Monday, October 13, 2008

Visit KUTAI


maskot kota tenggarong

Bekerja sambil berwisata adalah salahsatu anugrah tersendiri buat saya. Sudah tiga kali berkunjung ke Balikpapan tetapi belum pernah sekalipun menginjak ibukota propinsi Kalimantan Timur, kota Samarinda. Kebetulan tugas kali ini lebih dari tiga hari di Balikpapan sebuah kota pelabuhan yang tidak terlalu besar diselatan propinsi Kaltim.

Hanya berbekal brosur wisata seadanya maka perjalanan ke kota Samarinda pun dimulai, dengan naik taksi seharga Rp 200,000 ke kota Samarinda. Perjalanan cukup jauh ditempuh selama 2 jam dari kota Balikpapan melewati hutan industri dan kawasan konservasi Bukit Raya Soeharto. Yang jaman dulu terkenal sekali dan baru kali ini saya berada ditengah-tengah kawasan Bukit Raya Soeharto yang sering terbakar dimusim kemarau karena konon kandungan batubara yang banyak.

Tapi sayang semenjak reformasi berjalan, kawasan bukit yang penuh dengan hutan alami sudah banyak berubah menjadi lahan kosong, rumah penduduk dan bahkan areal tambang batubara yang besar sekali. Ibaratnya, pinggir jalan masih hutan lebat tapi jarak 1-2 km dari pinggir jalan raya….hutan sudah berubah menjadi tambang batubara baik yang illegal maupun yang legal.

Kaltim adalah salahsatu propinsi terkaya di Indonesia karena tanahnya diatas ada hutan lebat dengan kayu yang besar sekali, bawah tanah digali 2 – 5 meter saja ada batubara muda, digali lebih dalam lagi ada gas dan minyak bumi…jadi sangat kaya raya sekali buminya.

Welcome to Samarinda, ibukota propinsi Kaltim yang berada cukup jauh. Ketika masuk kota harus melewati jembatan Mahakam 1 yang agak sempit dan sudah tua. Sungai Mahakam adalah salahsatu sungai terluas dan terpanjang di Indonesia. Kota Samarinda tidak terlalu luas dan malah lebih luas serta lebih rapi kota Balikpapan. Maklum banyak perusahaan minyak di kota Balikpapan sehingga lebih ‘beradab’. Supir taksi saya membawa ke sebuah hotel ditengah kota Samarinda.

Kemudian setelah makan siang, saya jumpa dengan sahabat saya yang tinggal di Samarinda. Kami bertemu dihotel dan diajak jalan-jalan menikmati kota Samarinda yang kecil dan tidak ramai. Saya kemudian minta diantar ke kota Kutai Kartanegara.

Kutai Kartanegara adalah kabupaten terkaya di Indonesia karena sumber kekayaan alamnya yang melimpah. Jarak tempuh dari Samarinda – Tenggarong (ibukota Kutai Kartanegara) sekitar 20-30 menit karena jalanannya sangat baik. Beberapa burung elang masih bisa saya lihat sedang beterbangan dan tidak lama kemudian dari jauh saya bisa melihat jembatan Golden Gatenya Kutai Kartanegara.

Saya diajak ke pulau Kumala oleh teman saya, setelah memarkirkan mobilnya kami naik cable car. Wah hebat pikir saya, dikota kecil ini ada kereta gantung seperti di Taman Mini Indonesia Indah. Siang itu cuma kami berdua pengunjungnya, tiketnya juga tidak mahal hanya Rp 20,000 berdua. Dari atas cable car kami bisa melihat view sungai mahakam dengan tongkangnya yang membawa hasil bumi batubara menuju ke Balikpapan dibagian hilir.

Pulau Kumala seluas 80 hektar dan dikelola oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol merupakan pulau wisata yang semula adalah sebuah pulau kecil yang tidak terawat masih berhutan dan jadi suaka margasatwa untuk bekantan - kera hidung panjang. Huh sedih melihat pulau habitat bekantan ini jadi habis dan berubah menjadi ancolnya Kutai....where are they now?

Proyek ini adalah proyek mercusuarnya Bupati Kutai yang kini ditahan oleh kepolisian karena kasus korupsi. Bahkan konon olahraga bupatinya adalah jet ski disungai mahakam...wuihhh!!! Udaranya panas sekali karena pohonnya masih kecil dan belum lebat, yang ada hanya beberapa permainan yang kosong dari pengunjung. Karena lahan yang luas, kami lebih memilih naik mobil keliling dan yang dilihat hanya beberapa lahan kosong yang ditanami pepohonan hias. Sungguh proyek yang gagal!!

Sebuah pura Hindu berada di tengah pulau yang konon merupakan titik tengah pulau ini. Selain itu puri ini dibuat untuk menghormati leluhur mereka yang menganut Hindu Kaharingan.

