Thursday, December 18, 2008

New7Wonders of Nature

pilih Komodo National Park as a new 7 wonders of nature. Masak kalah peringkat dengan Filipina, malu ah!! Ayo pilih terus Komodo biar tambah terkenal dan habitat komodo bisa dilestarikan....we need your VOTE now!!

Wednesday, December 17, 2008

Pelangi di Jakarta




Sudah sekian lama tidak menemukan dan melihat pelangi di Jakarta, hari Rabu sore sekitar pukul 05.30 sore semburat pelangi muncul ditengah jalan tol Jakarta - Merak.
Dan ternyata setelah melihat hasil foto kamera hp, ada dua semburat pelangi.....it's so beautiful...........

Republik Petruk - Teater Koma




Produksi TEATER KOMA ke-116

Inilah kisah tentang pemimpin dadakan yang sesungguhnya tak memiliki kapasitas sebagai pemimpin. Sebab, dia hanyalah abdi yang bertugas menghibur majikan. Dia bukan `Satria Piningit' yang dirindukan banyak orang itu. Dia juga bukan pelakon sejati yang mampu mencerahkan masa depan bangsa. Sayang, tindakannya ternyata melebihi kekuasaan optimal seorang raja.

Inilah kisah tentang Raja Petruk Belgeduwelbeh.

Informasi Pemesanan Tiket:
Jl. Cempaka Raya No. 15 Bintaro - Jakarta Selatan 12330
Telp 021-735 0460 Telp/Fax 021-735 9540

Jl. Setiabudi Barat No. 4 - Jakarta Selatan
Telp 021 525 1066 Telp/Fax 522 4058 ; 529 63603

HTM :
Rp 100.000 ; Rp 75.000 ; Rp 50.000; Rp 30.000

TEMPAT PEMENTASAN:
Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (GBB-TIM)
Jl. Cikini Raya no. 73 Jakarta Pusat

TANGGAL:
9 – 25 JANUARI 2009, pukul 19.30 WIB
(Setiap Senin Libur)

email: teaterkomajakarta@yahoo.com • rnr@centrin.net.id
milis: teaterkomajakarta@yahoogroups.com

Sunday, December 14, 2008

Manisnya Kecap

Tulisan saya kali ini membahas tentang manisnya persaingan bisnis di industri kecap nasional. Seperti kita ketahui bahwa kecap disukai oleh setiap lapisan masyarakat tanpa mengenal gender ataupun status sosialnya. Kecap sudah menjadi signature dish Indonesia. Sesuai permintaan saya mencoba membahas kecap Bango vs kecap Sedaap.

Kecap Bango sendiri didirikan oleh keluarga Tjoa Eng Nio pada tahun 1928 di Tangerang dan merupakan industri rumahan kala itu. Kemudian penjualannya semakin berkembang pesat dan dibawah bendera PT. Anugrah Setia Lestari, pemiliknya yang saat ini merupakan generasi keempat mengembang kecap Bango hingga kemancanegara dengan omzet perbulan sekitar Rp 1 miliar. Kemudian pada tahun 2001, PT. Unilever Indonesia mengakuisisi seluruh bisnisnya baik dari merek maupun fasilitas produksinya yang berada dikawasan Subang, Jawa Barat.

Kecap Sedaap merupakan keluaran dari salahsatu produsen makanan yaitu PT. Wings Food. Setelah sukses menggebrak pasaran mie nasional dengan varian mie dengan merk Mie Sedaap, kini Wings Food yang terkenal sebagai follower berbagai produk juga turut memeriahkan pasaran kecap di Indonesia dengan merk kecap Sedaap. Wings Food sendiri dikenal dengan keberhasilannya sebagai follower lewat berbagai macam produk yang mampu menjadi jajaran papan atas walau bukan market leader seperti SoKlin (follower dari Rinso), Ciptadent (follower dari Pepsodent), Smile Up (follower dari Close Up), GIV (follower dari LUX), Nuvo (follower dari Lifebouy), Segar Dingin (follower dari Adem Sari) dan terakhir Mie Sedaap yang mampu menggoyang dominasi Indofood (Indomie, Sarimie, Supermie).

Selanjutnya yang ingin saya bahas adalah marketing mix yang terdiri dari 4 P yaitu produk (product), harga (price), saluran distribusi (place) dan promosi (promotion). Dari sisi Produk, kecap adalah salahsatu bumbu penyedap rasa untuk meningkatkan cita rasa makanannya. Kata "kecap", diduga diambil dari bahasa Amoy kôechiap atau kê-tsiap dan cara pengolahan kecap diduga berasal dari daratan Cina yang ditemukan lebih dari 3000 tahun yang lalu. Di Indonesia, kecap dibawa oleh para pendatang dari mainland China yang kemudian menetap disini dan kemudian mengikuti cita rasa bangsa Indonesia.

Kecap manis adalah asli buatan Indonesia karena di beberapa negara Asia dan bahkan di Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina dan Singapura yang paling banuak disukai adalah kecap asin bukan kecap manis seperti di Indonesia. Sehingga tidak aneh apabila saya menyebut kecap manis sebagai signature dish Indonesia. Ada banyak merk kecap di Indonesia dengan pemain besar seperti kecap Bango (Unilever), kecap ABC (Heinz ABC), kecap Nasional (Sari Sedap Indonesia), kecap Indofood (Indofood), kecap Sedaap (Wings Food).

Sementara merk kecap lokal seperti kecap Sukasari (Semarang), kecap Korma (Jakarta), kecap Zebra (Bogor), kecap Kunci (Karawang), kecap Benteng (Tangerang), kecap Kenarie (Surabaya), kecap Maja Menjangan (Majalengka), kecap Kenari (Surabaya), kecap Jamburi (Blitar) dan bahkan kecap favorit orangtua saya ketika pulang kampung ke Purwodadi atau Tulungagung yang selalu kami jadikan oleh-oleh ketika ingin kembali ke Jakarta. Setiap daerah mempunyai merk kecap manis sendiri yang mungkin jumlahnya bisa puluhan dan sebagian besar adalah industri rumahan kecuali pemain kecap besar yang sudah skala industri besar.

Salahsatu bahan baku dari kecap adalah kacang kedelai hitam impor atau produksi petani lokal, tetapi ada juga kecap yang menggunakan kedelai kuning seperti merk Sukasari di Semarang. Pembuatan kecap dengan cara fermentasi di Indonesia, secara singkat adalah sebagai berikut: kedelai dibersihkan dan direndam dalam air pada suhu kamar selama 12 jam, kemudian direbus selama 4-5 jam sampai lunak.

Setelah direbus, kedelai ditiriskan dan didinginkan di atas tampah. Tampah tersebut ditutup dengan lembaran karung goni, karung terigu, atau lembaran plastik. Karena terus berulang kali dipakai, bahan yang digunakan sebagai penutup ini biasanya mengandung spora, sehingga berfungsi sebagai inokulum.

Spora kapang akan bergerminasi dan tumbuh pada substrat kedelai dalam waktu 3 sampai 12 hari pada suhu kamar. Kapang dan miselium yang terbentuk akibat fermentasi inilah yang dinamakan koji. Selanjutnya, koji diremas-remas, dijemur, dan kulitnya dibuang. Koji dimasukkan ke dalam wadah dari tanah, tong kayu, atau tong plastik yang berisi larutan garam 20-30 persen. Campuran antara kedelai yang telah mengalami fermentasi kapang (koji) dengan larutan garam inilah yang dinamakan moromi.

Fermentasi moromi dilanjutkan selama 14-120 hari pada suhu kamar. Setelah itu, cairan moromi dimasak dan kemudian disaring. Untuk membuat kecap manis, ke dalam filtrat ditambahkan gula merah dan bumbu-bumbu lainnya, diaduk sampai rata dan dimasak selama 4-5 jam. Kecap yang telah masak, selanjutnya disaring dengan alat separator untuk memisahkan kecap dari berbagai kotoran, kemudian didinginkan. Langkah akhir pembuatan kecap adalah memasukkannya ke dalam botol gelas, botol plastik, atau botol pet.

Keduabelah pihak baik Bango dan kecap Sedaap menggunakan kacang kedelai terbaik untuk mempertahankan cita rasa masing-masing produk kecapnya.

Dari sisi harga, Kecap Bango dan Sedaap mengeluarkan beberapa varian yang ditujukan bagi berbagai macam kalangan seperti kemasan sachet ukuran 16 ml, Bango mematok harga Rp 300/sachet dan sementara Sedaap mematok harga Rp 250/sachet. Kemasan sachet ini ditujukan bagi ibu rumah tangga golongan menengah kebawah  dalam meracik menu masakan rumah tangga. Diharapkan dengan harga jual yang sangat murah, para ibu rumah tangga dapat dengan mudah membelinya diwarung terdekat tanpa harus membeli yang besar.

Kemasan botol plastik ukuran 135 ml dipatok harga Rp 3,400/botol kecil oleh Bango, sementara Sedaap mematok harga Rp 3,100/botol kecil ukuran 140 ml. Kemasan botol kecil ini memang ditujukan untuk rumah makan atau kedai bakso. Karena banyak pembeli makanan yang membutuhkan kecap manis dengan kemasan yang compact untuk menambah cita rasa makanan yang telah disajikan.

Kemasan isi ulang 620 ml ini ditujukan bagi ibu rumah tangga/pedagang makanan yang sudah membeli kemasan botol tanpa harus membeli botolnya lagi. Bango mematok harga Rp 11,400/kemasan dan Sedaap mematok harga Rp 9,500/kemasan 620 ml (Sedaap menambah 100 ml disetiap kemasan dan berhadiah 1 buah piring).

Kemasan botol ukuran 620 ml ditujukan bagi koki direstoran dan juga para ibu rumah tangga yang setia menggunakan kemasan botol, karena para ibu rumah tangga ini biasanya mendapatkan potongan harga Rp 200 – 500/botol apabila ingin membeli kemasan botol diwarung/toko kelotong terdekat Bango mematok harga Rp 14,200/botol dan Sedaap mematok harga Rp 11,500/botol.

Kecap Bango tetap lebih mahal dibanding kecap sejenis karena mereka berusaha mempertahankan cita rasa yang tinggi dari kacang kedelai hitam. Sementara kecap Sedaap berusaha mendekatkan diri ke pasaran sebagai kecap yang tidak kalah dalam rasa tetapi dijual dengan harga yang lebih murah. Strategi ini dilakukan untuk meraih pangsa pasar penikmat kecap manis di Indonesia.

Saluran Distribusi (Place) adalah salahsatu cara untuk menghubungkan sebuah produk dengan konsumen akhir produk. Kecap Bango dan Sedaap berusaha untuk meraih saluran disribusi yang merata seperti pada pasar ritel modern (Carrefour, Hypermart, Giant, Hero, Ranch Market, Alfa, Indomart, dll), pasar tradisional (pasar Inpres, pasar lokal, warung/toko kelontong) dan pasar institusi (hotel, rumah makan, katering, dll).

Tapi diwarung kelontong dekat rumah saya, hanya ada kecap Bango dan ABC yang mudah ditemukan dalam kemasan sachet atau botol kecil dan besar. Sementara dijaringan waralaba seperti Alfa dan Indomart, Bango dan Sedaap ditemukan hanya menjual kemasan refil, botol kecil dan botol besar saja sementara untuk kemasan sachet tidak dijual. Sementara di ritel modern seperti Carrefour, Hypermart dan Giant, dua produk tersebut berusaha untuk merebut hati pembeli dengan berbagai promo dan penempatan produk yang mudah dilihat oleh pembeli (tentu ada kompensasi harga sewa yang harus dikeluarkan oleh produsen kecap).

Promosi adalah hal yang terpenting dalam hal ini untuk meningkat penjualan. Sebelum bicara lebih lanjut mengenai promosi yang dilakukan oleh kedua belah pihak, maka saya ingin membahas positioning masing-masing merk.

