucapkan sesuatu," kata Yenni.

Kelebihan Annisa sudah diakui banyak pihak. Wapres Jusuf Kalla pernah mengundangnya, berbagai universitas terkenal telah memintanya untuk memberi ceramah, dan sebuah majelis taklim yang beranggotakan orang-orang kelas menengah atas di Jakarta kerap mengundang Annisa.

Bocah itu juga memberi pelatihan dan konsultasi pada beberapa kelompok meditasi di Jakarta. Kalau sampai sekarang Annisa belum bersekolah, bukan bebarti orangtuanya membiarkannya. "Tapi, ketika sekolah di dalam kelas justru gurunya yang belajar dari Annisa. Dia kemudian tak mau sekolah," ucap Yenni. Keanehan lain, ketika belum lancar bicara, saat diajak menjenguk neneknya yang sakit, Annisa bilang ‘kembang’ dalam bahasa Inggris. Tak berapa lama, neneknya meninggal. Kembang tadi tampaknya isyarat kematian.

Saya sendiri belum membeli bukunya dan kalau tidak salah anak ajaib ini sempat muncul di Kick Andy beberapa saat yang lalu. Kemudian saya kembali membuka laman informasi mengenai fenomena anak ajaib yang dalam bahasa ilmiah disebut sebagai Indigo.

Apa sih indigo itu? Indigo adalah fenomena baru kehidupan manusia yang memiliki ketajaman indra keenam. Mereka menjadi perhatian serius karena jumlah mereka semakin hari semakin banyak.

Anak-anak indigo memang sering dianggap aneh. Mereka suka berbicara sendiri, dapat melihat masa lalu dan masa depan serta cenderung lebih matang dari usianya. Kecerdasan anak-anak indigo juga di atas rata-rata dan mereka mampu melakukan hal-hal yang bahkan belum pernah mereka pelajari sebelumnya. Karena sering bicara sendiri, banyak orangtua anak indigo menyangka anak mereka menyandang autisme atau hiperaktif.

Sejarah Indigo
Banyak istilah yang dipakai untuk menyebut fenomena anak indigo. Di Rusia, para ilmuwan menyebutnya sebagai spesies manusia baru. Dalam majalah Journal Trust Rusia pada 8 Desember 2005 lalu melaporkan, beberapa ilmuwan Rusia meyakini bahwa di atas bumi saat ini telah muncul suatu spesies “manusia baru” yang disebutnya sebagai “Bocah Biru”.

Menengok catatan dari sejumlah literatur, istilah “indigo” berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila. Warna ini merupakan kombinasi biru dan ungu, diidentifikasi melalui cakra tubuh yang memiliki spektrum warna pelangi, dari merah sampai ungu. Istilah “anak indigo” atau indigo child juga merupakan istilah baru yang ditemukan konselor terkemuka di AS, Nancy Ann Tappe.

Pada pertengahan tahun 1970-an Nancy meneliti warna aura manusia dan memetakan artinya untuk menandai kepribadiannya. Tahun 1982 ia menulis buku Understanding Your Life Through Color. Penelitian lanjutan untuk mengelompokkan pola dasar perangai manusia melalui warna aura, mendapat dukungan psikiater Dr McGreggor di San Diego University.

Dalam klasifikasi yang baru itu Nancy membahas warna nila yang muncul kuat pada hampir 80 persen aura anak-anak yang lahir setelah 1980. Warna itu bisa dilihat dengan foto kirlian atau dengan alat generasi baru sejenis seperti video aura. Warna nila menempati urutan keenam pada spektrum warna pelangi maupun pada deretan vertikal cakra (dari bawah ke atas), dalam bahasa Sansekerta disebut Cakra Ajna, yang terletak di dahi, di antara dua mata.

Ciri Anak Indigo
Menurut psikiater Tubagus Erwin Kusuma, fisik anak-anak indigo tak jauh berbeda dengan anak lainnya. Hanya batinnya saja yang condong lebih dewasa. Alhasil, anak-anak indigo sering memperlihatkan sifat orang dewasa, sangat cerdas, dan memiliki indra keenam yang sangat tajam.


Virtue (dalam Carrol dan Tober, 1999) menyatakan bahwa anak indigo memiliki kecerdasan yang tinggi, namun dengan kreativitas yang terhambat. Berikut ciri-ciri anak berbakat yang indigo:

* lMemiliki sensitivitas tinggi
* Memiliki energi berlebihan untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang berlebih-lebihan
* Mudah sekali bosan
* Menentang otoritas bila tidak ber-orientasi demokratis
* Memiliki gaya belajar tertentu
* Mudah frustrasi karena banyak ide, namun kurang sumber yang dapat membimbingnya
* Suka bereksplorasi
* Tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya
* Sangat mudah merasa jatuh kasihan pada orang lain
* Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami kegagalan.

Menangani Anak-anak Indigo
Orangtua anak indigo mau tidak mau sering bentrok dengan anak. Hal ini karena anak indigo pada umumnya tidak menginginkan diperlakukan sebagai anak-anak, di samping keterbatasan kemampuan dan pemahaman orangtua tentang anaknya. Ketidakmengertian orangtua membuat toleransi orangtua menjadi rendah dan ini malah memperburuk hubungan anak dengan orangtua.

Tips mengasuh anak berciri indigo:
1. Hargai keunikan anak.
2. Hindari kritikan negatif.
3. Jangan pernah mengecilkan anak.
4. Berikan rasa aman, nyaman dan dukungan.
5. Bantu anak untuk berdisiplin.
6. Berikan mereka kebebasan pilihan tentang apapun.
7. Bebaskan anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin jadi pengekor.
8. Menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggapnya mengada-ada.
9. Jadikan diri sebagai mitra dalam membesarkan mereka.

Apa yang harus dilakukan guru?
1. Jadilah pendengar yang baik.
2. Gunakan pernyataan positif.
3. Sediakan waktu untuk berdiskusi dengan anak.
4. Saling berbagi perasaan guru dan anak.
5. Ciptakan suasa kekeluargaan dalam kelas dengan aturan kelas yang dibuat bersama.
6. Menetapkan konsekuensi berdasarkan penyebab masalah.

Intinya, indigo bukanlah penyakit atau kelainan jiwa, meski ada yang menganggap fenomena indigo sebagai kelainan jiwa. Menurut Tubagus, ketidakpahaman menangani anak indigo akan berdampak penderitaan sang anak. Pernyataan Tubagus diamini Rosini, indigo dewasa sekaligus pembimbing anak-anak indigo. “Ketika di masa anak-anak pemahaman spiritual sudah matang tapi belum diikuti penalaran,” kata Rosini. Menurut dia, tugas kitalah sebagai orang dewasa untuk membimbing anak-anak itu agar penalaran dengan spiritualnya seimbang.

Those who have the gift are a blessing.............

JIFFEST 2008

Start:     Dec 5, '08 4:00p
End:     Dec 14, '08
Location:     Jakarta
Festival film internasional yang paling bergengsi di Indonesia...walau masih kekurangan dana tiap tahun, pihak penyelenggara tetap tidak kenal lelah untuk menggelar festival film akbar ini.

Coz many things you can find here....from new or old friends to memories. I always love Jiffest....can't wait to see it!!

www.jiffest.org

Wednesday, October 22, 2008

Kotagede und Prambanan




Selesai keliling membagikan sumbangan di Kotagede...
beristirahat sejenak di masjid kuna mataram yang berada di Kotagede..
masjid dengan desain Hindu ini masih berdiri kokoh walau beberapa tembok depanya hancur...
masjid ini tidak besar cuma nyaman untuk sholat dan meluruskan kaki sambil menikmati suasana yogya.....
prambanan was the next destination...
candi Hindu dan Budha terluas di Indonesia ini masih dipugar dan pengunjung dilarang masuk takut terkena batu candi yang runtuh...
guide wisata hanya tertidur lelap karena tidak ada wisatawan asing yang datang...

Gereja Kristus Raja




Desain gereja tua ini cukup unik...
lokasi dekat perempatan petruk tidak jauh dari malioboro...
masuk kegang kecil yang berada tepat disisi kali code...
Yang membuat saya terkesan adalah bagian atap gereja yang menyerupai kastil......dan terdapat sebuah patung Jesus Christ setinggi 5 meter.....
sayang saya tidak bisa masuk kedalam gereja untuk mengabadikan ruangan dalamnya....

Rindu Yogya




Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

Di persimpangan, langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, di tengah deru kotamu

(Walau kini kau t’lah tiada tak kembali) Oh…
(Namun kotamu hadirkan senyummu abadi)
(Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi)
(Bila hati mulai sepi tanpa terobati) Oh… Tak terobati

Musisi jalanan mulai beraksi, oh…
Merintih sendiri, di tengah deru, hey…

Walau kini kau t’lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi
(untuk s’lalu pulang lagi)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati, oh…

(Walau kini kau t’lah tiada tak kembali)
Tak kembali…
(Namun kotamu hadirkan senyummu abadi)
Namun kotamu hadirkan senyummu yang, yang abadi
(Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi)
Izinkanlah untuk s’lalu, selalu pulang lagi
(Bila hati mulai sepi tanpa terobati)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Walau kini engkau telah tiada (tak kembali) tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu (abadi)
Senyummu abadi, abadi…

Me and friends




Friends are jewels for me......
tanpa disadari teman adalah sesuatu hal yang berharga dalam hidup
dari mereka kita bisa menimba berbagai macam pengalaman hidup
ada cerita gembira....
ada cerita pilu.....
ada cerita disakiti.....
ada yang setia...
ada yang palsu....
ada teman-teman baru dalam perjalanan seperti ketika saya berada di yogya kala menjadi sukarelawan...
tapi akhirnya waktu yang bercerita..
mana yang benar-benar a friend indeed and a friend in need....
these are my beloved friends ...
it was ...
and till today...
those pictures had their own stories....

Gagang Pintu




Gagang pintu hanyalah sebuah hiasan belaka
tapi selalu dicintai oleh setiap penghuni
sebelum mereka masuk kedalam suatu ruangan...

Gagang pintu klasik yang banyak terdapat dirumah-rumah tua bangunan Belanda telah memikat hati banyak orang. Tanpa disadari gagang pintu yang fungsinya sebagai ornamen hias ternyata menyimpan seribu keindahan dan cerita.

Bahkan tidak jarang super rich Indonesia melapisi gagang pintu rumahnya dari emas demi sebuah gengsi belaka dan ornamen fantasia.

Sunday, October 19, 2008

Musicademia 2008 by Twilite Orchestra

Start:     Oct 29, '08 7:30p
End:     Oct 29, '08 9:00p
Location:     Jakarta
KONSER TWILITE ORCHESTRA
MUSICADEMIA 2008
"TERIMA KASIH PEMUDA INDONESIA "
RABU, 29 OKTOBER 2008
KARTIKA EXPO CENTER, BALAI KARTINI
PUKUL 19.30 WIB
ADDIE MS, konduktor
menampilkan:
IDOL DIVOLEA SIMANJUNTAK
DANIEL KRISTIANTO
LEVI GUNARDI & JOHANNES S. NUGROHO
piano dan 200 ORANG PADUAN SUARA
Twilite Chorus, PSM Universitas Trisakti,PSM Paragita UI,
PSM AgriaSwara IPB
TIKET: Rp 20.000,-
Penjualan tiket:
MEILINA (0819 795 3157), CLAUDIA (0818 0881 6428), PRIMA (021-9290 0744),DIANA (0817 6088 463), RICHARD (0818 0869 6723), DINI (0857 1125 7700), FERAWATI (021-546 0901)
Informasi:NOE Pro: 021-724 3034, 0812 8823 609 (Anto)Twilite Orchestra: 021-7581 8957/58, 0812 965 2505 (Budi)
www.twiliteorchestra.org

Thursday, October 16, 2008

Indonesia International Fantastic Film Festival




INAFFF (Indonesia International Fantastic Film Festival)
Jakarta 14-24 Nov 2008
Bandung 28-30 Nov 2008

para penggemar film horror bisa menikmati acara ini....lumayan buat test jantung...kayaknya film horror thailand lebih seru dan menakutkan neh...

Jakarta

Friday 14 Nov 2008, Grand Indonesia "OPENING FILM"

”TAKUT – Faces of Fear” – Horror Anthology by
Riri Riza, The Mo Brothers, Rako Prijanto, Raditya Sidharta, Roby Ertanto, Ray Nayoan.Cast: Dinna Olivia, Marcella Zalianty, Shanty, Lukman Sardi, Eva Celia Lesmana, Sogi Indraduhaja, Shareefa Dannish, Mike Muliadro, Reuben Elishama Hadju

Friday 21 Nov 2008, Grand Indonesia "COSTUME PARTY "

Costume party at Blitz Café Grand Indonesia, from 9pm- onwards
Hosted by : Marsha Timothy and Fahri Albar
Theme : Anime
Free make up from MAC Cosmetic, for the first 30 party-goers!
Be as freaky as u can be + win prizes!!
FREE ENTRANCE !!!

