Friday, December 5, 2008

6:30 PM




Jumat malam bagi sebagian besar komuter seperti saya adalah sebuah perjuangan dan bahkan bagi ribuan atau jutaan pekerja di Jakarta. Jalanan sangat macet tadi malam, sehingga saya harus memutuskan untuk naik busway dari halte harmoni. Sudah lama saya tidak menikmati layanan transportasi busway, mungkin hampir setahun ini saya tidak naik busway dan baru pertama kali saya menginjakkan kaki dihalte busway Harmoni. Halte busway Harmoni salahsatu halte central di Jakarta setelah Blok M dan Kota, karena dari tempat ini penumpang bisa memilih beberapa jalur tujuan.

Saya menaiki sebuah tangga sempit yang berada disisi kanan jalan Harmoni, tepatnya yang berada dekat sebuah bangunan hotel kuno. Tangga tersebut sangat tidak layak karena begitu sempit dan pada saat menaiki tangga tersebut, terdapat sebuah warung kecil yang menutupi setengah tangga masuk..

Akhirnya sampai juga saya tiba di halte busway Harmoni, salahsatu halte busway terpanjang di Jakarta. Sebelumnya saya hanya melihat dari kaca mobil tanpa pernah menginjakkan kaki dihalte ini. Kerumunan panjang penumpang langsung menerima saya malam itu.

Perkiraan saya ada sekitar 200 - 300 penumpang yang sedang antri untuk menuju ke rute Pulogadung. Saya yang baru pertama kali berada di halte ini, harus jeli membaca setiap papan pengumuman agar tidak salah rute. Kerumunan penumpang yang sedang antri menutupi sebagian badan halte busway yang hanya selebar 3 meter. Sehingga penumpang yang turun dari arah Blok M ke Harmoni harus bergantian dengan penumpang yang hendak masuk dari arah sebaliknya. Karena ruang masuk rute Harmoni - Blok M berada di paling ujung halte.

Pagar pembatas hanya diletakkan sembarangan dengan tali pengait seadanya seperti sebuah tali tambang dan tali rafia. Akhirnya saya bisa masuk keantrian rute Blok M - Harmoni, dengan sigap saya segera memindahkan handphone dan dompet kedalam tas yang saya taruh dibagian depan agar tidak ada tangan jahil yang sedang mencari kesempatan dalam kesempitan.

Beberapa orang tampak tidak sabar ingin segera masuk kedalam busway sementara antrian didepan saya masih cukup panjang. Beberapa orang petugas membantu untuk memberikan informasi pintu keluar bagi para penumpang yang turun dari busway. Tapi mau turun saja susahnya minta ampun, karena para penumpang yang ingin masuk tidak tertib, sementara mereka tidak sadar bahwa ada jeda sekitar 50 cm antara halte dan busway yang cukup membahayakan.

Belum lagi papan pengumuman yang ditempel seadanya dengan selembar kertas, ternyata pelayanan busway masih jauh dari harapan. Dibutuhkan sebuah perjuangan untuk menikmati layanan transportasi ini, baju saya basah kuyup akibat keringat yang disebabkan oleh hawa panas dalam halte dan antrian yang panjang. What a day!!

Entah kapan impian untuk memiliki sebuah moda transportasi yang baik dapat terwujud......akhirnya perjuangan saya berakhir dengan mendapatkan sebuah tempat duduk didalam busway yang membawa saya ke halte dekat Grand Indonesia....

16 comments:

  1. pertamax !!


    nice story..
    seneng baca nya
    ngalir gitu aja

    satu lagi..
    nice pic !
    terutama pic 1 dan 2
    kocak liatnya..
    realita yg hanya bisa ditemui di jkt !

    thanks dah posting ini Rief..

    ReplyDelete
  2. makasih de.....emang begitu kenyataannya naik busway
    butuh suatu perjuangan...we are all the silent heroes for ourselve and the family....

    ReplyDelete
  3. hmm..... kekna gw sebentar lagi jadi bagian dari ini semuah .... duh...

    ReplyDelete
  4. oh Om Ketan....mau migran ke Jakarta yakh....
    jangan lupa Om bawa oleh2 yakh....hehehhe

    ReplyDelete
  5. oh Om Ketan....mau migran ke Jakarta yakh....
    jangan lupa Om bawa oleh2 yakh....hehehhe

    ReplyDelete
  6. waduh itu mah biasa aja kali bang ipan......

    ReplyDelete
  7. waduh itu mah biasa aja kali bang ipan......

    ReplyDelete
  8. aduh rief, gw belum setuwir itu untuk kau bilang om-om :D

    oleh2 gampang deh

    ReplyDelete
  9. hahaha..iya mas ketan...duh nama yang aneh
    hehehee...

    ReplyDelete
  10. yee itu kan nick aja... panggil gw radit

    ReplyDelete
  11. oh iya kamu temannya jani yakh...
    hehehe...iya adit...

    ReplyDelete
  12. sejak pelem itu keluar, itulah komentar yg sering terlontar

    ReplyDelete
  13. capek kalau antri busway apalagi pas pulang kerja....beuhh
    eh ada om - om disinihh xixixi

    ReplyDelete