Friday, August 29, 2008

Missing Bali


i will be back to alila ubud, i promise

rindu akan sejuknya pagi di alila ubud
tangga ke sungai ayung yang teduh dan mistis
gunung agung yang sakral, tempat para dewa dewi bersemayam
monyet-monyet nakal yang lucu di monkey forest, ubud
pematang sawah yang bagaikan lukisan
jejeran sawah yang menyejukkan mata
debur ombak di jimbaran bay
renungan di tepian kolam yang menghadap lautan luas
tebing karang yang kokoh dan cantik
sunset yang menawan di sanur dan kuta
tanah lot yang membuat speechless
ketika semburat lembayung muncul
bebanten yang menghias setiap pura desa
wangi bunga yang disebar pada setiap jengkal tanah
para penari menarikan tarian sakral untuk sang dewa
bunyi denting gamelan yang menggelitik hati disetiap sudut banjar
kemacetan akibat mengusung layang-layang banjar
pawai ogoh-ogoh yang seru
i miss all of that.....there's no place like this
my bali....your bali

Pencurian di parkiran mobil sebuah mall

Baru saja kelar makan siang di lippo mall karawaci dengan teman-teman karena kebetulan ada tugas disana setelah jumat, karena kebetulan minggu depan sudah menjelang bulan puasa. Jadi kapan lagi bisa makan siang bersama, unless tidak puasa .............hehehehee...

Sudah lama tidak mengunjungi lippo mall karawaci yang jauhnya di ujung berung...urghhh. Kalau tidak ada acara, jujur agak malas sikh....

Setelah makan siang dan menuju ke parkiran mobil di basement lippo mal karawaci, ternyata ada seorang ibu muda yang sedang menangis tersedu-sedu. Si ibu sedang dikelilingi oleh sekitar 8 orang dan salahseorang diantaranya adalah seorang polisi. Kebetulan jarak kami tidak terlalu jauh dari keberadaan si ibu muda tersebut yang sedang panik.

Tadinya kami kira, mobil si ibu muda telah hilang dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Ternyata setelah kami lihat, salahsatu kaca mobil honda jazz milik ibu muda tersebut telah dipecahkan oleh seorang tidak dikenal.

Si ibu muda tersebut telah kehilangan benda berharganya, sehingga membuat ia menangis tersedu-sedu. Saya tidak tahu benda apa yang telah hilang diambil dari dalam mobilnya. Beberapa staff secure parking yang berada dilokasi sedang diinterogasi oleh polisi tersebut. Pasti si ibu muda tersebut sudah diincar sejak awal oleh si penjahat tersebut.

Entah bagaimana caranya si penjahat tersebut bisa memecahkan kaca samping mobil honda jazz? Padahal jarak dari mobil honda jazz tersebut ke arah pintu masuk basement - lobby hanya sekitar 10 meter. Hmm...pasti si penjahatnya sudah profesional sehingga bisa memecahkan kaca mobil samping tanpa mengeluarkan suara yang keras.

Jadi bikin seyem aja, makanya kalau ke mall dan bawa laptop atau barang berharga lainnya mendingan dibawa aja dekh biar ribet. Dibanding ditaruh didalam mobil dan hilang....amit2 jangan sampai terjadi!!!! Yang bete biasanya kalau ada kehilangan didalam mobil disebuah mobil atau gedung, pasti korban tidak bisa menuntut banyak kepada pihak perusahaan parkir atau manajemen building. Secara tertulis di tiket parkir, setiap bentuk kehilangan maka pihak perusahaan parkir atau manajemen building tidak bertanggungjawab.....huh posisi konsumen yang jadi korban kejahatan juga serba salah.....weleh2. Apalagi parkir di tempat yang tidak disediakan kamera CCTV........tambah naas lagi Dan ini bisa terjadi disetiap parkiran mall dan gedung parkir mana saja, bukan hanya di lippo mall karawaci.....kasus pencurian + perusakan di area parkir mobil dan motor juga merajalela...........

