Sunday, May 17, 2009

Dago, when GOD smiles....




Mungkin Tuhan sedang tersenyum ketika menciptakan bumi Parahyangan. Seeing Bandung from above in night and day are another memorable experience.

Dago, dagoan berasal dari bahasa sunda yang artinya "menunggu", pada zaman dahulu di masa penjajahan Belanda, penduduk di daerah utara Bandung memiliki kebiasaan untuk saling menunggu untuk pergi bersama-sama ke kota, yang mana pada masa itu, rute yang ditempuh menuju kota melewati daerah yang masih tergolong sepi dan rawan binatang buas, terutama di daerah hutan di sekitar terminal Dago sekarang.

Pada tahun 1900-1914, pemerintah Hindia Belanda memulai pembangunan di daerah Bandung, pembangunan di daerah Dago, dimulai dengan pembangunan rumah peristirahatan milik Andre van der Brun pada tahun 1905, pada saat ini bangunan ini masih berdiri dan berada bersebelahan dengan Hotel Jayakarta.

Kini Dago bukan menjadi tempat plesiran jaman Belanda, tempat ini menjadi salahsatu kunjungan wisata kuliner yang dipenuhi oleh berbagai macam cafe and resto. Dan bahkan hutan alam yang dulu masih lebat, kini dijamin menjadi hutan beton karena banyaknya perumahan baik yg biasa sampai yang super mewah.

Salahsatunya sebuah klub baru dikawasan Dago Pakar, called as Club Deruzzi menawarkan nuansa pemandangan kota Bandung. Desain bangunan campuran antara klasik modern dilengkapi dengan ruang pertemuan dan resto yang cukup mahal...karena Anda harus merogoh kocek minimal Rp 200rb untuk sekali dinner.

Yang paling menarik adalah sebuah cafe yang berlantai kaca....damned it's so nice! I like the design....mau coba??

6 comments: