Friday, February 26, 2010

Xploring Pangalengan




Perjalanan darat ditempuh selama 1,5 jam dari kota Bandung, banjir dasyat yang terjadi di dayeuhkolot karena banyak bukit yang gundul. Manusia semakin rakus dan pemda tidak peduli. sepanjang jalan beberapa area terlihat longsor dan beberapa pohon ditebang untuk dijual kayunya.

Pangalengan masih berdenyut walau gempa dasyat terjadi tahun 2009 lalu dan bekasnya masih banyak seperti kantor polisi yang rusak parah dan beberapa rumah penduduk yang hancur. daerah ini terkenal akan susu sapinya dan kebuh teh malabar.

Malabar didirikan oleh seorang genius dan pecinta seni serta dermawan Belanda yaitu Boscha. Beliau dimakamkan ditengah kebuh teh yang sangat asri dan bahkan keluarganya masih sering berkunjung ke makam ini. Konon bberapa penduduk dan pemetik teh masih sering melihat sosok Tuan Belanda ini berada disekitar makam dan rumahnya.

Rumah Boscha di kebun teh malabar sangat asri, luas dan kebunnya yang masih tertata. Beberapa perabot masih asli jaman dulu dan sebagian kamar disewakan dengan harga 300rb/malam. Bahkan rumah ini dijadikan lokasi syuting film percintaan ala remaja yg terkenal dan juga film horor.

Sekitar 5 km dari makam terdapat pemandian air panas Cibolang, sayang tidak ada penunjuk wisata yang resmi dan jalan masuknya masih cukup rusak. Tiket masuk hanya 8000/orang dan cukup terawat walau minim informasi. Airnya tidak terlalu panas seperti di Ciater, cukup hangat dan sangat meyegarkan berada ditengah kebun teh dengan pemandangan asri hutan tropis dibukit samping kolam renang ini. Berendam selama 2 jam lebih sangat mengasyikkan dan masih tidak terlalu ramai pengunjung.

Situ Cileunca ternyata tidak menarik buat saya dan padahal alamnya sangat menawan tetapi pemda sepertinya sedang tidur nyenyak. Wisata padahal mempunyai potensi cukup baik untuk dikembangkan dan beberapa kali saya mencoba bertanya karena tidak ada penunjuk arah yg jelas. It's absolutely a sleeping beauty....

Sunday, February 21, 2010

Xploring Tasikmalaya




Seperti biasa disaat rasa suntuk mulai menyerang, my body n soul sudah tidak menyatu lagi sehingga dibutuhkan penyegaran. Jalan satu-satunya yaitu keluar kota dan pergi ketempat yang baru dan belum pernah saya jajaki. Destination No Where mulai, dengan googling akhirnya saya memutuskan ke Galunggung dikota Tasikmalaya.

Tanpa peta, saya hanya menduga bahwa rutenya ke arah Ciamis dan Pangandaran, karena sudah 2 kali melewati kota ini sebagai transit ke kota yang lain. Tiba-tiba saya teringat sama Rizky - adiknya teteh yang kerja di kota tersebut dan ia bekerja disebuah perusahaan telekomunikasi. Then I called and told him dat I wanna go there.

Sabtu malam pukul 7.30 saya berangkat dengan motor dan perjalanan darat ditempuh selama hampir 3 jam karena rutenya yang cukup sulit dan jauh. Pukul 10.30 malam saya tiba dikota Tasik yang cukup bersih, malam minggu kota ini belum tidur dan ternyata kota Tasik lumayan besar dengan pertokoan dikanan kiri jalan. Beberapa toserba dan mal juga bermunculan sesuai permintaa jaman.

Asia Plaza - tempat meeting point dengan Rizky dan Ella. Setelah makan malam dengan mereka, saya ke kamar kost dan disediakan 1 buah kamar tidur kecil yg cukup untuk merebahkan diri.

Pagi pukul 07.45 saya dibangunkan karena Rizky mau kerja dan sudah dijemput Ella dibawah. Malas rasanya bangun pagi di hari minggu, tapi saya harus mencapai puncak gunung Galunggung dengan ketinggian 2167 meter diatas permukaan laut. Gunung ini pernah meletus dahsyat pada tanggal 5 Mei 1982.

Dan yang menghebohkan gunung galunggung ini meletus selama 9 bulan dan berhenti ditanggal 8 Januari 1983. Wah kalau manusia mungkin sudah punya anak satu kali ya nih gunung....tercatat 18 orang meninggal bukan karena letusan tetapi pasca letusan. 22 Desa ditinggalkan oleh penghuninya.

Cukup dengan cerita mistis dan mengerikan akibat letusan, saya berangkat ke tempat tersebut yang berjarak 17 km dari kota Tasik. Rute Inhidang - Galunggung harus ditempuh dengan perjuangan karena jalannannya cukup rusak, saya sarankan jangan menggunakan mobil sedan ceper. Dipastikan akan rusak karena jalannya banyak yg masih berbatu akibat puluhan truk besar pengangkut batu pasir gunung lalu lalang dan pemdanya yang tidak begitu peduli. Padahal akibat letusan galunggung, jutaan material pasir dan batu yang konon kualitas satu ini tersedia dan diangkut ke jakarta dan daerah sekitarnya. Tapi hasil retribusi sepertinya hilang diterpa angin gunung. Pak Bupati Tasik yang terhormat, minta tolong diperbaiki jalan masuknya agar banyak wisatawan datang berkunjung kelokasi wisata ini dan papan penunjuk arah diperbanyak.