Thursday, August 28, 2008

Sawit Phenomenon

Ada sesuatu yang menggelitik hati saya sewaktu membawa berita di Kompas tertanggal 28 Agustus 2008 halaman 13 dengan tajuk “Kebun Sawit Bakal 7,4 Juta Hektar”. Isi berita tersebut salahsatunya adalah adanya desakan untuk memperluas kebun kelapa sawit menjadi 7,4 juta hektar pada tahun 2008 dari total luas lahan yang sudah dimiliki Indonesia seluas 6,7 juta hektar tahun 2007. Tingginya permintaan dunia akan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) mempengaruhi perluasan lahan.

 

Salahsatu pejabat tinggi di Deptan (Departemen Pertanian) bahkan tidak tahu persis status lahan baru yang akan dibuka karena izin pembukaan lahan baru ada di tangan pemerintah propinsi dan kabupaten. Ironis sekali, sistim otonomi yang baru saja diterapkan membuat birokrasi laporan menjadi berbelit-belit. Padahal menurut laporan dari Green Peace dari tahun 2000 – 2007, pembukaan lahan baru untuk kelapa sawit khususnya pada lahan gambut berpotensi menghasilkan emisi karbondioksida sekitar 80-100 ton/hektar/tahun.

 

Dan kawasan seperti Papua, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur banyak diincar oleh investor kelapa sawit. Saya jadi ingat pada sebuah pembicaraan di atas gerbong restorasi kereta api, seorang bapak sedang berapi-api menjelaskan kepada temannya sambil asyik minum kopi bahwa sebuah pulau di papua yang berhutan lebat (primer) akan diincar kayunya. Disebuah stasiun televisi, ditayangkan bagaimana seorang badak cula dua Sumatra yang hampir punah masuk ke dalam kampung penduduk di Lampung Tengah. Badak tersebut bingung karena habitatnya sudah punah akibat penebangan hutan yang akan sudah menjadi lahan kelapa sawit.

 

Bahkan di Jambi, ditayangkan bagaimana seekor orangutan yang lucu sedang asyik loncat dari satu batang kayu yang ditebang ke batang kayu yang lain karena hutan tempat habitatnya sudah habis dipapas. Sehingga pihak WWF harus mengejar orang utan tersebut untuk dipindahkan ke lokasi yang ideal. Orang utan tersebut dalam keadaan stress, miris saya melihatnya.

 

Sebelum lebih jauh membahas fenomena sawit, mungkin ada baiknya mengenal sejarah tanaman ini di Indonesia.

 

1. SEJARAH KELAPA SAWIT

 

Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang dibawa dari Mamitius dan Amsterdam lalu ditanam di kebun Raya Bogor. Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial. Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet (orang Belgia). Budidaya yang dilakukannya diikuti oleh K.Schadt yang menandai lahirnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 Ha. Lokasi Pabrik Kelapa Sawit PERLABIAN di Rantau Prapat, Sumatra Utara adalah salahsatu yang tertua di Indonesia. (Tim SGU pasti ingat deh lokasi ini)

 

Pada tahun 1919 mengekspor minyak sawit sebesar 576 ton dan pada tahun 1923 mengekspor minyak inti sawit sebesar 850 ton. Pada masa pendudukan Belanda, perkebunan kelapa sawit maju pesat sampai bisa menggeser dominasi ekspor Negara Afrika waktu itu. Memasuki masa pendudukan Jepang, perkembangan kelapa sawit mengalami kemunduran. Lahan perkebunan mengalami penyusutan sebesar 16% dari total luas lahan yang ada sehingga produksi minyak sawitpun di Indonesia hanya mencapai 56.000 ton pada tahun 1948 / 1949, pada hal pada tahun 1940 Indonesia mengekspor 250.000 ton minyak sawit.