Kecap Bango pada kemasannya memakai tagline “Bersama Bango, mari kita lestarikan warisan kuliner Nusantara”. Tagline tersebut memposisikan kecap Bango sebagai sebuah produk yang sangat dekat dengan segala masakan Nusantara dan sesuai dengan cita rasa masyarakat Indonesia. Kemudian pada kemasannya juga diperliharkan image burung bangau yang sudah menjadi logo dari kecap tersebut ditambahkan dengan tulisan “sejak tahun 1928” semakin menguatkan bahwa produk kecap tersebut sudah hampir 80 tahun dijual dan digunakan oleh masyarakat. Dan penambahan image kacang kedelai hitam juga memperkuat citra bahwa kecap Bango adalah kecap yang dibuat dari kacang kedelai hitam yang bermutu tinggi.

Sementara itu pada kemasan kecap Sedaap mempergunakan tagline “Lebih Hitam, Gurih, Kental” berusaha memperkuat positioningnya yang ‘lebih’ dibanding kecap lain yang ada. Kecap Sedaap memiliki kelebihan dalam mutu produk serta produk benefit melalui indikator lebih hitam, gurih dan kental. Sehingga kecap Sedaap membubuhi tulisan “melalui 3 x penyaringan dan tanpa MSG. Selain itu kecap Sedaap juga mempergunakan real image berupa gambar bahan baku seperti kedelai serta gula kelapa dan foto makanan yang sudah siap saji dengan menggunakan kecap. Kecaap Sedap juga mempergunakan wajah endoser yaitu foto seorang koki terkenal, agar masyarakat tahu bahwa kecap Sedaap ini juga dipakai oleh koki profesional dan terkenal.

Diawal peluncuran produk, kecap Sedaap menggunakan endoser Maudy Kusnaedi dengan harapan konsumen tertarik dan memperhatikan iklan tersebut karena ada Maudy Kusnaedi yang sudah terkenal luas. Pada iklan TV tersebut, kecap Sedaap ingin tampil beda dari iklan kecap yang lain dengan iklan testimonial dari Maudy yang lebih menekankan pada kepuasan karena kualitas dan rasa sedapnya yang lebih baik dari yang lain.

Sementara kecap Bango pada salahsatu iklan TVnya versi “Woman Call Chicken Seller” dimana seorang Ibu digambarkan sedang mengejar tukang ayam dan kemudian si Ibu tersebut harus mengganti bahan masakan ayamnya menjadi telur, karena ayam yang hendak dibeli sudah habis. Pesan yang ingin disampaikan adalah apapun masakannya asal menggunakan kecap Bango selalu nikmat rasanya.

Dalam hal ini beriklan ditelevisi, masing-masing produk menggunakan pendekatan yang berbeda. Penggunaan endoser dari seorang artis ke koki profesional dijadikan sebagai alat penyampaian pesan kepada masyarakat bahwa kecap Sedaap menjadikan pilihan untuk mereka. Sementara kecap Bango menggunakan iklan yang berbeda dimana setiap penonton secara tidak langsung diajak untuk berpikir mengenai pesan yang ingin disampaikan dan mencerminkan realitas bahwa pemakai terbesar kecap adalah kaum ibu rumah tangga.

Untuk program below the line (BTL), kecap Bango lebih dulu mempopulerkan Festival Jajan Bango (FJB). Festival Jajan Bango ini diciptakan untuk memperkenalkan produk kecap Bango kepada masyarakat luas dengan kemasan jajan khas nusantara. Tanpa dipungkiri, masyarakat perkotaan sudah jenuh dengan junk food ala luar negeri sehingga ingin kembali menikmati makanan lawas yang sudah semakin jarang ditemui. Melalui FJB ini, masyarakat diajak untuk menikmati makanan yang tentu harus ada cita rasa kecap yang dijual oleh para penjaja makanan. FJB sangat sukses karena kecap Bango memilih penjaja makanan yang hendak bergabung pada acara tersebut salahsatunya adalah dedikasi serta kualitas rasanya yang tidak terlupakan. Berbagai macam makanan khas Indonesia hadir mulai dari nasi goreng, sate, soto, dll yang tentunya ada sentuhan kecap didalamnya.

FJB berlangsung sukses sehingga perlu dilakukan roadshow ke kota besar di Indonesia dan dibuat program yang inline dengan acara tersebut untuk lebih memperkuat brand image kecap Bango sebagai penjaga cita rasa Nusantara. Sementara itu kecap Bango juga membuat acara TV bertajuk “Bango Cita Rasa Nusantara” dengan pembawa acara mulai dari public figure hingga tokok publik berprestasi.

Kecap Sedaap tentu tidak mau kalah dan akhirnya membuat acara serupa dengan nama Pesta Cocol Kecap Sedaap diadakan pada tanggal 6 Juli 2008 di alun - alun kota Batang, Pekalongan.  Banyak sekali kegiatan yang dilakukan dalam acara tersebut, antara lain lomba mewarnai, jalan sehat, aerobik bersama, dan panggung hiburan yang dimeriahkan oleh penyanyi - penyanyi daerah. Acara yang berlangsung seru dan menarik ini dilanjutkan dengan mencocol segala jenis makanan khas daerah Pekalongan dan Batang dengan kecap Sedaap mulai dari nasi megono, taotu, dll.

Di Kompas hari minggu ini, saya membaca tentang ulasan makanan yang disajikan disebuah restoran. Disana terdapat logo kecap Bango dengan tagline “Bango Cita Rasa Nusantara” semakin menguatkan brand kecap tersebut bahwa kecap Bango selalu mensupport kuliner nusantara, hal yang belum dilakukan oleh kecap Sedaap.

Selain itu sangat mudah ditemukan promotion tools kecap Bango diberbagai macam rumah makan mulai dari tempat sendok yang berhiaskan logo kecap Bango hingga hangging banner yang berada dirumah makan tersebut dibandingkan dengan kecap Sedaap. Tidak aneh apabila Bango semenjak diakusisi oleh Unilever penjualannya meningkat, kecap Bango menguasai 32% penjualan kecap ditanah air mengalahkan pesaing utamanya yaitu kecap ABC yang kini berada diposisi kedua dengan meraih penjualan 30%.