Sesampainya dipintu gerbang, tiket masuknya cukup murah hanya Rp 4200/orang. Begitu masuk area wisata, jalan masuk cukup baik walau ada beberapa bagian yang bergelombang. Yang unik vegetasi di gunung ini berbeda dengan vegetasi tanaman di gunung papandayan dan tangkuban perahu.

Kini tibalah saya harus bertempur dengan 620 anak tangga menuju kepuncak gunung. Saya membutuhkan 8 x pemberhentian untuk mencapai tepian kawah...dibutuhkan stamina yang tinggi dan bagi penderita penyakit jantung sangat tidak disarankan kelokasi ini. Dengan nafas tersengal-sengal, akhirnya saya bisa menuntaskan 621 anak tangga hingga ke tepian kawah yang cukup luas.

Subhanalllah....God's the Almighty...it's so huge. 9 months eruption had made a depth and giant crater. Kalau gunung papandayan dinobatkan sebagai gunung dengan kawah terluas diasia, maka gunung galunggung dinobatkan sebagai kawah terdalam. Menurut catatan sejarah, selama gunung ini meletus - petir dan halilintar terus menyambar (as you can see at the image from the US Geological Survey). Bahkan sebuah pesawat 747 jurusan Sydney - London hampir mengalami kecelakaan ketika melewati awan panas diatas ketinggian 11000 meter diselatan Jawa Barat.

Syaa mencoba berbicara dengan seorang ibu tua penjual minuman, sambil menyeruput kopi saya coba mencari tahu sejarahnya. Menurut si ibu, ia dan keluarganya harus mengungsi selama 1,5 tahun akibat letusan dan selama 1 minggu langit gelap gulita karena asap dan debu gunung yang pekat. Bisa dibayangkan kepanikan yang terjadi....tetapi karena kemajuan tehnologi, maka kematian akibat letusan gunung bisa dikurangi.

Sebenarnya kita bisa menuruni tangga dan bisa mencapai bibir kawah yang menyerupai danau berwarna hijau tosca, tapi kaki saya tidak kuat lagi untuk diajak jalan-jalan. Dikejauhan sebuah air terjun yang tertutup awan muncul, lambat laun mulailah tampak keseluruhan air terjun. OMG....mungkin ini air terjun tertinggi di Indonesia dan bahkan di dunia.

Perkiraan saya ada lebih dari 15 tingkat dengan ketinggian sekitar 2-3 km, menakjubkan bagaikan dinegri Lord of The Ring. Tapi sayang rute yang sulit sehingga membuat air terjun ini tidak bisa dijamah. Biarlah agar awet dan hanya dinikmati bak lukisan alam abadi....

Kini saatnya pulang dan menuruni anak tangga...kali ini sangat mudah sekali. Cipanas menjadi rute selanjutnya, hampir setiap gunung selalu menyimpan air panas dan konon apabila ingin meletus biasanya airnya akan sangat panas sekali yang menandakan peningkatan lava atau beberapa hewan gunung lari kedesa-desa karena biasanya hewan sangat peka akan gempa. Getaran gempa yang kecil dan tidak dirasakan oleh manusia bisa dirasakan oleh hewan. Sudah terbukti misalkan disaat pra tsunami dan meletusnya gunung merapi...

Pemandian air panas gunung galunggung ini mempunyai luas 3 hektar dan cukup nyaman serta gratis karena sudah masuk tiket kawasan wisata galunggung. Saya mengambil kolam dibagian belakang yang masih alami dibandingkan dengan kolam buatan yang dialiri air panas. Dikolam alami yang tidak terlalu luas dan dialiri oleh sungai kecil berair deras....saya merendamkan diri. Ternyata cukup unik, air sungainya berair dingin khas pegunungan tetapi ada beberapa pancuran yang berair panas. Rasa penat hilang ketika merasakan hangatnya air sungai ini....nikmat rasanya.

Hampir 1 jam saya berada dilokasi dan saatnya turun gunung, bapak tua menjajakan gula aren buatannya dan saya beli 2 bungkus besar hanya seharga Rp 16.000 saja. Padahal dijakarta, gula aren cukup mahal...dan ada yg aneh yaitu buah pisang yang super gede. Konon pisang ini baik untuk obat dan dimasak dengan direbus. tapi gimana bawanya, karena saya naik motor. Akhirnya saya urungkan niat untuk membeli pisang tersebut.

Perjalanan kembali ke kota Tasik yang cukup panas siang itu dan menghabiskan waktu di asia plaza untuk lunch dengan rizky dan sementara ella jaga warung. Well, it's a nice journey dan dengan biaya yang terjangkau.You should try to be here dan beli oleh2 batik tasik....

Sunday, February 14, 2010

Morning Dew




Crystalline droplets of summer's morning dew,
Bring gentle moisture, the dry earth to renew.

Adding richness to nature's colorful array,
It deepens the values of hues on display.

Dampening the ground and all of its features,
It slakes the thirst of God's smallest creatures.

The dew bathed everything, wherever it fell,
Freshening the air with its clean, crisp smell.

But soon the sun's heat will burn it away,
And scorch the earth for another day.

Then comes the morn when the temperature drops,
The dew will return to freshen the crops.

But when morning dew is upon the ground,
Its wispy white beauty leaves one spellbound.
It Gives the landscape a new beauty so fair.