 

Pada tahun 1957, setelah Belanda dan Jepang meninggalkan Indonesia, pemerintah mengambil alih perkebunan (dengan alasan politik dan keamanan). Untuk mengamankan jalannya produksi, pemerintah meletakkan perwira militer di setiap jenjang manejemen perkebunan. Pemerintah juga membentuk BUMIL (Buruh Militer) yang merupakan kerja sama antara buruh perkebunan dan militer. Perubahan manejemen dalam perkebunan dan kondisi social politik serta keamanan dalam negeri yang tidak kondusif, menyebabkan produksi kelapa sawit menurun dan posisi Indonesia sebagai pemasok minyak sawit dunia terbesar tergeser oleh Malaysia.

 

 

2. PELUANG INVESTASI

 

Kelapa sawit adalah tanaman keras sebagai salah satu sumber penghasil minyak nabati yang bermanfaat  luas dan memiliki keunggulan dibandingkan minyak nabati lainnya. Industri kelapa sawit terdiri dari beberapa segmen industri yaitu budidaya perkebunan dan mill (pengolahan kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil /CPO), industri pengolahan dan perdagangan. Umumnya industri yang banyak diusahakn di Indonesia adalah segmen perkebunan dan mill.

 

Luas areal tanaman kelapa sawit terus berkembang dengan pesat di Indonesia. Hal ini menunjukkan meningkatnya permintaan akan produk olahannya. Ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia antara lain ke Belanda, India, Cina, Malaysia dan Jerman, sedangkan untuk produk minyak inti sawit (PKO) lebih banyak diekspor ke Belanda, Amerika Serikat dan Brasil. Minyak sawit kasar dan  minyak inti sawit dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan minyak goreng dan berbagai produk oleokimia.

 

Untuk meningkatkan nilai tambah limbah pabrik kelapa sawit, maka tandan kosong dapat dimanfaatkan untuk mulsa tanaman kelapa sawit, sebagai bahan baku pembuatan pulp dan pelarut organik. Tempurung kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan pembuatan arang aktif. Selain itu bungkil sawit juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ternak.

 

 

3. KEUNGGULAN KELAPA SAWIT

 

Kelapa sawit mempunyai produktivitas lebih tinggi dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya (seperti kacang kedele, kacang tanah dan lain-lain), sehingga harga produksi menjadi lebih ringan. Masa produksi kelapa sawit yang cukup panjang (22 tahun) juga akan turut mempengaruhi ringannya biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha kelapa sawit.

 

Kelapa sawit juga merupakan tanaman yang paling tahan hama dan penyakit dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Jika dilihat dari konsumsi per kapita minyak nabati dunia mencapai angka rata-rata 25 kg / th setiap orangnya, kebutuhan ini akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya konsimsi per kapita.

 

Supply sawit di dunia saat ini sangat terbatas, karena kelapa sawit hanya dapat dibudidayakan di daerah katulistiwa dan diperkirakan hanya 2% dari belahan lahan di dunia. Daerah ideal bagi perkebunan kelapa sawit adalah Malaysia dan Indonesia, akibatnya, proses produksi kelapa sawit belum mencukupi konsumsi dunia.

 

Selain itu panen kelapa sawit dapat dilakukan 2 x dalam sebulan. Bila anda tertarik untuk berinvestasi dikelapa sawit, maka mulai dari masih bibit hingga panen pertama jaraknya sekitar 4 tahun. Dan pada tahun ke-4, kelapa sawit dalam satu hektar dapat dipanen 2 x. Dalam satu hektar bisa menghasilkan sekitar 30 ton, saat ini harga 1 ton / tandan kelapa sawit adalah Rp 300,000. Jadi anda bisa mendapatkan penghasilan kotor perhektar lahan kelapa sawit adalah Rp 300,000 x 30 = Rp 9,000,000/hektar/1 x panen dan dalam satu bulan berarti anda bisa mendapatkan Rp 18,000,000/gross (belum dipotong biaya produksi). Bisa dibayangkan pendapatan kotor petani kelapa sawit yang minimal mempunyai lahan 10 hektar saja.