Saturday 22 Nov 2008, Grand Indonesia "MOVIE WORKSHOP"

Movie Workshop at Blitz Café Grand Indonesia, from 1 pm – onwards Along with the festival theme, this year’s workshop will discuss "FILMMAKING A-Z" for fantasy movie from pre production to post production. Case Study: Ekspedisi Madewa

Sunday 23 Nov 2008, Grand Indonesia "CLOSING FILM"

”THE SPIRIT” by Frank Miller (300, Sin City)
Cast: Samuel L. Jackson, Scarlett Johansson, Eva Mendes
Jakarta ( Blitz Grand Indonesia )

Friday, 14/11
21:00 audi A TAKUT - Faces of Fear

Saturday, 15/11
14:30 audi A They come back/ Revenants, Les (2004)
14:30 audi B Dead Bones (2008) + Hell’s Ground (Zibahkhana) (2007)
17:00 audi A Los Cronocrímenes (Timecrimes) (2007)
17:00 audi B Blackout (2008)
19:30 audi A Saw V (2008)
19:30 audi B The Cottage (2008)
21:30 audi A Hansel & Gretel (2007)
21:30 audi B Nightmare Detective 2 (2008)
23:45 audi B The Shaman (2008)

Sunday, 16/11

15:00 audi A Dark Woods/ Villmark (2003)
15:00 audi B 100 Feet
17:00 audi A The Substitute / Vikaren (2007)
17:00 audi B Tales from Earthsea (Gedo Senki)(2006)
19:30 audi A EVANGELION: 1.0 YOU ARE (NOT) ALONE
19:30 audi B Fiksi (2008)
21:30 audi A TAKUT - Faces of Fear
21:30 audi B Home Movie (2008/II)

Monday, 17/11

19:30 audi A Eden Log (2007)
19:30 audi B The Zombie Diaries (2006)
21:30 audi A The Screen (2007)
21:30 audi B Stir of Echoes 2: The Homecoming (2007)

Tuesday, 18/11

19:30 audi A Soul’s Code (2008)
19:30 audi B They come back/ Revenants, Les (2004)
21:30 audi A Hansel & Gretel (2007)
21:30 audi B The 8 Days (2008)

Wednesday, 19/11

19:30 audi A Chrysalis (2007)
19:30 audi B BURN /Khon fai luk (2008)
21:30 audi A Art of the Devil 3 (Long Khong 3)
21:30 audi B 100 Feet

Thursday, 20/11

19:30 audi A The Substitute / Vikaren (2007)
19:30 audi B The Kovak Box (2006)
21:30 audi A Eden Lake (2008)
21:30 audi B Home Movie (2008/II)

Friday, 21/11

19:30 audi A Los Cronocrímenes (Timecrimes) (2007)
19:30 audi B The Cottage (2008)
21:30 audi A Jack Brooks: Monster Slayer (2007)
21:30 audi B Franklyn (2008)
23:45 audi A Dark Woods/ Villmark (2003)

23:45 audi B Blackout (2008)

Saturday, 22/11

15:00 audi A The Screen (2007)
15:00 audi B BURN /Khon fai luk (2008)
17:00 audi A Manhunt (Rovdyr)(2008)
17:00 audi B The Lodge (2008)
19:30 audi B Nightmare Detective 2 (2008)
19:30 audi A Surprise Movie
21:30 audi B Jack Brooks: Monster Slayer (2007)
21:30 audi A Grindhouse Double Feature

Sunday, 23/11

15:00 audi A Manhunt (Rovdyr)(2008)
15:00 audi B Dance of the Dead
17:00 audi A Chrysalis (2007)
17:00 audi B Franklyn (2008)
19:30 audi A The Spirit (2009)
19:30 audi B Dead Bones (2008) + Spine Tingler! The William Castle Story (2007)


Jakarta ( Mall Of Indonesia )

Saturday, 15/11

15:00 audi A The Zombie Diaries (2006)
17:00 audi A Tales from Earthsea (Gedo Senki)(2006)
19:15 audi A 100 Feet
21:30 audi A Art of the Devil 3 (Long Khong 3)

Sunday, 16/11

15:00 audi A Dead Bones (2008) + Hell’s Ground (Zibahkhana) (2007)
17:00 audi A The Kovak Box (2006)
19:15 audi A The Cottage (2008)
21:30 audi A Blackout (2008)

Monday, 17/11

19:15 audi A BURN /Khon fai luk (2008)
21:30 audi A Stir of Echoes 2: The Homecoming (2007)

Tuesday, 18/11

19:15 audi A 100 Feet
21:30 audi A Dance of the Dead

Wednesday, 19/11

19:15 audi A Franklyn (2008)
21:30 audi A Blackout (2008)

Thursday, 20/11

19:15 audi A Soul’s Code (2008)
21:30 audi A The 8 Days (2008)

Friday, 21/11

19:15 audi A Home Movie (2008/II)
21:30 audi A Nightmare Detective 2 (2008)

Saturday, 22/11

15:00 audi A The Screen (2007)
17:00 audi A They come back/ Revenants, Les (2004)
19:15 audi A Hansel & Gretel (2007)
21:30 audi A Saw V (2008)

Sunday, 23/11

15:00 audi A The Lodge (2008)
17:00 audi A Tales from Earthsea (Gedo Senki)(2006)
19:15 audi A The Substitute / Vikaren (2007)
21:30 audi A Dark Woods/ Villmark (2003)

Bandung ( Blitz Paris Van Java )

Friday, 28/11

17:00 audi A Dance of the Dead
17:00 audi B Dead Bones (2008) + Hell’s Ground (Zibahkhana) (2007)
19:15 audi A Franklyn (2008)
19:15 audi B They come back/ Revenants, Les (2004)
21:30 audi B 100 Feet
21:30 audi A The Substitute / Vikaren (2007)
23:45 audi A The Screen (2007)
23:45 audi B Blackout (2008)

Saturday, 29/11

14:45 audi A The Zombie Diaries (2006)
14:45 audi B The Kovak Box (2006)
17:00 audi A Chrysalis (2007)
17:00 audi B Art of the Devil 3 (Long Khong 3)
19:15 audi A Hansel & Gretel (2007)
19:15 audi B The Cottage (2008)
21:30 audi A Eden Lake (2008)
21:30 audi B BURN /Khon fai luk (2008)
23:45 audi A Nightmare Detective 2 (2008)
23:45 audi B Dark Woods/ Villmark (2003)

Sunday, 30/11

12:30 audi A Dead Bones (2008) + Home Movie (2008/II)
12:30 audi B The Lodge (2008)
14:45 audi A Jack Brooks: Monster Slayer (2007)
14:45 audi B Tales from Earthsea (Gedo Senki)(2006)
17:00 audi A EVANGELION: 1.0 YOU ARE (NOT) ALONE
17:00 audi B The 8 Days (2008)
19:15 audi A Los Cronocrímenes (Timecrimes) (2007)
19:15 audi B Soul’s Code (2008)
21:30 audi A They come back/ Revenants, Les (2004)
21:30 audi B Stir of Echoes 2: The Homecoming (2007)

Tuesday, October 14, 2008

In Memoriam - SALIM

Baru saja awal bulan september 2008 ketika puasa tiba, saya baru saja melihat pameran lukisan SALIM digaleri nasional Indonesia di depan station KA Gambir. Pagi ini saya baca diKompas bahwa pelukis Indonesia SALIM telah meninggal dunia di Paris para hari senin lalu pukul 17.15 waktu Paris.

Baru saja pameran 100 tahun Salim baru berakhir dan kini beliau telah wafat dengan tenang. Indonesia sudah kehilangan satu pelukis terkenal yang sudah puluhan tahun menetap di Paris. Yang pasti kini lukisan beliau akan diburu oleh para kolektor dan harga lukisannya akan naik.

 

Monday, October 13, 2008

Visit KUTAI


maskot kota tenggarong

Bekerja sambil berwisata adalah salahsatu anugrah tersendiri buat saya. Sudah tiga kali berkunjung ke Balikpapan tetapi belum pernah sekalipun menginjak ibukota propinsi Kalimantan Timur, kota Samarinda. Kebetulan tugas kali ini lebih dari tiga hari di Balikpapan sebuah kota pelabuhan yang tidak terlalu besar diselatan propinsi Kaltim.

