Sunday, March 2, 2008

Road to Casablanca

Casablanca merupakan salahsatu film terkenal di tahun 1942 yang diperankan oleh Humprey dan Ingrid Bergman serta mendapatkan pujian dari para kritikus film di jamannya. Dan bahkan film ini pun menjadi salahsatu film favorit hingga saat ini. Kota Casablanca sendiri terletak di negara Maroko, sebuah negri jajahan Perancis dibelahan bumi Afrika Utara. Casablanca berarti rumah putih dalam bahasa Spanyol dan kota ini merupakan kota pelabuhan terbesar di Maroko. Nama Casablanca pun terkenal di Jakarta sejak pertengahan tahun 90an, sejak pemerintah DKI Jakarta bekerjasama dengan Maroko dalam hal sister city. Atas kerjasama sister city tersebut, maka Jakarta mempunyai sebuah jalan yang bernama Casablanca dan sebaliknya ditengah kota Casablanca terdapat sebuah jalan yang bernama jalan Jakarta. Maka tidak aneh apabila suatu saat anda berkunjung ke Maroko dan mampir ke kota ini, maka masyarakat local lebih mengenal anda berasal dari Jakarta dibanding dengan kata Indonesia.

                Jalan Casablanca mulai diresmikan penggunaannya pada pertengahan tahun 1996/1997 dengan total panjang jalan sekitar 5 km. Jalan Casablanca sendiri saat ini sudah menyambung hingga bagian barat mencapai perempatan Roxy dan bagian timur mencapai Pondok Kelapa. Total panjang jalan ini keseluruhan mencapai 20 km dan dilengkapi oleh 6 buah jalan layang dan 3 buah underpass. Salahsatu keunikan jalan Casablanca adalah dengan adanya taman ditengah jalan yang cukup lebar, lebar taman tersebut mencapai 5 m dan dihiasi oleh berbagai macam tanaman besar dimulai dari Tebet hingga dekat jalan Sudirman. Sekitar dua tahun yang lalu, diujung jalan dibangun sebuah monumen dengan hiasan jam diatas monument tersebut.

                Pada saat ingin menulis tentang jalan Casablanca ini saya agak menemukan kesulitan mengenai sejarah dimulainya pembangunan jalan tersebut. Yang banyak saya temukan adalah kisah terkenal yaitu “Terowongan Casablanca”. Rupanya masyarakat Indonesia lebih mengenal jalan ini sebagai salahsatu judul film horror yang dirilis di tahun 2007 dan hantu penunggu terowongannya. Padahal tiap hari jalan ini dilalui oleh ratusan ribu kendaraan, karena jalan ini merupakan salahsatu jalur alternative untuk menuju pusat kota.

                Dari tahun 1997, saya sudah melalui jalan Casablanca walau dulunya masih belum tersambung hingga Pondok Kelapa. Tiap pagi dan malam hari, jalan ini merupakan jalan utama saya menuju ke kantor di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan. Daerah Casablanca dulunya merupakan kawasan hutan karet  ditahun 1970an menurut penuturan sahabat saya yang merupakan cucu dari HR. Rasuna Said (pahlawan nasional yang namanya kini diabadikan sebagai nama jalan raya). Makanya tidak heran apabila ada nama wilayah Karet Pedurenan dibelakang jalan Casablanca yang kini dipenuhi oleh berbagai macam tempat kost dari yang mewah hingga yang murah pun tersedia. Dan pemakaman umum di Casablanca sudah ada sejak dulu dan bahkan sebagian areal bekas kedubes Malaysia merupakan bekas kompleks pemakaman termasuk terowongan Casablanca. Tidak heran apabila terowongan tersebut terkenal karena dulunya memang bekas kompleks makam. Termasuk areal apartemen Casablanca dan hotel Park Lane serta sebagian jalan Casablanca.

                Sejak dibangunnya jalan tersebut, beberapa investor pun mulai menancapkan bisnisnya. Salahsatunya usahawan Ciputra yang dulu ingin membuat kawasan Casablanca sebagai Orchard Roadnya Jakarta. Beliau mulai membangun apartemen dan juga kawasan sentra bisnis yang terpadu, membangun pedestrian jalan yang besar dan menanami taman ditengah jalan dengan berbagai pohon rindang. Sayang sejak krisis moneter merambah negri ini, kawasan Casablanca seperti bergerak ditempat.

                Kemudian dibangunlan sebuah pusat perbelanjaan baru yaitu mal Ambasador dan ITC mal yang letaknya dekat sekali dengan median jalan, sehingga tampak tidak menghormati ide awal Pak Ciputra yang ingin memanusiakan manusia disebuah kota metropolis seperti di negara-negara lainnya.         Setelah Carrefour masuk disalahsatu mal tersebut, kawasan ini mulai ramai dikunjungi karena letaknya yang strategis dan terkenal sebagai salahsatu sentra HP kedua terbesar di Jakarta setelah Roxy.