 

4. KERUGIAN DARI KELAPA SAWIT

 

Dari perjalanan saya bersama tim SGU ke wilayah Rantau Prapat pada awal bulan Mei 2008 lalu, saya mendapatkan informasi bahwa tanaman kelapa sawit adalah tanaman yang rakus air. Karena ia banyak menyerap air dan juga unsur hara yang berfungsi untuk menjaga kesuburan tanah.

 

 Kelapa Sawit (Elaeis guinensis jacq) adalah salah satu jenis tanaman dari famili palma yang berasal dari Afrika Barat. Sepanjang jalan menuju kota Rantau Prapat yang memakan waktu sekitar 6 jam perjalanan dengan kereta api dan 8 jam dengan bus, dapat disaksikan ribuan hektar lahan kelapa sawit yang berjejer rapi dan menyejukkan mata. Tapi tanpa disadari tanaman tersebut sangat rakus air dan unsur hara sehingga menyebabkan warna tanahnya berubah dari merah menjadi agak keputihan-putihan. Belum lagi para petani yang menggunakan pupuk pestisida untuk menyuburkan tanaman.

 

Bisa dibayangkan Sumatra yang dulu hijau royo-royo dan berhutan lebat kini berubah menjadi ladang green gold atau emas hijau. Banyak petani pendatang yang menjadi kaya raya akibat sawit. Mobil baru berseliweran dan masyarakat memakai perhiasan mewah pada waktu masuk kedalam pertokoan. Tapi akibatnya jangka panjangnya tidak dihiraukan, life cycle lahan kelapa sawit agar bisa ditanami kembali sekitar 3 – 4 kali masa tanam. Tanaman kelapa sawit berproduksi selama 22 tahun dan setelah sekitar 60 – 80 tahun, maka tanah tersebut tidak dapat ditanami kembali. Lahan bekas kelapa sawit tersebut hanya bisa ditumbuhi semak belukar dan bukan tanaman produksi lagi. Bisa dibayangkan apabila Sumatra akan menjadi padang gurun seperti di kawasan Afrika dimana tanaman kelapa sawit tersebut berasal.

 

Jadi bukan tidak mungkin apabila ditahun 2030 – 2040 nanti lahan kelapa sawit di Sumatra, Papua, Kalimantan, Sulawesi dan bahkan Jawa akan gersang. Jadi wisata padang gurun akan menjadi atraksi wisata tahun 2040/2050 di Indonesia. Saat ini bahkan banyak petani plasma di Kalimantan sudah kehilangan tanahnya akibat sudah dijual ke para pemodal besar, sehingga mereka tidak bisa lagi menikmati lahan mereka dan kejernihan sungai. Banyak sungai yang kering setelah ditanami kelapa sawit.

 

Bahkan tanaman kelapa sawit ini hanya 1/3 menyerap CO2 dibanding tanaman lainnya, sehingga saya tidak mendukung apabila pemerintah kota menanam kelapa sawit untuk penghijauan kota. Karena tanaman tersebut tidak dapat menyerap polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, walau memang sekilas tampak indah.

 

Limbah cair yang dihasilkan pabrik kelapa sawitpun juga merusak lingkungan apabila tidak ditangani secara baik dan professional. Limbah cair kelapa sawit sangat bau dan menghasilkan gas karbon yang besar sehingga dapat merusak ozon dan mempengaruhi pemanasan global. Bahkan di beberapa tempat di Sumatra, limbah cair kelapa sawit mencemari lingkungan dan sumur-sumur penduduk sekitar pabrik. Sehingga sebuah perusahaan limbah mencoba menawarkan solusi untuk menangani limbah cair kelapa sawit tersebut agar aman bagi lingkungan dan bahkan sebenarnya limbah cair kelapa sawit tersebut dapat dijadikan energi listrik. Cuma biaya modal yang tinggi menyebabkan perusahaan kelapa sawit belum tertarik untuk membiayai proyek listrik mandiri tersebut.