Hanya berbekal brosur wisata seadanya maka perjalanan ke kota Samarinda pun dimulai, dengan naik taksi seharga Rp 200,000 ke kota Samarinda. Perjalanan cukup jauh ditempuh selama 2 jam dari kota Balikpapan melewati hutan industri dan kawasan konservasi Bukit Raya Soeharto. Yang jaman dulu terkenal sekali dan baru kali ini saya berada ditengah-tengah kawasan Bukit Raya Soeharto yang sering terbakar dimusim kemarau karena konon kandungan batubara yang banyak.

Tapi sayang semenjak reformasi berjalan, kawasan bukit yang penuh dengan hutan alami sudah banyak berubah menjadi lahan kosong, rumah penduduk dan bahkan areal tambang batubara yang besar sekali. Ibaratnya, pinggir jalan masih hutan lebat tapi jarak 1-2 km dari pinggir jalan raya….hutan sudah berubah menjadi tambang batubara baik yang illegal maupun yang legal.

Kaltim adalah salahsatu propinsi terkaya di Indonesia karena tanahnya diatas ada hutan lebat dengan kayu yang besar sekali, bawah tanah digali 2 – 5 meter saja ada batubara muda, digali lebih dalam lagi ada gas dan minyak bumi…jadi sangat kaya raya sekali buminya.

Welcome to Samarinda, ibukota propinsi Kaltim yang berada cukup jauh. Ketika masuk kota harus melewati jembatan Mahakam 1 yang agak sempit dan sudah tua. Sungai Mahakam adalah salahsatu sungai terluas dan terpanjang di Indonesia. Kota Samarinda tidak terlalu luas dan malah lebih luas serta lebih rapi kota Balikpapan. Maklum banyak perusahaan minyak di kota Balikpapan sehingga lebih ‘beradab’. Supir taksi saya membawa ke sebuah hotel ditengah kota Samarinda.

Kemudian setelah makan siang, saya jumpa dengan sahabat saya yang tinggal di Samarinda. Kami bertemu dihotel dan diajak jalan-jalan menikmati kota Samarinda yang kecil dan tidak ramai. Saya kemudian minta diantar ke kota Kutai Kartanegara.

Kutai Kartanegara adalah kabupaten terkaya di Indonesia karena sumber kekayaan alamnya yang melimpah. Jarak tempuh dari Samarinda – Tenggarong (ibukota Kutai Kartanegara) sekitar 20-30 menit karena jalanannya sangat baik. Beberapa burung elang masih bisa saya lihat sedang beterbangan dan tidak lama kemudian dari jauh saya bisa melihat jembatan Golden Gatenya Kutai Kartanegara.

Saya diajak ke pulau Kumala oleh teman saya, setelah memarkirkan mobilnya kami naik cable car. Wah hebat pikir saya, dikota kecil ini ada kereta gantung seperti di Taman Mini Indonesia Indah. Siang itu cuma kami berdua pengunjungnya, tiketnya juga tidak mahal hanya Rp 20,000 berdua. Dari atas cable car kami bisa melihat view sungai mahakam dengan tongkangnya yang membawa hasil bumi batubara menuju ke Balikpapan dibagian hilir.

Pulau Kumala seluas 80 hektar dan dikelola oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol merupakan pulau wisata yang semula adalah sebuah pulau kecil yang tidak terawat masih berhutan dan jadi suaka margasatwa untuk bekantan - kera hidung panjang. Huh sedih melihat pulau habitat bekantan ini jadi habis dan berubah menjadi ancolnya Kutai....where are they now?

Proyek ini adalah proyek mercusuarnya Bupati Kutai yang kini ditahan oleh kepolisian karena kasus korupsi. Bahkan konon olahraga bupatinya adalah jet ski disungai mahakam...wuihhh!!! Udaranya panas sekali karena pohonnya masih kecil dan belum lebat, yang ada hanya beberapa permainan yang kosong dari pengunjung. Karena lahan yang luas, kami lebih memilih naik mobil keliling dan yang dilihat hanya beberapa lahan kosong yang ditanami pepohonan hias. Sungguh proyek yang gagal!!

Sebuah pura Hindu berada di tengah pulau yang konon merupakan titik tengah pulau ini. Selain itu puri ini dibuat untuk menghormati leluhur mereka yang menganut Hindu Kaharingan.

Lembuswana adalah maskot kota Tenggarong, sebuah patung dengan badan kuda, bersayap tetapi mempunyai belalai gajah. Menurut sahabat saya yang masih kerabat kerajaan Kutai Kartanegara, lembuswana adalah kendaraan mistik para Sultan di Kutai waktu dulu. Dan mahluk mistik ini masih sering muncul disungai Mahakam sekitar Tenggarong, ia akan muncul ketika keluarga kerajaan akan mendapatkan musibah. Biasanya bila mahluk mistik ini muncul maka rakyat akan memberikan kabar kepada pihak kerajaan.

Selesai dari naik sky tower sekejap dan melihat kota Tenggarong dari atas, kami berdua menyebrang sungai dengan naik perahu penyebrangan menuju ke sebuah taman berada didekat jembatan Golden Gate.

Jembatan Golden Gate yang cukup menakjubkan buat saya untuk sebuah kota kecil ini.....apalagi suasana Golden Gate diwaktu malam yang ciamik menurut sahabat saya. Akhirnya kami menuju ke parkiran mobil dan melanjutkan ke museum Kutai. Sebelum memasuki museum ada bangunan besar yang cukup mewah dan menurut sahabat saya bangunan itu adalah Kedaton alias Keraton Kutai Kartanegara.

Museum Kutai di Tenggarong menyimpan berbagai macam benda pusaka kerajaan Kutai dan suasananya agak mistis. Entah mengapa begitu memasuki pintu museum bulu kuduk saya merinding dan sahabat saya menolak untuk masuk. Saya hanya ditemani oleh penjaga museum yang sudah dikenal oleh sahabat saya tersebut. Berbagai macam benda pusaka tersimpan dan juga bisa disaksikan foto2 anggota kerajaan. Wah ternyata anggota kerajaan Kutai Kartanegara tidak kalah hebat dan megah dari keluarga Sultan Yogya dan Solo. Bahkan mereka juga sudah melawat ke Belanda pada waktu pengangangkatan Ratu Wilhelmina pada tahun 1898. Sayang akibat pemerintah yang mencabut status daerah istimewa tahun 1956 dan berapa konflik internal keluarga kerajaan Kutai tidak dipandang lagi. Pada tahun 2000, oleh Gus Dur status kerajaan Kutai mulai diaktifkan lagi hingga kini dengan Sultan yang baru.

Selesai berkunjung dari museum, sahabat saya bercerita bahwa ia tidak bisa masuk kedalam museum karena ada mahluk halus. Ia malas melihat berbagai macam wajah mahluk halus didalam musem karena maklum banyak benda2 mistik disana.

