Friday, January 29, 2010

When nature smiles - Curug Cimahi




Perjalanan ditempuh selama 1 jam dari arah Dago menuju ke lokasi disekitar Lembang. Dari terminal Ledeng, cukup ditempuh sekitar 30 menit saja dan melewati para penjual tanaman hias. Mungkin kalau Anda sering makan di Sapu Lidi or Kampung Daun maka lokasinya tidak jauh dari resto tersebut.

Dan tiket masuknya hanya Rp 3000 saja, perjalanan menuju ke lokasi air terjun ini kita harus menuruni tangga yang curam dan saya sarankan dalam kondisi tubuh yang fit dan memakai sepatu kets untuk menghindari jalan setapak yg licin dan berbatu.

Air terjun setinggi 85 m ini cukup menakjubkan dan apalagi dimusim hujan yg mana debit airnya cukup tinggi.Aroma hutan dan bunyi serangga menjadi hiburan tersendiri buat saya ketika rasa lelah dan stress memuncak dikala dateline. Disinilah saya bisa bersatu dengan alam, melepas semua yg ada diotak.

Tadinya saya ingin berenang dibawah air terjun ini tetapi dinginnya air terjun membuat saya mengurungkan niat untuk berenang ditengah kesejukan alam. Selepas mengabadikan beberapa buah foto, saya kemudian mengambil sisi selatan air terjun dimana terdapat sebuah sungai yg berair cukup dingin.

sambil melipat bagian bawah celana panjang, kedua kaki saya celupkan kedalam aliran sungai tersebut...nikmatnya tiada tara. Sejenak saya mengeluarkan sebuah buku yang belum sempat saya lahap semuanya "Soe Hok Gie...sekali lagi".

Sekitar 30 menit saya relaksasi sambil menikmati dinginya air sungai dan sinar matahari yang menghangatkan tubuh saya. Sebuah pancuran air menggoda saya untuk membasuh muka agar terasa segar. Tidak usah saya membeli face sprayer Evian atau produk Gaya Spa yang sering saya gunakan ketika muka sudah terasa lengket dan penat. Air jernih made in Nature ini terasa sangat menyejukkan.

Kini tiba saatnya saya kembali dan membutuhkan pengorbanan yg cukup layak, tangga berundak harus saya tempuh dengan 5 kali pemberhentian. Tapi sangat baik untuk membajar lemak diperut saya. Beberapa wanita muda terlihat sangat lelah dan bahkan sampai ada yg harus ditandu karena pingsan tidak kuat menanjak tangga menuju ke lokasi pintu keluar.

tapi saya cukup puas menikmati indahnya alam dan berharap agar hutan diatas gunung tetap terjaga agar debit air terjun ini bisa dinikmati hingga 100 tahun kedepan. Ketika saya ingin menuju ke Situ Lembang, ternyata lokasi tersebut ditutup untuk latihan Army.

Padahal lokasi wisata tersebut adalah milik rakyat yang seharusnya bisa dinikmati dan bukan milik sebagian orang. Saya protes keras karena perjalanan kedua saya menuju ke situ lembang terhambat karena perijinan untuk memasuki area tersebut tidak bisa didapat. Apa pasal pihak Angkatan Darat menutup area wisata tersebut.....it's not fair!!