Sebuah film perang trilogy terbaru yang sangat menawan dari sisi editing , sound effect dan visual effect. Ceritanya juga menarik dibumbui humor segar serta anti klimaks diakhir cerita. Film perang ini merupakan film termahal di Indonesia karena menggunakan crew film asing. Sangat menyentuh rasa kebangsaan yang mulai luntur semenjak reformasi tumbuh berkembang.
Film ini pantas untuk disaksikan bersama keluarga diakhir libur panjang sebelum puasa....
Merdeka!!!
wah...jadi pengin nonton
ReplyDeletesayang skali film ini belum mampu meningkatkan nasionalisme *menurut saya yg sudah nonton
ReplyDeletenonton gih...bagus koq...
ReplyDeletesoalnya masih trilogy di..alias nyambung...hehhee
ReplyDeletesecara biar balik modal...
tapi yg gw salut sama tehnik pengambilan gambar and special effectnya..
ada sesuatu yang baru difilm ini
walau crewnya org asing ya...
at least bisa belajar n kasih new genre di industri perfilman...
MERDEKA!!! Sayang crew nya orang asing ^^
ReplyDeletePadahal banyak tunas tunas bangsa yang berbakat ^^
pas diacara just alvin sikh dijelaskan bahwa ada keuntungannya pakai crew asing jadi sineas indonesia bisa belajar tehnik membuat film perang, jadi semacam transfer teknologi secara tidak langsung...
ReplyDeleteUdah nonton filmnya. Lumayan.
ReplyDeleteTapi ada post production di Bangkok Thailand????
eh...ada mayatnya yang masih napas. Ya ampyuun....tega banget sih. Entah aktornya gak diajarin tahan napas, pura pura mati. Atau kameramannya sengaja ngeledek?
hehhee..iya pas liat agak geli juga...
ReplyDeletesatu lagi masalah kostum....jaman dulu emang uidah ada yang kemeja putih garis2 dan masih kelihatan baru...secara jaman perang kan susah ya beli kemeja kalo nggak orang kaya....hehhee
tapi dimaafkan buat gw sikh....yg penting kan ceritanya bisa sampai ke publik
dan filmnya tidak membosankan buat gw...
pengen tau sequelnya lagi neh