Akhirnya perjalanan wisata singkat berakhir, malamnya sehabis makan seafood ditapian sungai mahakam di Samarinda kami kembali bermalam minggu di bawah jembatan Golden Gate. Ternyata memang cukup indah melihat jembatan ini diwaktu malam dengan tamannya yang bersih....tidak ada taman ditepian sungai di Indonesia yang seindah ini. Bahkan sungai musi dengan jembatan amperanya pun kalah.....

Finally, i went home....kapan yakh bisa ke kota ini lagi???

Sunday, October 12, 2008

Postcards from Semarang




Semarang, one of the biggest city in Java yang letaknya tepat ditepian laut Jawa...kesan pertama adalah kota yang panas, semrawut tapi penuh dengan gedung-gedung tua yang indah dan menawan ditambah dengan berbagai macam makanan yang lezat serta murah.

Mau cari makanan khas pecinan hingga yang njawani pun ada ....Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Gedong Batu (Sam Poo Kong).

Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.

And here are all my postcards from the lovely city where my father spent his education at this city years ago....

Friday, October 10, 2008

Jembatan Selat Sunda




Pemprov Lampung, Banten, investor, dan tim ahli telah mempelajari seluruh aspek pembangunan megaproyek jembatan Selat Sunda (JSS) yang menelan biaya Rp 92 triliun.Rancang bangun JSS sudah memasukkan seluruh faktor yang memengaruhi, termasuk mempertimbangkan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI)--jalur yang mengatur ketentuan pelayaran di laut. Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Suryono S.W. di Pemprov.

Dengan tinggi dari permukaan air laut 70 meter dan bentangan 30,4 kilometer pada celah laut dalam, ujar Suryono, JSS bisa dilalui kapal besar termasuk jenis kapal induk. "Pembangunan jembatan ini akan memperlancar jalur Merak--Bakau dibanding dengan penambahan trip kapal," ujarnya. Celah laut dalam yang menjadi jalur ALKI kini di antara Pulau Sangiang dan Prajurit yang lebar bentangnya 3,5 kilometer. Rencananya, dua tiang penyangga jembatan berada di dua pulau itu.

Kini, ujar Suryono, ada pengalihan ALKI dari Selat Malaka ke Selat Sunda. Sebab, kapal besar yang melintas di Selat Malaka tidak boleh melalui jalur itu lagi setelah jembatan Selat Malaka (JSM) selesai dibangun.Sebagai tanah dimulai pengerjaan JSS, besok akan ditandatangani memorandum of agreement (MoA) antara Pemprov Lampung, Banten, dan investor di Pulau Sangiang. Pekerjaan awal jembatan itu ditanggung konsorsium perusahaan Artha Graha Network (AG Network) yang menjadi investor pembangunan JSS. AG Network membiayai pekerjaan mulai pra-feasibility studies (studi lapangan), perencanaan, dan pembangunan.

Jaminan Pakar

Saat ekspose bersama Pemprov Lampung-Banten beberapa waktu lalu, Profesor Wiratman dari Konsultan Wiratman & Associates yang bekerja untuk AG Network memperkirakan biaya pembangunan JSS mencapai 10 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 92 triliun). Biaya tersebut dibagi dua tahap: Biaya studi dan jasa engineering 190 juta dolar AS atau Rp1,8 triliun dan biaya konstruksi 9.810 juta dolar AS atau 90,2 triliun. "Perkiraan pelaksanaan konstruksi 6--10 tahun," katanya.

JSS sudah menyesuaikan dengan kondisi geologis, ekologis, dan geografis dengan ide pembuatan jembatan gantung. Menurut Wiratman, kini di dunia ada tiga generasi jembatan gantung yang ditemukan para ilmuwan. Pertama, sistem pylon kaku dengan dek dipikul gelegar rangka kaku dan berat.

Kedua, pylon kaku dengan dek dipikul gelegar kotak tunggal yang aerodinamik, kaku, dan ringan. Generasi terakhir adalah pylon fleksibel, yaitu dek dipikul gelegar kotak majemuk yang aerodinamik, fleksibel, dan sangat ringan.Sebagai bagian dari Asian highway, JSS akan disambungkan dengan jalan tol Merak ke Ibu Kota negara, Jakarta. Kemudian, di Sumatera disambungkan dengan rencana pembangunan tol Lampung.

Kapasitas maksimum JSS diperkirakan 160 ribu kendaraan per hari dan 31.318 orang per hari. Dengan maksimum jumlah angkutan mencapai 76.800 per hari.
"Untuk barang seperti batu bara dapat melewati jembatan itu sekitar 1,75 juta ton per tahun. Rujukan kami adalah jembatan Messina atau Stretto Di Messina di Italia," ujar Wiratman. n AAN/U-1

MEGA PROYEK Rp 92 TRILIUN

Jembatan Selat Sunda (JSS) dikerjakan konsorsium perusahaan Artha Graha Network. Pengerjaan konstruksi megaproyek yang menelan biaya Rp92 triliun ini membutuhkan waktu 6--10 tahun. Besok (3-10), Pemprov Lampung, Banten, dan investor akan menandatangani memorandum of agreement sebagai tanda dimulainya pengerjaan JSS.

Spesifikasi Jembatan :

- Panjang 29 kilometer
- Lebar 60 meter
- Jalan mobil 2 x 3 meter
- Jalan sepeda motor dan pejalan kaki 2 x 1 meter
- Double track kereta di tengah
- Lokasi 50 kilometer dari Gunung Krakatau
- Desain tahan gempa dan tsunami
- Melintasi tiga pulau: Prajurit, Sangiang, dan Ular.
- Terdiri atas dua jembatan gantung berbentang ultrapanjang: 3,5 km dan 7 km.
- Terdiri atas tiga jembatan konvensional berbentang 6--7,5 km.
- Kapasitas maksimum 160 ribu kendaraan per hari dan 31.318 orang per hari
- Barang seperti batu bara sekitar 1,75 juta ton per tahun atau 4,7 ribu ton per hari

Imagining Jakarta in the Future


setinggi 50 lantai saat ini dan sedang dibangun

Jakarta adalah kota impian bagi seluruh penduduk Indonesia, jutaan orang mencari kerja dikota ini. Sebuah kota yang dihuni oleh 8 juta manusia pada siang hari dan dihuni oleh 5 juta orang pada malam hari.

Jakarta juga penuh dengan gedung-gedung pencakar langit saat ini, penuh dengan bangunan mal, penuh dengan rumah-rumah kumuh dibeberapa tempat.

Tapi hal tersebut tidak mengubur impian para arsitek yang kreatif untuk membangun gedung pencakar langit yang akan menjadi icon suatu saat nanti. Beberapa yang sedang dibangun tapi banyak juga yang belum dibangun karena menunggu keluarnya dana atau bahkan tidak ada dana untuk membangunnya.