Dan tentunya semua kembali ke pembeli, hampir sebagian besar responden yang saya tanyakan mereka memilih produk Bango karena rasanya yang enak dan manis. Sementara hanya sedikit responden yang memilih kecap Sedaap, itupun mereka membeli kecap tersebut sebagai substitusi produk kecap lain. Responden mengenal merk kecap Bango lebih banyak dari iklan di TV dilokasi pembelian yaitu di pasar tradisional dan ritel waralaba.

Sebagian besar responden mengatakan bahwa mutu yang terjamin serta rasa dan aroma kecap yang enak menjadi penentu memilih kecap Bango dibanding melihat harganya yang cukup mahal dibanding kecap Sedaap yang lebih murah. Selain itu kecap Bango lebih mudah dicari dan dibeli diwarung kelontong terdekat dibandingkan dengan kecap Sedaap.

Sebagian besar responden mengutarakan bahwa mereka tetap setia memakai kecap Bango kecuali ada kecap serupa yang rasa dan kualitasnya jauh lebih enak dibanding kecap Bango. Sementara kecap Sedaap hanya dipandang sebagai substitusi oleh sebagian kecil responden apabila responden tidak menemukan kecap yang dituju.

Untuk tempat pembelian kecap yang paling utama adalah pasar tradisional, warung terdekat dan ritel waralaba seperti Alfa atau Indomaret. Sementara kemasan yangpaling banyak digunakan adalah kemasan botol kaca 620 ml, kemasan isi ulang dan kemasan sachet. 

Kecap manis, rasa adalah segalanya sehingga tidak aneh apabila saya mencoba untuk mencicipi dua kecap tersebut siang ini. Pilihan saya tetap pada kecap Bango karena rasa manisnya yang lebih enak dibanding kecap Sedaap yang menurut saya agak lebih terasa asin. Dan sudah dua tahun ini ternyata mama saya juga sudah berpindah dari kecap Nasional ke kecap Bango karena rasanya yang memang benar-benar kecap. Dan kecap pilihan Anda??

Thursday, December 11, 2008

Joe Satriani - If I Could Fly




heboh lagu If I could fly buatan joe satriani vs lagu viva la vida buatan cold play membuat saya ingin tahu dimana letak kesamaan lagu tersebut. Karena saya sangat menyukai lagu Viva La Vida-nya Cold Play...lagu tersebut sangat dinamis sekali....and it's gonna be song of the year di Grammy Awards 2009 nanti...

trus apa yg sama yakh....banyak bedanya....tampilan lagu Viva La Vida - Cold Play lebih ciamik....ya ngambil dikit nggak apa-apa kan ...ibarat ambil resep orang lain biar makanan buatan sendiri lebih yahud lagi.....

di Indonesia aja udah jamak kasus penjiplakan lagu...seperti tadi malam sebuah lagu Leona Lewis - keep bleeding dijiplak ke lagu Indonesia oleh sebuah grup band...hehehe...dat's cool and suck!!

Annual Golden Globe Awards 2008




66th Annual Golden Globe Awards
NOMINATION
Winners to be announced on Sunday, January 11th 2009

Best Motion Picture - Drama Nominees:
The Curious Case of Benjamin Button (2008)
Frost/Nixon (2008)
The Reader (2008)
Revolutionary Road (2008)
Slumdog Millionaire (2008)


Best Motion Picture - Musical or Comedy Nominees:
Burn After Reading (2008)
Happy-Go-Lucky (2008)
In Bruges (2008)
Mamma Mia! (2008)
Vicky Cristina Barcelona (2008)

Best Performance by an Actor in a Motion Picture - Drama
Nominees:
Leonardo DiCaprio for Revolutionary Road (2008)
Frank Langella for Frost/Nixon (2008)
Sean Penn for Milk (2008)
Brad Pitt for The Curious Case of Benjamin Button (2008)
Mickey Rourke for The Wrestler (2008)

Best Performance by an Actress in a Motion Picture - Drama
Nominees:
Anne Hathaway for Rachel Getting Married (2008)
Angelina Jolie for Changeling (2008)
Meryl Streep for Doubt (2008)
Kristin Scott Thomas for Il y a longtemps que je t'aime (2008)
Kate Winslet for Revolutionary Road (2008)

Best Performance by an Actor in a Motion Picture - Musical or Comedy
Nominees:
Javier Bardem for Vicky Cristina Barcelona (2008)
Colin Farrell for In Bruges (2008)
James Franco for Pineapple Express (2008)
Brendan Gleeson for In Bruges (2008)
Dustin Hoffman for Last Chance Harvey (2008)

Best Performance by an Actress in a Motion Picture - Musical or Comedy
Nominees:
Rebecca Hall for Vicky Cristina Barcelona (2008)
Sally Hawkins for Happy-Go-Lucky (2008)
Frances McDormand for Burn After Reading (2008)
Meryl Streep for Mamma Mia! (2008)
Emma Thompson for Last Chance Harvey (2008)

Best Performance by an Actor in a Supporting Role in a Motion Picture
Nominees:
Tom Cruise for Tropic Thunder (2008)
Robert Downey Jr. for Tropic Thunder (2008)
Ralph Fiennes for The Duchess (2008)
Philip Seymour Hoffman for Doubt (2008)
Heath Ledger for The Dark Knight (2008)

Best Performance by an Actress in a Supporting Role in a Motion Picture
Nominees:
Amy Adams for Doubt (2008)
Penélope Cruz for Vicky Cristina Barcelona (2008)
Viola Davis for Doubt (2008)
Marisa Tomei for The Wrestler (2008)
Kate Winslet for The Reader (2008)

Best Director - Motion Picture Nominees:
Danny Boyle for Slumdog Millionaire (2008)
Stephen Daldry for The Reader (2008)
David Fincher for The Curious Case of Benjamin Button (2008)
Ron Howard for Frost/Nixon (2008)
Sam Mendes for Revolutionary Road (2008)

Best Screenplay - Motion Picture Nominees:
The Curious Case of Benjamin Button (2008): Eric Roth, Robin Swicord
Doubt (2008): John Patrick Shanley
Frost/Nixon (2008): Peter Morgan
The Reader (2008): David Hare
Slumdog Millionaire (2008): Simon Beaufoy

Best Original Song - Motion Picture Nominees:
Bolt (2008)("I Thought I Lost You")
Cadillac Records (2008)("Once in a Lifetime")
Gran Torino (2008)("Gran Torino")
WALL·E (2008)("Down to Earth")
The Wrestler (2008)("The Wrestler")

Best Original Score - Motion Picture Nominees:
Changeling (2008): Clint Eastwood
The Curious Case of Benjamin Button (2008): Alexandre Desplat
Defiance (2008): James Newton Howard
Frost/Nixon (2008): Hans Zimmer
Slumdog Millionaire (2008): A.R. Rahman

Best Animated Film Nominees:
Bolt (2008)
Kung Fu Panda (2008)
WALL·E (2008)

Best Foreign Language Film Nominees:
Der Baader Meinhof Komplex (2008)
Maria Larssons eviga ögonblick (2008)
Gomorra (2008)
Il y a longtemps que je t'aime (2008)
Waltz with Bashir (2008)

Best Television Series - Drama Nominees:
"Dexter" (2006)
"House M.D." (2004)
"In Treatment" (2008)
"Mad Men" (2007)
"True Blood" (2007)

Best Television Series - Musical or Comedy Nominees:
"Californication" (2007)
"Entourage" (2004)
"The Office" (2005)
"30 Rock" (2006)
"Weeds" (2005)

Best Mini-Series or Motion Picture Made for Television Nominees:
Bernard and Doris (2007)
"Cranford" (2007)
"John Adams" (2008)
A Raisin in the Sun (2008) (TV)
Recount (2008) (TV)

Best Performance by an Actor in a Mini-Series or a Motion Picture Made for Television Nominees:
Ralph Fiennes for Bernard and Doris (2007)
Paul Giamatti for "John Adams" (2008)
Kevin Spacey for Recount (2008) (TV)
Kiefer Sutherland for 24: Redemption (2008) (TV)
Tom Wilkinson for Recount (2008) (TV)

Best Performance by an Actress in a Mini-Series or a Motion Picture Made for Television
Nominees:
Judi Dench for "Cranford" (2007)
Catherine Keener for An American Crime (2007)
Laura Linney for "John Adams" (2008)
Shirley MacLaine for Coco Chanel (2008) (TV)
Susan Sarandon for Bernard and Doris (2007)

Best Performance by an Actor in a Television Series - Musical or Comedy
Nominees:
Alec Baldwin for "30 Rock" (2006)
Steve Carell for "The Office" (2005)
Kevin Connolly for "Entourage" (2004)
David Duchovny for "Californication" (2007)
Tony Shalhoub for "Monk" (2002)

Best Performance by an Actress in a Television Series - Musical or Comedy
Nominees:
Christina Applegate for "Samantha Who?" (2007)
America Ferrera for "Ugly Betty" (2006)
Tina Fey for "30 Rock" (2006)
Debra Messing for "The Starter Wife" (2008)
Mary-Louise Parker for "Weeds" (2005)

Best Performance by an Actor in a Television Series - Drama Nominees:
Gabriel Byrne for "In Treatment" (2008)
Michael C. Hall for "Dexter" (2006)
Jon Hamm for "Mad Men" (2007)
Hugh Laurie for "House M.D." (2004)
Jonathan Rhys Meyers for "The Tudors" (2007)

Best Performance by an Actress in a Television Series - Drama
Nominees:
Sally Field for "Brothers & Sisters" (2006)
Mariska Hargitay for "Law & Order: Special Victims Unit" (1999)
January Jones for "Mad Men" (2007)
Anna Paquin for "True Blood" (2007)
Kyra Sedgwick for "The Closer" (2005)

Best Performance by an Actor in a Supporting Role in a Series, Mini-Series or Motion Picture Made for Television Nominees:
Neil Patrick Harris for "How I Met Your Mother" (2005)
Denis Leary for Recount (2008) (TV)
Jeremy Piven for "Entourage" (2004)
Blair Underwood for "In Treatment" (2008)
Tom Wilkinson for "John Adams" (2008)

Best Performance by an Actress in a Supporting Role in a Series, Mini-Series or Motion Picture Made for Television Nominees:
Eileen Atkins for "Cranford" (2007)
Laura Dern for Recount (2008) (TV)
Melissa George for "In Treatment" (2008)
Rachel Griffiths for "Brothers & Sisters" (2006)
Dianne Wiest for "In Treatment" (2008)

CECIL B. DEMILLE Lifetime Achievement Award : Steven Spielberg

Wednesday, December 10, 2008

3 Doa 3 Cinta




udah lama Nicolas Saputra dan Dian Sastro main dalam satu film...nunggu premierenya tanggal 18 Desember 2008 ini kayaknya lama bangets...

Akting Dian sebagai penari dangdut difilm ini emang asoy geboy ibarat si ratu ngebor n goyang gergaji.....It's a must to see!!

Tuesday, December 9, 2008

Milk - The movie




Film besutan sutradara ternama paman Sam - Gus Van Sant ini akan menjadi salahsatu nominasi Oscar 2009 nanti. Sean Pean sepertinya juga akan menjadi salahsatu nominator pemeran pria terbaik pada acara pengumuman nominasi Oscar 2009 di bulan depan.

Film ini baru saja dirilis di Amerika tanggal 5 Desember 2008 lalu dan menjadi pembicaraan yang hangat karena mengangkat issue yang kontroversial yaitu tentang homoseksual. Sebelumnya tidak banyak orang Amerika mengenal siapa Harvey Milks, seorang aktivis gay di San Fransisco. Hingga ia terbunuh ditahun 1987...

Tema yang kontroversial dan penempatan release film ini diakhir tahun untuk mengambil hati para juri Oscar. Akting Emilie Hiersch juga patut dicantumkan sebagai nominator aktor pembantu pria terbaik Oscar 2009.

Friday, December 5, 2008

Bandara Internasional Hasanudin




Bandara terbaik di Indonesia saat ini dari segi desain, bandara ini baru saja diresmikan pada bulan Agustus 2008 lalu. Yang patut dibanggakan yaitu hasil karya anak bangsa dalam mengerjakan bandara yang terlihat minimalis dan elok ini.

Sekilas bandara ini mirip dengan KLIA di Malaysia atau Svarnabhumi di Bangkok, rencana selanjutnya bandara ini akan dikembangkan hingga mencapai kapasitas 33 buah pesawat ditahun 2011. Yang perlu diperhatikan oleh pengelola bandara ini adalah kebersihan, ketertiban dan juga fasilitas internet serta penambahan cafe atau restoran yang memikat. Mengingat bandara ini menjadi transit bagi sejumlah penerbangan untuk menuju ke wilayah lain di Indonesia bagian timur...

I like the design.....karena menggunakan penerangan cahaya matahari diwaktu siang hari...diwaktu malam pendar lampu cukup indah untuk dinikmati..walau fasilitas hiburannya minim. Tips: membawa sejumlah buku/majalah untuk menghabiskan waktu tunggu...

Bandara Kuala Namu - the design




Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru untuk kota Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Kuala Namu akan menggantikan Bandara Polonia yang sudah berusia lebih dari 70 tahun. Saat selesai dibangun, Kuala Namu yang diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatra dan sekitarnya, akan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta.

Pembangunannya direncanakan akan dilaksanakan sepanjang tiga tahap.Tahap I dimulai pada 29 Juni 2006 dan selesai pada tahun 2009 atau paling lambat 2010. Tahap ini dibangun sendiri oleh pemerintah dengan PT. Angkasa Pura II, dengan pembagian berupa sisi darat (misalnya terminal, areal parkir) dibangun Angkasa Pura sementara sisi udara dibangun Direktorat Jenderal Udara dari Departemen Perhubungan. Dana untuk pembangunan Tahap I terdiri dari Rp. 1,3 triliun dari Angkasa Pura dan dana pinjaman sebesar Rp. 2,3 triliun sehingga jumlahnya adalah Rp. 3,6 triliun.Prasarana awal berupa pemagaran panel beton, rehabilitasi jalan, dan pembuatan pos jaga senilai Rp 6 miliar dilakukan dari November 2006 hingga Februari 2007.Pada akhir November 2006 juga diumumkan pemenang tender untuk tim perancang bandara. Dari 18 peserta, tujuh telah melewati proses prakualifikasi dan akan bersaing hingga dipilih tiga peserta terbaik, yang jumlahnya selanjutnya diciutkan lagi menjadi satu. PT. Wiratman & Associates kemudian terpilih sebagai pemenang tender perancangan bandara pada Januari 2007.Setelah itu, pemenang diberi waktu delapan bulan untuk merancang bandara (hingga Agustus 2007). Setelah proses ini selesai, tender pembangunan bandara yang diperkirakan akan berlangsung selama dua bulan akan dilaksanakan. Jika sesuai jadwal, maka pembangunan sisi darat akan dimulai pada November 2007 dan diselesaikan dalam dua tahun.Tahap II yang direncanakan dibangun bersama oleh pemerintah dan investor, akan dimulai tahun 2010.

Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Aras Kabu di Kecamatan Beringin ke bandara yang berjarak sekitar 450 meter. Stasiun Aras Kabu sendiri terhubung ke Stasiun Medan dengan jarak 22,96 km. Diperkirakan jarak tempuh dari Medan hingga Kuala Namu akan berkisar antara 16-30 menit.

Ada pula usulan pembangunan Jalan Tol Medan-Kuala Namu sebagai usaha pengembangan prasarana transportasi dari dan ke bandara. Namun pelaksanaan pembangunan selama periode pembangunan jalan tol tahun 2005 - 2010 belum dikabulkan oleh pemerintah pusat.

6:30 PM




Jumat malam bagi sebagian besar komuter seperti saya adalah sebuah perjuangan dan bahkan bagi ribuan atau jutaan pekerja di Jakarta. Jalanan sangat macet tadi malam, sehingga saya harus memutuskan untuk naik busway dari halte harmoni. Sudah lama saya tidak menikmati layanan transportasi busway, mungkin hampir setahun ini saya tidak naik busway dan baru pertama kali saya menginjakkan kaki dihalte busway Harmoni. Halte busway Harmoni salahsatu halte central di Jakarta setelah Blok M dan Kota, karena dari tempat ini penumpang bisa memilih beberapa jalur tujuan.

Saya menaiki sebuah tangga sempit yang berada disisi kanan jalan Harmoni, tepatnya yang berada dekat sebuah bangunan hotel kuno. Tangga tersebut sangat tidak layak karena begitu sempit dan pada saat menaiki tangga tersebut, terdapat sebuah warung kecil yang menutupi setengah tangga masuk..

Akhirnya sampai juga saya tiba di halte busway Harmoni, salahsatu halte busway terpanjang di Jakarta. Sebelumnya saya hanya melihat dari kaca mobil tanpa pernah menginjakkan kaki dihalte ini. Kerumunan panjang penumpang langsung menerima saya malam itu.

Perkiraan saya ada sekitar 200 - 300 penumpang yang sedang antri untuk menuju ke rute Pulogadung. Saya yang baru pertama kali berada di halte ini, harus jeli membaca setiap papan pengumuman agar tidak salah rute. Kerumunan penumpang yang sedang antri menutupi sebagian badan halte busway yang hanya selebar 3 meter. Sehingga penumpang yang turun dari arah Blok M ke Harmoni harus bergantian dengan penumpang yang hendak masuk dari arah sebaliknya. Karena ruang masuk rute Harmoni - Blok M berada di paling ujung halte.