Lembuswana adalah maskot kota Tenggarong, sebuah patung dengan badan kuda, bersayap tetapi mempunyai belalai gajah. Menurut sahabat saya yang masih kerabat kerajaan Kutai Kartanegara, lembuswana adalah kendaraan mistik para Sultan di Kutai waktu dulu. Dan mahluk mistik ini masih sering muncul disungai Mahakam sekitar Tenggarong, ia akan muncul ketika keluarga kerajaan akan mendapatkan musibah. Biasanya bila mahluk mistik ini muncul maka rakyat akan memberikan kabar kepada pihak kerajaan.

Selesai dari naik sky tower sekejap dan melihat kota Tenggarong dari atas, kami berdua menyebrang sungai dengan naik perahu penyebrangan menuju ke sebuah taman berada didekat jembatan Golden Gate.

Jembatan Golden Gate yang cukup menakjubkan buat saya untuk sebuah kota kecil ini.....apalagi suasana Golden Gate diwaktu malam yang ciamik menurut sahabat saya. Akhirnya kami menuju ke parkiran mobil dan melanjutkan ke museum Kutai. Sebelum memasuki museum ada bangunan besar yang cukup mewah dan menurut sahabat saya bangunan itu adalah Kedaton alias Keraton Kutai Kartanegara.

Museum Kutai di Tenggarong menyimpan berbagai macam benda pusaka kerajaan Kutai dan suasananya agak mistis. Entah mengapa begitu memasuki pintu museum bulu kuduk saya merinding dan sahabat saya menolak untuk masuk. Saya hanya ditemani oleh penjaga museum yang sudah dikenal oleh sahabat saya tersebut. Berbagai macam benda pusaka tersimpan dan juga bisa disaksikan foto2 anggota kerajaan. Wah ternyata anggota kerajaan Kutai Kartanegara tidak kalah hebat dan megah dari keluarga Sultan Yogya dan Solo. Bahkan mereka juga sudah melawat ke Belanda pada waktu pengangangkatan Ratu Wilhelmina pada tahun 1898. Sayang akibat pemerintah yang mencabut status daerah istimewa tahun 1956 dan berapa konflik internal keluarga kerajaan Kutai tidak dipandang lagi. Pada tahun 2000, oleh Gus Dur status kerajaan Kutai mulai diaktifkan lagi hingga kini dengan Sultan yang baru.

Selesai berkunjung dari museum, sahabat saya bercerita bahwa ia tidak bisa masuk kedalam museum karena ada mahluk halus. Ia malas melihat berbagai macam wajah mahluk halus didalam musem karena maklum banyak benda2 mistik disana.

Akhirnya perjalanan wisata singkat berakhir, malamnya sehabis makan seafood ditapian sungai mahakam di Samarinda kami kembali bermalam minggu di bawah jembatan Golden Gate. Ternyata memang cukup indah melihat jembatan ini diwaktu malam dengan tamannya yang bersih....tidak ada taman ditepian sungai di Indonesia yang seindah ini. Bahkan sungai musi dengan jembatan amperanya pun kalah.....

Finally, i went home....kapan yakh bisa ke kota ini lagi???

19 comments:

  1. Alhamdulillah mas, saya senasib dengan anda.. saya bekerja sambil bermain ke Pulau Kumala.. pernah saya curhatkan di MP juga.. memang edan Kalimantan itu.. sungainya guede2.. ada kapal tankernya juga..
    Kapan mas kita rame rame ke sana hahahaa..
    Sayang.. manusia memang lebih serakah lagi.. tanah yang sudah gundul itu dikeruk lagi dalam buminya

    ReplyDelete
  2. yes lucky us....hehehee.......mengenai nasib pulau ini emang menyedihkan....pulaunya kaya bangets....hutannya huh so magical......jutaan dollar menguap entah kemana......

    ReplyDelete
  3. gw juga pernah ke tenggarong.. tp ga sempet ke pulau kumala itu euy..

    ReplyDelete
  4. gw juga pernah ke tenggarong.. tp ga sempet ke pulau kumala itu euy..

    ReplyDelete
  5. wah ipan sayang bangets kalau kagak mampir ke pulau kumala......

    ReplyDelete
  6. kalo cuma satu sih gak apa-apa, bukan narsis :)

    ReplyDelete
  7. gw kenal Tenggarong gara-gara baca novel 'Terjebak di Mahakam'

    ReplyDelete
  8. pantessssssssssssssssssssssssss...................

    ReplyDelete
  9. sayang sekali aku blm pernah ada project ke balikpapan :(
    duh... next projectku malah ke palembang.. :(

    ReplyDelete
  10. eh ada novelnya yakh.....hmmmm coba cari ah.....

    ReplyDelete
  11. gpp...share foto2nya yakh ipin n jangan lupa oleh2 dari palembang...tetep...

    ReplyDelete
  12. danke herr....emang bagus kota kecil ini.....cuma sayang belum menjelajah ke perkampungan suku dayak asli di pinggiran sungai mahakam dan belum ke cagar alam sungai wain n bengkirai...

    ReplyDelete
  13. baru tau aku kalo ada patung kayak gini di kutai... kereeen!!.....jadi inget kereta kencana kasultanan cirebon...

    ReplyDelete
  14. hehehe...iya mirip sama kepala kereta kencana sultan cirebon yakh!!

    ReplyDelete