 

Selain itu banyak pemodal besar yang hanya mengincar kayunya saja dari izin penebangan hutan untuk memperluas lahan kelapa sawit. Mereka akan mengekspor kayu gelondongan tersebut keluar negeri dan janji tinggal janji untuk mengkonversi lahan gundul tersebut ke lahan kelapa sawit.

 

Sawit ibarat dua sisi mata uang, satu sisi menguntungkan secara ekonomis dan merugikan Indonesia akibat penggundulan hutan serta merusak habitat yang ada dalam hutan tersebut. Apa yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia sangat cerdas sekali, mereka melarang pembabatan hutan untuk memperluas lahan kelapa sawit didalam negeri sehingga hutan alam mereka tetap lestari. Tapi mereka menanam modal dengan memperluas lahan kelapa sawit di luar negeri yaitu Indonesia, karena Malaysia tahu bahwa luas wilayah yang sempit tentu akan merugikan rakyatnya di masa datang. Biarlah sekarang Indonesia mengejar posisi no.1 penghasil CPO dimasa kini, yang penting alam dan hutan Malaysia tetap terjaga serta penduduknya makmur.

 

Pihak pemerintah daerah Aceh patut dicontoh dengan program Visi Aceh Hijau yaitu melarang pembukaan hutan termasuk dari rencana kebun kelapa sawit. Investasi kelapa sawit dapat berlanjut tanpa harus membuka lahan baru, lahan kelapa sawit yang terbelengkalai akibat perang GAM – RI di masa lampau masih bisa direvitalisasi kembali.

 

Beberapa waktu yang lalu saya jalan kearah Leuwiliang, Bogor hingga kearah Pandeglang, Banten. Saya terkejut karena area yang dulunya masih hutan karet dan beberapa hutan sekunder kini berubah menjadi kebun kelapa sawit muda. Arghh….ternyata sawit sudah merambah pulau Jawa……welcome to the desert!!

 

Wednesday, August 27, 2008

Psychonomy Maniac

Setelah membaca tajuk harian Kompas tertanggal 27 Agustus 2008 kemarin tentang kenaikan harga gas elpiji dipasaran, saya jadi ingat bagaimana mama saya dengan sedih melihat tayangan berita di TV nasional mengenai kenaikan harga tersebut. Para ibu rumah tangga, jutaan keluarga dan para pedagang makanan seakan hendak menjerit seketika sewaktu tahu bahwa harga gas naik.

Baru awal tahun 2008 ini harga BBM juga naik mengingat kenaikan harga minyak yang semakin menggila akibat ulah para spekulan dunia yang ingin mendapatkan keuntungan sesaat dari membumbungnya harga minyak bumi. Kini Pertamina menaikkan harga gas elpiji disaat pemerintah sedang melancarkan program konversi dari minyak tanah ke gas elpiji.

 

Padahal Indonesia dikenal sebagai penghasil gas alam terbesar didunia di era 80 dan 90an dan kini rakyat yang harus menderita akibat dikurasnya pasokan migas untuk ekspor dengan harga jual yang rendah.

 

Psychonomy maniac saya ambil dari gabungan kata-kata psycho, economy dan maniac, yang berarti gangguan kejiwaan yang diakibatkan oleh faktor ekonomi  . Gejala psychonomy maniac mulai terjadi di berbagai tempat di Indonesia. Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan kenaikan harga sembako serta migas yang semakin menggila, membuat gejala psychonomic maniac mudah merebak dikalangan masyarakat bawah dengan penghasilan rendah perbulannya.