Pagar pembatas hanya diletakkan sembarangan dengan tali pengait seadanya seperti sebuah tali tambang dan tali rafia. Akhirnya saya bisa masuk keantrian rute Blok M - Harmoni, dengan sigap saya segera memindahkan handphone dan dompet kedalam tas yang saya taruh dibagian depan agar tidak ada tangan jahil yang sedang mencari kesempatan dalam kesempitan.

Beberapa orang tampak tidak sabar ingin segera masuk kedalam busway sementara antrian didepan saya masih cukup panjang. Beberapa orang petugas membantu untuk memberikan informasi pintu keluar bagi para penumpang yang turun dari busway. Tapi mau turun saja susahnya minta ampun, karena para penumpang yang ingin masuk tidak tertib, sementara mereka tidak sadar bahwa ada jeda sekitar 50 cm antara halte dan busway yang cukup membahayakan.

Belum lagi papan pengumuman yang ditempel seadanya dengan selembar kertas, ternyata pelayanan busway masih jauh dari harapan. Dibutuhkan sebuah perjuangan untuk menikmati layanan transportasi ini, baju saya basah kuyup akibat keringat yang disebabkan oleh hawa panas dalam halte dan antrian yang panjang. What a day!!

Entah kapan impian untuk memiliki sebuah moda transportasi yang baik dapat terwujud......akhirnya perjuangan saya berakhir dengan mendapatkan sebuah tempat duduk didalam busway yang membawa saya ke halte dekat Grand Indonesia....

Wednesday, December 3, 2008

Tawangmangu




Pasti udah banyak yang mengunjungi lokasi wisata di Tawangmangu, terletak di ujung kota Solo.....entrah kenapa dinamakan gerojogan sewu....padahal air terjunnya nggak ada seribu buah...hehehe.

Kota tawangmangu ini merupakan kota yang nyaman untuk dihuni dengan suasana sekitar yang masih sejuk dan bangunan kuna jaman Belanda. Dulunya daerah ini tempat tetirah para kompeni Belanda di kota Solo. Monyet-monyet jinak juga banyak bersliweran diarea wisata ini....lucu deh!!

Sayang saya belum sempat mampir ke candi Cetho yang unik dan cukup syur dari relief yang dipahatnya...

Hot Springs - Guci




Berada diketinggian 1,050 dpl, pemandian air panas Guci adalah sebuah pilihan yang tepat untuk menghabiskan libutran Natal dan Tahun baru ini. Salahsatu teman saya akan menghabiskan liburan Natal dan Tahun baru ini bersama keluarga dengan menggunakan mobil dari Jakarta - Bali pp. Jadi tidak salah untuk menyempatkan diri menikmati wisata air panas ini.

Rute untuk mencapai kawasan wisata air panas Guci dapat ditempuh selama perjalanan sekitar 2,5 jam dari kota Tegal. Sebelum memasuki kota Tegal dan menemukan jalur rel KA lintas utara, maka ambil arah ke kota Bumiayu. Jalan pintas ini kini sudah lebih baik dibanding beberapa tahun yang lalu. Dari kota Bumiayu dapat terus menuju ke Purwokerto dan akan melewati jalan antara Gunung Sindoro - Sumbing.

Dikawasan Guci ini, kita akan melewati jalan berbukit dengan suasana kebun sayuran dan buah-buahan dibeberapa tempat. Hingga sampai dipintu masuk wisata air panas Guci. Ada dua buah pemandian yang bisa dipilih, untuk umum dan satu lagi dengan kolam renang yang cukup baik. Air panas ini mengalir dari Gunung Slamet, karena kebetulan Guci berada dikaki gunung Slamet yang sering batuk-batuk setiap beberapa tahun sekali.

Diarea wisata ini juga banyak terdapat pemondokan hingga hotel dengan tarif yang terjangkau mulai dari Rp 150rb - 500rb/malam/kamar. Ada 13 buah pancuran air panas yang dapat dinikmati untuk menghilangkan segala jenis penyakit kulit hingga untuk relaksasi. Serta ada beberapa air terjun alami berauir panas. Di pemandian umum, jangan malu-malu untuk berendam bersama tetapi apabila ingin lebih privat bisa menikmati kolam renang keluarga.

Dan jangan lupa untuk menikmati sajian sate kambing dan teh panas poci dengan gelas dari tanah liat kecil mungil dan gula batu, dijamin akan ketagihan. Oleh-oleh khas tempat ini berupa satu set peralatan minum teh yang terbuat dari tanah liat seharga Rp 100rb (masih bisa ditawar lho). Untuk anak-anak, mereka bisa diajak naik kuda berkeliling tempat wisata tersebut. Dan semua dijamin murah dan terjangkau....dan yang perlu diperhatikan oleh pemda setempat yaitu kebutuhan akan tempat sampah yang harus diperbanyak dan peraturan yang tegas untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena banyak pengunjung yang sering membuang sampah sembarangan, sehingga membuat beberapa tempat tampak kotor....huh!!

Dago, The hills




Seminggu yang lalu baru selesai rapat tahunan di sebuah hotel mewah dikawasan Dago, Bandung Utara. Entah mengapa pada malam hari, saya tidak merasakan dinginya udara kota Bandung seperti dulu kala. Beberapa tahun yang lalu, kota Bandung masih sejuk dan pada malam hari hawa dingin semakin menusuk. Tapi kini saya tidak lagi merasakan hawa dingin yang menusuk kulit seperti dulu kala.

Jumat siang sebelum makan disebuah resto diatas Dago Pakar, saya dan beberapa teman menyempatkan untuk sholat jumat. Tidak berapa jauh terdapat sebuah masjid kecil, setelah kami tiba ditempat tersebut ternyata tidak ada air untuk wudhu. Terpaksa, kami harus mencari masjid yang menyediakan air yang cukup untuk berwudhu. Pada saat mendengarkan ceramah dari khotib, cuaca panas agak menyengat yang seharusnya hawa sejuk berada disekitar masjid. Karena lokasi masjid berada perbukitan Bandung Utara.