Apabila keseluruhan gedung pencakar langit jadi maka Jakarta adalah Dubainya Indonesia karena kita akan mempunyai gedung-gedung pencakar langit yang indah seperti,
1. Bakrie Tower rencana 80 lantai dan menjadi sekitar 50 lantai.
2. Financial Tower yang akan menjadi gedung bursa efek yang baru.
3. Jakarta Sahid Perdana Tower akan menjadi menara kembarnya Jakarta.
4. Sudirman Park Avenue setinggi 70 lantai di kawasan Mega Kuningan.
5. SCBD Tower di kawasan SCBD Sudirman akan mempunyai 80 lantai.

Selain itu Jakarta mempunyai masterplan yang baik cuma sayang belum ada dana untuk merealisasikan pembangunan ini seperti,
1. Stasiun Pusat Manggarai, akan dibangun megah seperti KL Sentral di Malaysia.
2. Stasiun Monorel di Blok M.
3. Kawasan Waduk Sunter akan direnovasi lebih bagus lagi

Imagine Jakarta would be like those pictures.......someday!!!

Timor Leste




Cerita tentang Timor Timur adalah sebuah luka lama bagi bangsa ini, setelah melihat acara Kick Andy tadi malam mengenai pemimpin pro intergrasi, Eurico Guiterres. Sekitar awal bulan September lalu, saya kedatangan seorang sahabat lama saya dari Timor Leste. Saya mengenal sahabat saya tersebut semenjak saya tinggal dan bekerja di pulau Bali beberapa tahun yang lalu. Sahabat saya tersebut sudah lama menetap di Australia dan semenjak Timor Timur melepaskan diri dari Indonesia dan berdiri sebagai sebuah negara merdeka dengan nama Timor Leste, sahabat saya kembali ke kampung halamannya hingga saat ini.

Once he told me, karena situasi politik yang tidak menentu saat itu maka ia memilih untuk menetap di Australia. Hingga detik ini kami tidak pernah membicarakan masalah politik yang terjadi antara kedua negara, karena mungkin pembicaraan politik bisa membuat hubungan kami renggang. Bisnis dan kuliner adalah salahsatu topik yang menarik hingga saat ini antara kami berdua. Suatu hari pada tahun 2004 pada saat ia berkunjung ke Jakarta, sahabat saya bercerita bahwa beberapa pemimpin Indonesia sempat berkunjung ke Timor Leste secara diam-diam untuk membicarakan sejumlah political issue antara kedua belah pihak.

Beberapa waktu yang lalu saya bertanya kepada sahabat saya, mata uang apa yang kalian pakai saat ini? Australian Dollar? Sahabat saya menjawab bahwa saat ini mata uang yang dipakai adalah US Dollar. Saya tanya kembali, why? Karena ini adalah perjanjian antara kedua belah pihak antara pemerintah Timor Leste dan US government, yang mana tentu saja menguntungkan antara kedua belah pihak. Pada awalnya negara Timor Leste masih memakai mata uang Australian Dollar selama beberapa tahun hingga diputuskan bahwa USD adalah yang paling cocok saat ini hingga pemerintah Timor Leste bisa membuat mata uang sendiri yang stabil. Karena untuk membuat sebuah mata uang sendiri diperlukan masa yang cukup panjang.

Bagi saya penggunaan mata uang USD selain lebih mudah dari sisi transaksi bagi pemerintah Timor Leste tetapi juga membuat segala macam kebutuhan semakin mahal. Sahabat saya bercerita bahwa rokok Djarum kesukaannya kini sudah seharga 3-5 USD perbungkus di kota Dili. Belum lagi kebutuhan pangan lainnya yang harganya tentu saja lebih mahal dibanding dengan ketika masih NKRI. Tidak aneh apabila sahabat saya berkunjung ke Jakarta, salahsatu yang dituju adalah shopping, mulai dari belanja baju untuk kebutuhan keluarganya hingga software komputer yang susah ditemukan di negaranya dan kalau ada harganya selangit.

Timor Leste hingga saat ini masih menjadi negara paling miskin di Asia Tenggara dan bahkan di Asia. Gunjang ganjing pemerintahannya menjadi salahsatu penyebab ketidakstabilan perekonomian negara. Sehingga pemerintah Australia sempat ingin menarik diri dari kota Dili setelah pasca kerusuhan yang berlangsung di tahun 2007 lalu.

Timor Leste atau Timor Timur menjadi incaran berbagai pihak baik Indonesia sendiri maupun negara tetangga Australia dan negara adidaya Amerika Serikat. Sumber daya alam Timor Leste cukup melimpah mulai dari potensi minyak bumi diselat Timor yang sebagian dikuasai Australia berdasarkan perjanjian bilateral. Selain itu potensi pertanian kopi menjadi salahsatu pemasukan besar saat ini. Potensi wisata bahari dan pantainya yang indah juga banyak diincar oleh wisatawan asing saat ini terutama mereka yang suka diving.

Timor Timur adalah propinsi paling muda di Indonesia pada waktu era Orde Baru dan menjadi anak emas bagi pemerintahan waktu itu setelah berhasil mendapatkannya dari tangan Portugis. Saya masih ingat waktu kecil, my dad dikirim ke Timor Timur dengan tugas utama adalah mengawasi rencana pembangunan jalan di kota Dili. Bapak saya bercerita sewaktu akan dikirim ke Timor Timur di awal tahun 1976 diharuskan untuk suntik anti malaria. Karena kota Dili masih rawan malaria dan sewaktu mendarat di kota Dili, hanya 2 km jalan beraspal didepan balaikota Dili yang kini gedungnya menjadi kantor pemerintahan Timor Leste.

Untuk makan masih sulit, penduduk lokal tidak mengenal nasi mereka hanya makan singkong atau sagu dengan lauk daging babi hutan atau daging rusa...tidak ada daging ayam dikota Dili waktu itu. Selama beberapa bulan, bapak harus pulang pergi Jakarta – Dili untuk mengawasi pembangunan jalan karena jalan adalah sesuatu yang penting dimasa itu untuk mempermudah roda ekonomi dan pemerintahan. Bahkan seluruh jalan beraspal di Timor Timur adalah salahsatu jalan pedesaan yang terbaik di Indonesia karena aspal yang digunakan adalah kualitas satu.

Kesalahan demi kesalahan dilakukan oleh pemerintah Orde Baru waktu itu hingga terjadi pembunuhan di tahun 1992 yang menjadi bumerang dimata internasional dan banyak pengungsi lari ke Australia dan mendiskreditkan pemerintah Orba waktu itu. Hingga Xanana Gusmao dipenjara dan menjadi bara dalam sekam yang bisa terbakar. Seharusnya Xanana dirangkul bukan dipenjarakan karena ia cukup dihormati oleh masyarakat lokal. Tapi begitulah politik...kotor!

Begitu juga dengan Eurico Guiterres yang sempat ditahan untuk menjadi kambing hitam bagi pemerintah RI agar pemerintah terlihat serius menangani kasus pelanggaran HAM pasca jajak penentuan di tahun 1999. That’s politic tapi walau bagaimana beliau adalah pahlawan tanpa tanda jasa bagi NKRI berikut juga segenap pejuang eks TimTim yang gugur dan masih hidup serta tinggal diperumahan pejuang di Bekasi. Satu tugas lagi yang tidak boleh dilupakan adalah nasib para pengungsi eks Timor Timor diperbatasan Timor dan NTT. Mereka hidup serba kekurangan dan tinggal dirumah seadanya yang mereka bangun swadaya bahkan sumbangan dari para donatur yang bersimpati. Mereka juga pejuang tanpa tanda jasa karena masih mau membela NKRI hingga harus diusir dari tanah kelahirannya. Miris sekali!!