 

Ada beberapa kasus yang disebabkan oleh psychonomy maniac seperti sex abuse (penyalahgunaan sexual), kekerasan pada rumah tangga, child abuse (kekerasan pada anak-anak) dan pembunuhan. Saat ini yang semakin santer terdengar adalah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan pada anak-anak yang umumnya masih di bawah umur. Seperti yang dilansir oleh media massa nasional, seorang ibu rumah tangga menggigit leher anaknya hingga tewas. Ibu tersebut secara tidak sengaja menggigit leher anaknya hingga tewas karena ia tidak bisa membelikan jajan untuk anaknya yang sering merengek. Polisi juga menduga si ibu mengalami depresi berat karena ditinggal oleh sang suami sehingga keadaan ekonominya memburuk.

 

Kasus lain juga muncul baru-baru ini di Pekalongan – Jawa Tengah, disaat seorang bapak tega menggantung anaknya yang berumur 8 tahun disebatang pohon mangga. Menurut laporan kepolisian, si bapak mengalami depresi hebat karena sudah lama menganggur dan kemiskinan serta ia tidak menerima BLT (bantuan langsung  tunai). Nusa Tenggara Barat serta Sumatra Utara juga ditemukan kasus bunuh diri dalam satu keluarga inti. Sang ibu memberikan minuman racun kepada dua anaknya dan kemudian ia meminum sendiri racun tersebut.

 

Pelecehan seksual juga merebak, bukan hal aneh apabila saat ini kita sering mendengar seorang Bapak menghamili anak kandungnya atau seorang Ibu di Jambi dihamili oleh anak kandungnya sendiri. Faktor ekonomi menjadi salahsatu alasan mereka mengapa melakukan hal yang dilarang oleh agama. Penurunan moral akibat semakin kerasnya hidup menjadi pemicu gangguan jiwa seseorang.

 

Bahkan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Ryan, salahsatu motif utamanya adalah ekonomi. Pelaku ingin menguasai harta milik korban dan hidup mewah layaknya tampilan para pesohor dilayar sinetron TV.

 

Kaum ibu rumah tangga dan anak-anak adalah yang paling rentan akibat kenaikan harga BBM, gas dan pangan.  Kaum ibu rumah tangga yang selalu berkutat didapur, memikirkan menu makanan yang akan dimasak dan disantap untuk keluarganya semakin rentan terhadap gangguan kejiwaan. Anak-anak adalah salahsatu korban selanjutnya apabila sang ibu/bapak mengalami depresi hebat akibat faktor ekonomi tersebut.

 

Pebisnis makanan adalah korban selanjutnya, pedagang sekoteng dan roti bakar yang biasa lewat depan rumah saya diwaktu malam, kini entah kemana nasibnya. Sudah hampir 1 bulan ini, pedagang tersebut tidak jualan dan keliling diperumahan kami. Mungkin karena kenaikan harga makanan dan BBM membuat mereka gulung tikar atau tidak berjualan dulu sementara. Padahal bisnis makanan adalah salahsatu usaha yang bisa bertahan pada saat krisis ekonomi di tahun 1997-2001 menerjang Indonesia.

 

Sudah seharusnya pemerintah saat ini memperhatikan masyarakat bawah yang paling rentan terhadap kenaikan harga BBM, gas dan pangan. Program konversi dikatakan gagal dalam hal ini apabila terus dipaksakan tanpa ada subsidi yang jelas dan kontrol yang kuat dari hulu ke hilir. Dipasaran saja, antre minyak tanah sudah seperti antre sembako diera tahun 65an pada waktu Indonesia mengalami deflasi. Kini pasokan gas elpiji tabung 3 kg dan 12 kg juga tersendat, sehingga menyusahkan para agen penjual dan pembeli.

 

Sebentar lagi menjelang bulan puasa dan hari besar keagamaan yang otomatis mendorong kenaikan harga bahan pangan, bisa dipastikan banyak kaum ibu rumah tangga yang menjerit. Seperti yang sudah digambarkan tentang era jaman edan oleh Sastrawan Jawa terkemuka dimasanya, Joyoboyo.