Tragis memang, kawasan hutan pinus yang berada diBandung utara sudah hampir habis dibabat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Perbukitan kini telah gundul dan digantikan dengan kawasan perumahan mewah ditepian lereng bukit yang curam. Dari atas restoran Sierra dapat dengan jelas terlihat ratusan hektar bukit telah berganti menjadi bangunan villa mewah.

Sebuah apartemen mewah juga dibangun diatas kawasan Dago Pakar, tragis memang. Kini hutan pinus yang tersisa hanya berada dibagian gunung Tangkuban Perahu dan Taman Hutan Ir. H. Juanda. Dikawasan Tahura ini terdapat dua buah gua peninggalan Jepang dan Belanda.

Suasana rindangnya pepohonan dan udara sejuk masih bisa dinikmati, bahkan kalau kuat berjalan bisa mengunjungi air terjun dibawahnya.

Suatu saat nanti perbukitan Dago akan berubah menjadi kawasan perumahan tanpa ada sedikitpun pepohonan. Yang paling dikuatirkan kota Bandung akan mengalami banjir besar dan kekeringan, mengingat kota tersebut bagaikan sebuah cawan raksasa apabila dilihat dari atas bukit di Dago. Selain itu tanah di kota Bandung banyak yang masih labil, apalagi diperbukitan......gubernur dan aparat pemerintahnya kemana yakh???

Video Bunuh Diri




Mau tau cara bunuh diri yang unik...
ikuti caranya berikut ini...

Tuesday, December 2, 2008

Christmas Decoration




Akhirnya selesai juga tugas menghias kantor dengan tema Natal. Beberapa hari yang lalu saya mencoba untuk mencari pernak pernik Natal di Mangga Dua yang konon harganya sangat murah. Ternyata pernak-pernik Natal yang ada sudah habis terjual di bulan November lalu dan yang tersisa hanya barang-barang yang biasa saja.

Akhirnya saya mencoba cari di Ace Hardware, wow...barangnya bagus-bagus tapi cukup mahal. Saya jadi bingung mana yang akan dipilih. Akhirnya saya membeli pernak-pernik Natal mulai dari lilin warna-warni yang harganya ternyata cukup mahal, sebuah lilin merah dengan ukiran Natal dan setinggi 15 cm dijual seharga Rp 45,000/batang. Sementara pesanan untuk lilin cukup banyak...

Kemudian saya mencari hiasan Natal yang lain berupa gantungan pintu, harganya juga mahal dan semua Made in China....wow!! Sementara buatan lokal hanya berupa hiasan lilin dengan aroma theraphy. Ada satu hiasan berupa lengkungan yang dihiasi pernak-pernik Natal seharga Rp 1,4jt...ternyata harga tersebut hanya lengkungan pohonnya saja tanpa pernak-perniknya....jadi total seharga Rp 2jt. Arghh..........ternyata sungguh mahal hiasan Natal.

Sebuah boneka malaikat dijual seharga Rp 145rb setelah discount 20% dan sebuah boneka santa claus dihargai Rp 79rb saja....cukup murah. Tapi sebuah boneka santa claus yang bisa bergoyang dijual cukup mahal dan tentu saja...Made in China....

Masih kurang puas dengan pernak-pernik Natal yang saya dapatkan, saya coba cari di Debenhams setelah mendapatkan masukan dari seorang teman. Hah..ternyata harganya malah selangit...sebuah gantungan pintu dijual dari harga Rp 450rb - 850rb...belum lagi boneka malaikatnya yang sangat mahal. Tapi memang harga tidak bohong, sebuah boneka malaikat setinggi 20 cm dibuat dari bahan keramik dengan baju malaikat yang sangat indah dan menarik.....

Kemudian saya mencari tempat lain, hingga menemukan sebuah toko kecil "Jehovah Jireh"...namanya cukup unik berasal dari bahasa Ibrani dengan arti Tuhan memberkati, disana saya membeli beberapa batang lilin untuk misa Natalnya my boss. Termasuk candle holder agar tangan tidak tertetes lilin dan juga beberapa hiasan Natal dengan harga yang terjangkau....

Setiba dikantor, beberapa teman saya suruh untuk menghias dan sementara saya supervisi. Sebuah pohon Natal bertengger disudut ruangan, pohon Natal tersebut seharga Rp 40 juta atau USD 3300 dengan kurs 12rb...hah sangat mahal sekali. Dan bahkan ada sebuah pohon Natal yang seharga ratusan juta karena pernak perniknya terbuat dari kristal...

Jadi ingat pembicaraan siang kemarin dengan seorang teman, sewaktu saya bertanya apakan ia sudah mulai menghiasn rumahnya dengan pohon terang. Teman saya menjawab bahwa sebenarnya Natal bukan hanya hiasan belaka, tetapi yang perlu diambil adalah hikmahnya. Sehingga ia tidak perlu harus menghias rumahnya dengan pohon cemara yang dihiasi berbagai ornamen hias yang mahal. Tetapi hikmah dari Natal itu sendiri yang perlu untuknya, sebuah moment untuk berkumpul bersama keluarga, berdoa bersama dan mensyukuri segala nikmat dari Tuhan selama setahun belakangan ini. Pohon terang bisa dibuat dari pohon apa saja tidak harus pohon cemara.

Saya jadi berpikir bahwa hedonisme sudah menyeruak sebelum Natal menjelang...mulai dari berbagai tawaran sale yang menarik dan membuat kantong semakin tipis hingga ornamen hias Natal yang harganya muahal.....disaat krisis ekonomi seperti ini, disaat pengangguran merajalela diseluruh dunia, sepertinya Natal tahun ini harus dilewati dengan berbagai macam cerminan dimasa lalu dan optimis melihat masa depan.....serta kembali ke Natal seperti dulu......kesederhanaan...seperti sebuah palungan yang sebentar lagi akan saya buat!!