Saat ini hubungan bilateral antara RI dan Timor Leste semakin hangat dan masing-masing mencoba untuk mengubur sejarah masa lalu yang pahit dan melihat kedepan. Konon pemerintah Timor Leste akan mengembangkan pariwisatanya lebih baik dengan membangun sebuah kasino ditepi pantai sebagai pemecut perekonomian dan pendapatan negara. Dan saat ini pemerintah Timor Leste lebih hati-hati dalam melihat negara tetangga Australia yang lebih ingin menguasai sumber daya alam dan hal-hal yang strategis seperti telekomunikasi.

Mungkin suatu hari nanti saya ingin berkunjung ke Timor Leste ingin menikmati pemandangan bawah lautnya yang konon menakjubkan dan patung Yesus Kristus yang spektakular ditepi pantai, no.2 tertinggi didunia setelah di Brazil. Amien....

Wednesday, October 8, 2008

Senja di Raja Ampat


lihat lukisan alam ini
indah sekali

Kala sang surya tenggelam memberikan semburat-semburat cahaya yang mengagumkan. Hanya kebesaran Tuhan yang sanggup menciptakan keindahan alam yang tiada habisnya.

Disaat sang surya tenggelam, beberapa penduduk sekitar kepulauan Raja Ampat sering memancing ikan untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Karena lauk pauk sudah tersedia didepan mata. Apabila lautnya sudah tercemar dengan lumpur limbah hasil olahan nikel.....darimana lagi mereka bisa mencari ikan untuk makan??

Sang surya pun kembali muncul dipagi hari....dari balik bukit-bukit sang surya perlahan-lahan memberikan sinarnya bagi mahluk hidup. Bila kawasan konservasi rusak karena hutannya dijarah dan isi perut buminya diambil, maka padang pasir akan menggantikan keindahan alamnya suatu saat nanti.

Life at Raja Ampat




Do we have to sacrifise them for the sake of economy??
Masyarakat kepulauan Raja Ampat bisa dikatakan masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Kebanyakan dari mereka hidup sebagai nelayan, karena Tuhan melimpahkan jutaan ikan yang hidup dibawah lautnya yang kaya akan plankton dan masih bersih. Air lautnya pun sangat jernih hingga kita bisa melihat ikan-ikan sedang bermain dengan tenang.

Anak-anak desa yang sedang bermain air dan kerukunan umat beragama antara umat Muslim dan Kristen menjadi penyejuk pada saat kita mengunjungi kepulauan yang indah ini. Tapi semenjak Bupati Raja Ampat memberikan waktu 15 tahun bagi perusahaan tambang asal Karawang beroperasi di kepulauan ini....lambat laun keindahan pulau ini akan musnah.

Why? 15 years??? Sebentar lagi nasib pulau ini akan seperti Papua New Guinea yang akan habis dibabat oleh para investor yang tidak bertanggungjawab. Padahal kekayaan alam bawah laut dan alamnya sangat memikat dan bisa dijadikan wisata unggulan di Indonesia bagian Timur.

Untuk menginap saja...wisatawan asing yang mengelola penginapan dan pemdanya hanya mengambil pajak pendapatan daerah. Padahal kalau pemerintah Indonesia mau seperti Malaysia yang bisa mengelola wisatanya dengan rapih dan maju, believe me...it will be the next destination yang bakal terkenal. Bandaranya saja kecil dan hanya bisa disinggahi dengan pesawat Fokker yang terbang dari Biak. Kendala transportasi memang masih no satu belum lagi belum ada fasilitas wisata yang baik. Warga sekitar bisa diberdayagunakan....warung kecil hanya menjual makanan dan minuman ala kadarnya yang harganya selangit. Maklum mereka perlu mengimpor dari propinsi sebrang ....

Kepulauan Raja Ampat akan Musnah


indahnya pulau raja ampat dari atas pesawat

Pagi ini baru saja baca di Kompas dan diberitakan bahwa pertambangan nikel di kepulauan Raja Ampat mengancam keberadaan terumbu karang dan keindahan bawah laut pulau Raja Ampat.

Nikel merupakan bahan galian logam untuk keperluan industri terutama sebagai campuran besi baja dan stainless steel. Nikel termasuk mineral jarang, hanya sekitar 1% dari seluruh tanah yang diambil. Kegiatan penambangan yang saat ini sedang dan akan berlangsung berada di Kapadiri, Kabare, Kawe, dan Gag. Beberapa perusahaan tambang yang sedang dan akan beroperasi di kawasan Raja Ampat antara lain BHP Billiton, Kawe Mining, Anugerah Indotama, Harita Group, Walopi Mining, Anugerah Surya Mining, Pasifik Mining, Bumi Makmur Selaras (BMS), Anugerah Surya Pratama, dan Waigeo Mining. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menentukan area konsesinya dan beberapa perusahaan telah melakukan eksplorasi yaitu PT. BMS dengan luas area konsesi 900 Ha di daerah Kapadiri, Waigeo Utara. Selain itu terdapat juga lokasi eksplorasi nikel di Kampung Kabare, Waigeo Utara, tepatnya di Sungai Waimisi. Pada saat kegiatan peninjauan lapangan, ditemukan satu perusahaan yang telah melakukan ekplorasi dan eksploitasi tambang nikel di Pulau Waigeo. Aktivitas ini sangat rawan pencemaran lingkungan. Daerah yang paling rawan tercemar limbah tailing adalah sekitar daerah Kapadiri, Go, Kabilol, Beo, dan Waifoi karena berdekatan dengan ekosistem yang sangat rapuh dan tertutup di Teluk Mayalibit.

Huh sedih juga melihat kepulauan ini terancam padahal it's so beautiful....walau berwisata kepulau raja ampat....sangat mahal....tapi sesuai dengan keindahan yang didapatkan....rasanya 1 minggu tidak cukup menikmati alam buatan Tuhan ini....

Postcards from Blitar


ini pas didepan perpustakaan bung karno yang megah

Mudik ke Tulungagung di Jawa Timur dan menyempatkan diri sama mama ke Makam Bung Karno dan candi Penataran di Blitar. Tidak jauh dari kota Tulungagung, hanya 1 jam perjalanan menyusuri jalan dipinggir sungai Brantas.

Makam Bung Karno selalu ramai setiap musim liburan lebaran atau musim liburan anak sekolah. Dan semenjak Bu Mega jadi presiden...makam ini lebih megah dan lengkap sampai ada perpustakaannya segala lho dan dulu dijaman Alm.Suharto dibuat partisi dari kaca jadi setiap peziarah nggak bisa langsung berdekatan dengan makam. Kalau sekarang partisinya udah dibuka jadi pengunjung bisa lebih dekat dgn makam.