 

Akeh Wong Limbung

Bewildered persons will be everywhere

 

Akeh Wong edan, jahat lan kelangan akal budi.

Many will be insane, cruel, immoral

 

Tindake menungsa saya kuciwa

Human behaviour will fall short of moral enlightment

 

Angkara murka ngombro-ombro

Ruthless will be everywhere

 

Agama ditantang

Religion will be questioned

 

Ukum dilanggar

Religious law will be broken

 

Perikemanusiaan di iles-iles

Human rights will be violated

 

Kasusilaan ditinggal

Ethics will be left behind

Sunday, August 24, 2008

Restoran Penis di Beijing, China


Daftar menu yang menyuguhkan berbagai macam santapan penis dan testis binatang. Didalam daftar tercantum lebih dari 30 macam penis berbagai binatang. Dan khusus untuk tamu istimewa, disediakan pula menu penis yang lain

Restoran diatas bernama 'Guolizhuang Restaurant', restoran China yang berlokasi di Beijing, China ini mempunyai keistimewaan. Karena restoran ini menyuguhkan menu berbagai macam penis dan testis binatang untuk kesehatan. Di Beijing sendiri ada 4 buah cabang dan di luar negeri dibuka cabang masing-masing satu di Atlanta dan Georgia, di daerah Pecinan (Chinatown).

Mau coba?????

Monday, August 18, 2008

Veteran - The Forgotten Heroes

Pagi ini saya harus ikut upacara bendera dikantor dan upacara bendera tersebut diadakan disebuah floating club house yang baru. Lokasinya cukup unik, terletak dipinggir jalan tol jakarta - merak dan ditepian sebuah danau seluas 3,5 hektar dan cukup indah nuansanya. Sekitar 150 orang karyawan hadir dan mengikuti upacara dengan khidmat yang dimulai pukul 08.00 AM. Beruntung udara masih segar dan matahari tidak terlalu terik pagi itu, semilir angin yang berhembus dari tepian danau membuat saya ngantuk.

Upacara bendera yang terakhir kali saya ikuti, seingat saya kalau tidak salah semasa saya SMA tahun 1994, it was 14 years ago....what a year?? Jadi ingat masa-masa sekolah dulu waktu upacara bendera disekolah yang lengkap dengan pembacaan Pancasila dan Pembukaan UUD 45, semilir angin membuat mata saya tertutup sekejap dan membawa saya flash back waktu masih sekolah dahulu. Hingga doa pun dimulai, kali ini saya benar-benar berdoa.....mendoakan para arwah para pejuang yang telah gugur di medan perang maupun veteran yang kini masih berjuang untuk dapat tetap hidup.

Kemarin saya sempat menyaksikan kehidupan para veteran yang tragis di televisi, ada yang seorang veteran yang harus berjuang untuk hidup dengan berjualan pisang dari satu kampung ke kampung lain, ada beberapa keluarga veteran yang harus hidup dalam sebuah bunker karena tidak mempunyai tanah dan rumah yang layak, hingga kini ada banyak veteran yang hidupnya terlunta-lunta hingga harus berjualan kalender dari satu perumahan ke perumahan lain untuk menyambung hidup....saya sempat menangis dengan mama saya sewaktu menyaksikan tayangan tersebut...

Kami berdua membayangkan Bapak saya yang seorang veteran pejuang 45 dan pasca kemerdekaan, seandainya harus hidup seperti mereka. Nasib Bapak saya masih sedikit beruntung. Selepas sekolah Belanda di Semarang,  Bapak memilih menjadi pejuang pra kemerdekaan yang harus ikut bergerilya di kawasan Jawa Tengah. Setelah kemerdekaan dan perang gerilya tahap 2 (tahun 45-55) Bapak bergabung dengan TNI AD Zeni disekolah militer magelang dan tahun 70an Bapak menjadi pegawai negeri di Dinas Pekerjaan Umum. Tahun 80an, Bapak harus melepas status TNInya karena peraturan pemerintah yang melarang 2 jabatan dan Bapak memilih menjadi pegawai negeri sehingga masih menerima uang pensiunan hingga saat ini.

