Monday, July 28, 2008

Soerabaja - 01/01/06




Buka - buka arsip foto lama dan ketemulah foto2 waktu akan merayakan liburan akhir tahun di Surabaya. Nggak terasa tapi udah hampr 2 tahun.

Untuk irit ambil penerbangan airasia aja dari Jakarta ke Surabaya, dan kebetulan sempat foto2 narsis di cockpitnya serasa my private jet....hehehehehe. Padahal cuma cuma numpang foto aja.

Mandarin Majapahit Hotel was my next destination setibanya mendarat di bandara Juanda yang panas bener dan waktu itu masih imut bandaranya. I always love mandarin majapahit hotel yang berada tepat ditengah kota Surabaya yang ramai dan panas. Room 630 is my fav room till now, coz I always stay there if I had a chance to visit surabaya. Hotel yg bersejarah itu memang sangat unik buat saya, karena nuansanya yang tiada duanya. Pilar - pilar putih jaman kolonial, lantai kayu, lampu kristal, taman dan air mancurnya yang indah serta the junior suite room 630 yang memikat hati. Kamarnya cukup besar dengan tempat tidur yang diberi kelambu putih, berlantai kayu, kamar mandi yang dihiasi gold platted pancuran airnya membuat suasana seperti jaman lampau. Serem!! Nggak ah...dikamar ini saya tidak menemukan haunted things. Ya seperti biasa kalau mau masuk ruangan, dalam hati permisi aja dulu....mudah2an tidak diganggu the haunted.

Room 630, teras depannya langsung menghadap semua taman kecil yang indah dan bagian sebrang menghadap ke kamar presidential suite. Konon beberapa kepala negara seperti Ratu Juliana dan lainnya pernah tinggal dihotel ini. Kamarnya besar sekali, dua tingkat dan hmm.....mewah sekali. Tapi kayaknya harus ramai-ramai dekh tinggal ditempat ini. The Ballroom....cukup luas dengan ornamen kolonial dan seperti arena dansa dansi paling top di jamannya. Sekarang hotel itu berganti nama Majapahit Hotel dan setiap tanggal 19 September dan 11 November selalu dikenang karena aksi kepahlawanan arek2 suroboyo yang berhasil merobek bendera Belanda menjadi Merah Putih serta hari pahlawan....

Pantai Kenjeran.....biasa aja sikh pantainya tidak sebaik pantai ancol. Dilokasi pantai ini ada satu tempat ibadah umat Budha, dengan patung Budha raksasa yang dihiasi oleh emas. Dan model patungnya mirip patung Budha di Thailand. Sebuah patung Dewi Kwan Im berdiri megah dan tinggi di pinggir pantai Kenjeran yang menghadap ke selat Madura. Dari sisi ini, kita bisa melihat jembatan Suramadu yang menghubungkan pulau Jawa ke Madura. Kapan yang jadinya???

House of Sampurna, melihat museumnya dan makan siang. Gedungnya juga unik, makanannya juga lumayan enak karena ada restonya bagian kanan museum. Dan bisa melihat proses pengerjaan pembuatan rokok. Duh gesit lho mereka dalam melinting rokok Dji Sam Soe yang terkenal itu. Hmm....pemiliknya kini jadi biliuner semenjak sahamnya dijual ke PM, hasilnya keluarga sampoerna kini beralih ke bisnis lain seperti telekomunikasi dan agro industri. Sementara pekerja pabriknya...ya tetap pekerja pelinting tembakau....dengan gaji yg minim. Ironic!!

Next trip....plesiran ke Malang. Sebelum menuju ke kota Malang, berkunjung sebentar ke Taman Safari Prigen. Taman Safari ini merupakan taman safari terluas di Indonesia setelah di TSI Puncak, Jawa Barat. Hawa dingin segera merayap masuk dan sewaktu masuk ke sarang hewan buas, agak ngeri juga sikh. Tapi mereka pemalas, sepertinya baru dikasih makan jadi singa, macan tutul dan harimau lagi asyik begong. Mungkin karena hawa dingin trus perut kenyang membuat mereka terkantuk....hehehehe...

Setelah selesai keluar dari TSI, perjalanan dilanjutkan makan di Dapur Babah di Hotel Tugu Malang. Satu lagi butik hotel yang saya suka, hotel ini sangat unik sekali, pemiliknya sengaja menaruh berbagai macam barang antik dan kuno dari berbagai daerah dan negara lain. Kali ini bulu kuduk saya merinding, setelah melihat sebuah lukisan kuno yang bergambar seorang wanita peranakan - anak juragan tebu dimasa tahun 1920an, berambut panjang, baju putih panjang dan ternyata foto hitam putih, I found a trapped soul in the picture. Alhasil nggak berani lama-lama menatap foto yang artistik dan sangat kuno itu.

Bagian lain hotel Tugu juga terlihat lumayan seram tapi romantis, kebetulan waktu itu hampir malam tahun baru. Jadi nuansa warna-warni sangat menghiasi hotel tersebut, ratusan lilin hias dipasang. And....the dinner came...perut yang udah keroncongan terbayar dengan makanan fine dining ala Indonesia. Nasi pecel campur dengan peyek yang besar sekali, wedang ronde, lumpia goreng, lemongrass ice dan beberapa makanan kecil lainnya yg memikat...

Setelah menghabiskan waktu sekitar 4 jam di hotel Tugu, perjalanan dilanjutkan ke Surabaya yg dulu lumpur lapindo belum meluluhlantahkan jalan tol. Sehingga dengan tenang, saya bisa sampai di kota Surabaya.

Rencana mau menghabiskan malam tahun baru di Bromo sambil melihat matahari terbit di Tengger, tapi karena sesuatu hal...rencana tersebut dibatalkan. Acara malam tahun baru cukup dirayakan di lobby hotel saja bersama puluhan tamu hotel Mandarin yang lainnya. Karena ternyata jalanan didepan hotel, muacet pol....macet total. Lagian mau kemana??? Ya sudah akhirnya setelah pelepasan balon di lobby hotel, sambil nyeruput red wine, cipika cipiki happy new year, trus ke sisi atas hotel mandarin untuk melihat kembang api yang diledakkan oleh warga Surabaya malam itu. Happy New Year 2006...Trus kembali ke kamar sambil pesan makanan dari room service hotel. Yummy....

Besoknya setelah makan siang di hotel, beli oleh2 bakpia di jembatan merah...akhirnya sore hari saya balik ke Jakarta. A short trip but unforgetable!!
Kapan yakh bisa ke Soerabaja lagi dan stay di Majapahit Hotel???
I mizz that