                Kemacetan pun sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para pengguna jalan tersebut termasuk saya pribadi. Kemacetan disore hari bahkan lebih gila lagi. Kadang kemacetan tersebut hingga mencapai jarak sepanjang 10 km menuju wilayah timur Jakarta. Terlebih lagi pembangunan berbagai macam pusat perbelanjaan baru dan kawasan apartemen sudah mulai dijalankan kembali. Saat ini saja akan ada dua buah pusat perbelanjaan baru yaitu Kota Kasablanca dan Ciputra World yang dilengkapi dengan apartemen mewah.

                Yang semakin memburuk, pembangunan salahsatu apartmen didekat Hotel Park Lane membuat jalanan rusak dan bergelombang hingga kemacetan sering terjadi disore hingga malam hari. Seharusnya pengembang juga memperhatikan kondisi jalan yang rusak didepan pintu proyek pembangunan agar tidak terjadi kemacetan. Truk yang mengangkut beban yang berlebih membuat jalan semakin rusak dan kadang sisa tanah merah pun berceceran, sehingga membuat licin jalan disaat hujan dan berbahaya bagi para pengguna sepeda motor. Sisa tanah merah tersebut tidak dibersihkan sehingga bekasnya akan menumpuk dan membuat jalan bergelombang. Salahsatu pengembang misalkan Ciputra World memberikan contoh yang baik dengan membersihkan sisa tanah yang tercecer didepan pintu masuk proyek tersebut. Para pekerja ada yang menyemprotkan sisa tanah tersebut dengan air atau mengambil sisa tanah tersebut.

                Kemacetan terjadi karena beberapa area jalan Casablanca dipenuhi oleh berbagai macam outlet rumah makan mulai dari kwetiau, makanan Thai, ayam bakar, gado-gado, makanan khas Timur Tengah, makanan padang, pizza, makanan khas Makassar hingga yang terbaru rawon. Para penikmat makanan sering memarkirkan kendaraan mereka dipinggir jalan yang notabene jalanan tersebut tidak lebar sehingga menimbulkan bottle neck yang dimulai dari seberang gedung Sampoerna hingga ke kawasan Tebet setelah hotel Harris.

                Seharusnya pemda DKI harus lebih tegas dalam mengatur areal parkir disepanjang kawasan Casablanca. Dan bahkan sebelum memasuki mal ITC, parkir motor tersebar dipinggir jalan. Angkutan umum dan taxi berhenti seenaknya didepan mal Ambasador dan terkadang diakhir pekan, masyarakat umum pun yang ingin berbelanja di Carrefour bisa memarkir mobilnya dipinggir jalan hingga dekat hotel Manhattan. Disini keunikan kota Jakarta dengan segala macam denyut nadinya!!

                Dan bahkan para penyebrang jalan yang ingin menuju ke mal Ambasador tidak diberikan tempat penyebrangan yang pantas. Bukan itu saja, pedestrian yang bagus dan tertata rapipun hanya ada didepan kawasan bisnis terpadu Mega Kuningan. Pedestrian dibuat selebar 2,5 m dan dibuat dari bahan keramik serta batu alam, sementara pedestrian yang lain hanya selebar 1 meter dengan kondisi yang memalukan, terkadang penutup beton pedestrianpun hilang atau rusak sehingga membahayakan pejalan kaki. Yang lebih parah, pedestrian didepan hotel Manhattan pun dibuat agak tinggi sehingga sangat tidak bersahabat, bahkan tidak dapat digunakan oleh para difable (orang cacat).

                Yang lebih mengkhawatirkan lagi, apabila jalan Casablanca dilebarkan makan jangan sampai merusak pepohonan yang sudah tinggi. Atau bahkan apabila dibangun monorel, jangan sampai diletakkan ditengah taman yang akan merusak pepohonan di areal yang kini menjadi salahsatu taman paling lebar diantara dua sisi jalan di Jakarta. Selain itu aspal jalan dibawah underpass Casablanca dan kampung melayu juga harus diperhatikan agar tidak bertambah rusak karena terkikis oleh hujan. Dan sudah seharusnya dilarang memasang berbagai macam poster yang ditempel sembarangan didinding tembok underpass agar tidak terlihat kusam dan jorok.

                Jalan Casablanca semakin berkembang dan dipastikan akan semakin tambah ramai, sudah semestinya pemda DKI memikirkan mengenai cara terbaik untuk mengatasi kemacetan yang terjadi akibat semakin bertambahnya volume kendaraan, jalan yang rusak serta penataan parkir yang lebih rapi, jangan sampai jalan ini akan dibuat jalur busway lagi karena tidak akan memecahkan masalah. Suatu saat, kawasan ini diharapkan menjadi sentra wisata belanja, sentra jajanan dan taman yang hijau serta pedestrian yang rapi yang dilengkapi dengan kawasan bisnis terpadu serta tempat tinggal. Hopefully….tapi bisa nggak yakh???

 

1 comment:

  1. http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/baru-sehari-tayang-london-love-story-3.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/mandi-2-kali-sehari-ternyata-tak-baik.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/polisi-26-korban-tewas-kecelakaan-bus.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    ReplyDelete