Wednesday, October 8, 2008

Kepulauan Raja Ampat akan Musnah


indahnya pulau raja ampat dari atas pesawat

Pagi ini baru saja baca di Kompas dan diberitakan bahwa pertambangan nikel di kepulauan Raja Ampat mengancam keberadaan terumbu karang dan keindahan bawah laut pulau Raja Ampat.

Nikel merupakan bahan galian logam untuk keperluan industri terutama sebagai campuran besi baja dan stainless steel. Nikel termasuk mineral jarang, hanya sekitar 1% dari seluruh tanah yang diambil. Kegiatan penambangan yang saat ini sedang dan akan berlangsung berada di Kapadiri, Kabare, Kawe, dan Gag. Beberapa perusahaan tambang yang sedang dan akan beroperasi di kawasan Raja Ampat antara lain BHP Billiton, Kawe Mining, Anugerah Indotama, Harita Group, Walopi Mining, Anugerah Surya Mining, Pasifik Mining, Bumi Makmur Selaras (BMS), Anugerah Surya Pratama, dan Waigeo Mining. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menentukan area konsesinya dan beberapa perusahaan telah melakukan eksplorasi yaitu PT. BMS dengan luas area konsesi 900 Ha di daerah Kapadiri, Waigeo Utara. Selain itu terdapat juga lokasi eksplorasi nikel di Kampung Kabare, Waigeo Utara, tepatnya di Sungai Waimisi. Pada saat kegiatan peninjauan lapangan, ditemukan satu perusahaan yang telah melakukan ekplorasi dan eksploitasi tambang nikel di Pulau Waigeo. Aktivitas ini sangat rawan pencemaran lingkungan. Daerah yang paling rawan tercemar limbah tailing adalah sekitar daerah Kapadiri, Go, Kabilol, Beo, dan Waifoi karena berdekatan dengan ekosistem yang sangat rapuh dan tertutup di Teluk Mayalibit.

Huh sedih juga melihat kepulauan ini terancam padahal it's so beautiful....walau berwisata kepulau raja ampat....sangat mahal....tapi sesuai dengan keindahan yang didapatkan....rasanya 1 minggu tidak cukup menikmati alam buatan Tuhan ini....

19 comments:

  1. Jadi ingat pulau Kalimantan, dan lereng SIndoro di Jawatengah.. Setelah pepohonan dihabiskan oleh manusia, dalam buminya pun dikeruk.. Manusia meamng serakah

    ReplyDelete
  2. Subhanalloh.. bagus banget, kapan ya saya bisa ke situ

    ReplyDelete
  3. damn.... !!!
    semoga penambangan disana ga makin menggila....

    ReplyDelete
  4. Susah memang mas, harus ada tindakan :(

    Mungkin dengan cara di publikasi seperti ini kita akan bisa menghambat laju pembongkaran alam seperti itu

    ReplyDelete
  5. OMG, beneran jadi tertarik wisata ke sini.. ada yg tau rutenya gimana?

    ReplyDelete
  6. Postingan ini menambah semangat cari uang.. biar bisa ke sana hehehee sebelum remuk

    ReplyDelete
  7. hehehee......iya nih kudu kesana sebelumk semua habis dirusak sama manusia2 yang tidak bertanggungjawab

    ReplyDelete
  8. sebenarnya ada paket untuk pulau raja ampat..cuma muahal pakai USD soalnya....sekitar 500 - 700 USD return + akomodasi karena paket wisatanya dikelola orang asing. kalau mau murah harus ambil penerbangan ke jayapura atau biak. merpati kalau sekarang juga ada rute dari makassar ke papua kalau tidak salah. jadi naik airasia aja ke makassar trus nyambung naik pesawat lagi ke papua - biak. Atau ada juga naik kapal laut...cuma koq lama deh naik kapal laut...

    ReplyDelete
  9. ya itulah manusia...kekayaan alam papua memang menakjubkan....ada hutan, gas alam, minyak bumi, emas, nikel, perak dan psst....ada bahan uranium juga di timika...makanya pulau ini jadi rebutan dari jaman belanda dulu hingga sekarang yg sudah dikuasai oleh US di Timika

    ReplyDelete
  10. Wow...sungguh dasyat landscape nya...

    ReplyDelete
  11. the legend is ................Asal mula nama Raja Ampat sendiri diduga merupakan sebuah mitos yang berkembang dan memiliki beberapa varian di masyarakat setempat. Mitos itu mengatakan bahwa ada seorang wanita yang menemukan 7 telur. 4 butir telor di antaranya menetas menjadi 4 orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara 3 telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita dan sebuah batu. And dat's the hanging stone....sebenarnya sikh stalagtit atau stalagmit...karena banyak kepulauan yang merupakan batu kapur

    ReplyDelete
  12. udah gila kali bang!! Bupatinya juga gila euy....mau duitnya aja nggak mikir masa depan rakyatnya...

    ReplyDelete
  13. kalau ini sih emang penyakit pimpinan di beberapa daerah maupun pusat di indonesia. banyak pemimpin yang kurang pendidikannya, sehingga keputusannya juga tidak cerdas:(

    ReplyDelete
  14. huzzz......jangan geto ah...bupatinya lulusan STPDN lho....hehehehe...at least minimum S1 + S2 long distance degree.....cuma ya imannya aja kale yg nggak kuat lihat duit segepok dan rekening dgn nol buanyakkk....

    ReplyDelete