Yang bikin bete, sewaktu mau pulang...jalan keluarnya dibuat berkelok-kelok melewati pedagang souvenir...males aja jalan yg seharusnya ditempuh dalam waktu 5 menit kini bisa 15 menit dan ribet. Segi baiknya buat para penjaja souvenir jadi bisa agak sedikit "memaksa" peziarah untuk membeli dagangannya....jadi inget waktu mau keluar dari Borobudur....jalannya panjang bangets..saking nggak tahan akhirnya lompat pagar aja buat mutus jalan....

next trip ke candi Panataran...karena lagi libur lebaran jadi ada hiburan dangdut dipelataran parkir....mau ke arah candi ini akan lewati pematang sawah dan suasana pedesaan yg masih tenang deh dengan latar belakang gunung Kelud yang sering batuk-batuk.

Candi ini tidak luas dan agak berbeza dengan candi di Mojokerto yang sebagian besar dibuat dari tanah liat bukan batuan gunung. Cukup luas juga apalagi kalau buat main petak umpet dijamin males nyari musuhnya....hehehehe..

beberapa relief masih bisa disaksikan dengan baik...dan beberapa patung juga masih terawat dengan baik walau ada satu candi dalamnya yang ampun....pesing ...koq bisa sikh orang pipis didalam candi. Secara itu khan tempat suci....belum lagi ada yg nulis "xx love yy" duh...ini khan bukan dinding grafiti....

padahal susah lho renovasi candi yg umurnya sudah ratusan tahun dan pernah terkubur lumpur lahar gunung kelud.....dan candi ini dibangun untuk menghindari marabahaya dari letusan gunung kelud...

ya udah ...yg penting bisa narsis bentar di candi itu...lumayan buat postcard from blitar....

Sunday, October 5, 2008

Toko Merah Jadi Hotel

Toko Merah. Begitu julukan gedung berwarna merah di Jalan Kalibesar Barat 11, Jakarta, itu. Nama Toko Merah muncul pertama kali saat gedung ini digunakan sebagai toko oleh warga Tionghoa pada tahun 1851. Di gedung itu pula, ratusan tahun silam, pernah tinggal gubernur-gubernur jenderal VOC. Gedung berusia tiga abad ini 'awet muda'. Dari luar terlihat masih kokoh, cukup segar untuk usianya.

Adalah Gustaff Willem Baron van Imhoff, gubernur jenderal, yang membangun gedung itu pada sekitar tahun 1730. Dalam buku Toko Merah Saksi Kejayaan Batavia Lama di Tepi Sungai Ciliwung, Thomas B Ataladjar menyebutkan, selain van Imhoff, di gedung itu pernah tinggal gubernur jenderal lain. Di antaranya Jacob Mossel, Petrus Albertus van der Parra, dan Reinier de Klerk. Tak hanya menjadi rumah tinggal, gedung ini juga pernah menjadi akademi maritim dan penginapan Heerenlogement.

Arsitektur gedung ini disebut-sebut bergaya Tionghoa, meski sebetulnya pengaruh China hanya pada warna merah yang mendominasi warna luar bangunan. Warna merah itu juga bukan merah Tionghoa, tapi merah kecokelatan yang tak bisa langsung dikaitkan dengan segala yang berbau China.

Kini Toko Merah dimiliki Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI)—yang di kawasan Kota Tua memiliki 20-an gedung tua—dan sudah bersiap menerima investor yang tak hanya akan mengembangkan gedung itu tapi juga kawasan kota tua. Jika kondisi gedung, khususnya di bagian dalam, terlihat tak terawat, itu lebih karena bangunan ini tidak atau belum berfungsi kembali.

Robert Tambunan, Manajer Pengelola Aset PPI, menegaskan, "PPI bersedia melepas aset untuk apa pun. Kita sudah melakukan studi kelayakan gedung untuk menunjang pariwisata. Kalau sekarang banyak aset kita kosong, itu karena hijrahnya pusat bisnis ke Sudirman. Dulu di sini pusatnya."

Ia menambahkan, untuk mengembalikan fungsi gedung-gedung tua itu perlu investor yang bernuansa pelestarian. "Studi kelayakan sudah kita lakukan dan akan kita ajukan ke BUMN untuk persetujuan dari Kementerian BUMN untuk BOT gedung-gedung kita," ujarnya.

Tak boleh gudang

Persoalan alih fungsi, perawatan, pelestarian gedung tua di kawasan kota tua kembali mencuat sejalan dengan program revitalisasi kota tua yang dijalankan Pemprov DKI. Kawasan itu belum dikelola dengan baik, pengunjung juga tidak mendapat info yang jelas tentang bangunan tua yang tersebar di sana. Contohnya tentang Toko Merah seluas sekitar 5.000 m2, atau gedung lain milik PPI, seperti Tjipta Niaga atau Kerta Niaga. Termasuk gedung bernuansa merah yang ada di Jalan Kalibesar Timur, Gedung Kota Bawah. Robert menjelaskan, gedung-gedung milik PPI tersebar di kawasan kota tua yang masuk wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kebanyakan untuk gudang, tapi kemudian ada aturan yang tidak memperbolehkan ada gudang di kawasan itu.

"Tidak boleh untuk pergudangan. Hanya boleh untuk pariwisata. Jadi kita rencanakan pengembangan gedung sesuai dengan peruntukan yang diinginkan Pemprov DKI, yaitu penunjang pariwisata seperti hotel atau untuk function, untuk pesta pernikahan, dan lainnya. Kalau Toko Merah bisa kita jadikan hotel butik, atau tempat pesta pernikahan, pesta kenegaraan. Kita juga sudah siap dengan lahan parkir di belakang," paparnya.

Hotel butik adalah salah satu alternatif yang akan dibangun untuk kebutuhan pariwisata. Persoalannya, kepastian program revitalisasi kota tua dari Pemprov DKI juga dinantikan. Termasuk kepastian aturan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, termasuk pada gedung tua. Robert juga menantikan adanya sebuah badan pengelola kawasan kota tua untuk mengatur kawasan termasuk perizinan dalam segala hal.

DIAM

Dalam diam saya merenung

Dalam diam saya berkata lantang

Dalam diam saya berkubang rasa

Dalam diam saya melihat kehidupan

 

Diam

Saya hanya terdiam

Melihat sekitar yang penuh ketidakadilan

Dan terpasung

 

Dalam diam saya merenung

Untuk apa saya bernafas

Untuk apa saya bekerja

Kaki menjadi kepala, kepala menjadi kaki

 

Diam 

Saya hanya terdiam

Berkubang rasa yang tidak menentu

Hingga nafas ini terhambat

 

Dalam diam saya berkata lantang

Bahwa semua tidak benar

Jangan pernah menuduh ribuan kata palsu

Karena lidah tidak bertulang

 

Diam

Dalam diam saya melawan

Dalam diam saya menjadi keras

Sekeras batu karang

 

Diam

Dan saya akan diam seribu bahasa

Hingga perlawanan saya menjadi sebuah wujud

Dan kebenaran akan berkata

 

Tanpa sak wasangka

Tanpa kemunafikan

Tanpa kebohongan

Tanpa airmata