Sebagai seorang veteran, hak Bapak atas sebidang tanah di kelapa gading yang diberikan oleh Bung Karno karena ikut membela Irian Barat harus hilang. Tanah tersebut sudah disulap menjadi sebuah mall, puluhan ruko dan apartemen mewah di pinggir jalan layang by pass di daerah kalapa gading. Puluhan veteran Irian Barat pun mengalami nasib yang sama, malam dipagari dan bahkan dibangun gubuk agar tidak dicaplok orang. Pagi hari sudah dirobohkan oleh traktor dan diratakan dengan tanah. Mafia tanah lebih canggih lagi, mereka menerbitkan surat tanah ganda atas kepemilikan tanah tersebut, yang notabene tanah tersebut adalah milik bersama para veteran perang Irian Barat. Bahkan Bapak dan teman-temannyan sudah menghadap sang Gubernur dan Ketua MPR DPR waktu itu untuk minta bantuannya. Jawaban mereka sama, tidak bisa bantu karena terhalang kuasa "anaknya Bapak" - anak salah seorang pembesar di negri ini yang sangat berkuasa waktu itu yang menjadi pemilik utama developer tersebut walau menggunakan nama orang lain. Dan tidak ada seorang pun yang berani mengganggu gugat......hilanglah sebidang tanah tersebut seluas 1 hektar bagi keluarga kami dan kelurga veteran lainnya.

Kini yang hanya bisa dijanjikan adalah sebidang tanah seluas 1 x 2 m sebagai rumah masa depan untuk Bapak dari pemerintah di kawasan TMP (taman makam pahlawan) Kalibata. Sebagai seorang veteran perang yang mengantongi 7 tanda jasa dari pemerintah, berhak mendapatkan tanah tersebut untuk rumah masa depan Bapak.....Ironic!!

Legiun Veteran RI yang seharusnya menjadi corong bagi para veteran RI juga tidak bisa berbuat banyak. Gedung LVRI dikawasan semanggi bahkan sudah disulap menjadi gedung kantor mewah dan mal yang cukup ramai. Tapi entah kemana saja hasil uang sewanya.....tidak jelas. Bahkan 2 orang pemimpin negri ini berasal dari TNI AD, tapi mereka masih belum peduli atas kehidupan para veteran yang hingga detik ini masih terus berjuang untuk hidup. Dan seorang mantan pejuang di Rawagede, Karawang harus rela tidak menerima uang pensiun karena untuk membuat surat pernyataan bahwa beliau adalah seorang veteran harus membayar sejumlah uang....koq bisa sikh cuma selembar surat saja harus dibisniskan???

Ditengah hingar bingar iklan kampanye politik untuk menjual dirinya menjadi pemimpin negri yang berkompeten dan paling Jos....tidak satupun dari mereka yang mempunyai visi untuk memperbaiki nasib para veteran. Bahkan ada seorang bakal calon yang berani meminjam perjuangan seseorang untuk iklan kampanye politiknya. Banyak pemimpin daerah yang berasal dari TNI dan Polri, tapi tidak satupun dari mereka yang peduli. Suatu saat negri ini akan malu karena kehilangan kesempatan untuk memperhatikan nasib para veteran. Jumlah para veteran perang kini semakin menyusut dan bahkan akan habis suatu saat nanti.....negri ini sudah berumur 63 tahun tapi masih belum merdeka secara nyata.

Mungkin suatu saat nanti, sang pemimpin negri ini akan meminta maaf secara terbuka dan tertulis kepada masyarakat RI dan keluarga veteran RI khususnya akan nasib para veteran perang seperti yang dilakukan oleh PM Australia - Kevin Rudd atas perlakuan yang tidak adil kepada kaum aborigin.

Rest In Peace - In Memoriam Veteran RI