Thursday, July 2, 2009

Kumuhnya Terminal Domestik Ngurah Rai Airport




Ibarat bumi dan langit bila melihat terminal keberangkatan domestik dibandingkan dengan terminal keberangkatan international.

Terminal Domestik masih bangunan lama dan tampak kurang terawat sekali, counter check in yang sempit dan ketika naik ke lantai dua yang menurut saya agak ribet karena harus melakukan check bagasi ke dua.

Dilantai dua ada beberapa gate, sisi kanan dan kiri bangunan terminal keberangkatan. Kebetulan saya mendapatkan sisi kanan Gate 15. Dari dulu hingga sekarang tidak ada perubahan yang mencolok. Penambahan kursi seharusnya sudah harus dilakukan karena kenaikan jumlah turis lokal ke Bali juga semakin naim tiap tahunnya. Sementara berbagai macam maskapai hampir pasti mempunyai rute ke Ngurah Rai Airport. Disaat peak season seperti ini, beberapa penumpang terpaksa harus berdiri dan bila terpaksa harus masuk ke Lounge and we have to paid.

Pintu masuk kamar mandi dengan dinding yang kusam dan atapnya yg leaking alias bocor mungkin karena rembesan air AC, sudah seharusnya diperbaiki dari sekarang.

Tapi yang saya lihat bahkan semakin banyaknya space ruangan yang dijual dan dijadikan toko. Padahal ruang tunggu terminal keberangkatan domestik tidak terlalu luas. Kenyamanan harus menjadi perhatian utama, wisatawan domestik jangan dipandang sebelah mata.

Coba saja flash back, ketika terjadi tragedi Bom Bali I dan II....wisatawan domestik adalah pahlawan devisa bagi penggiat wisata di pulau ini ketika ratusan ribu wisatawan asing hengkang dari pulau Bali. Seharusnya ada apresiasi tersendiri dari pihak pengelola bandara - khususnya Angkasa Pura I yang mengawasi bandara ini.

Bahkan ketika dunia sedang dilanda krisis global, wisatawan domestik masih terus berdatangan ke pulau ini. Pelayan dan fasilitas yang maksimal di bandara domestik harus disejajarkan dengan pelayanan serta fasilitas yang ada di terminal international.

ketika saya masuk terminal international Ngurah Rai, wah...berbeda sekali. Ruang yang cukup luas dan tertata dengan apik serta nyaman. Garbarata yang siap membawa penumpang asing masuk ke dalam kabin pesawat. Dan fasilitas internet pun sudah bisa dilakukan dibeberapa titik bandara. Kamar mandi yang resik dan enak dilihat mata. Seakan setitik debu diharamkan berada di terminal international Ngurah Rai Airport.

Beda sekali ketika memasuki domestik, untuk masuk kekabin pesawat pun harus ribet dengan menuruni tangga. Bayangkan orangtua dan kaum cacat, cukup repot kan....belum lagi kalau hujan mengguyur...wah celaka dua belas. Walau ada shuttle bus dan payung yang siap menanti...

Tanpa garbarata, what we can do. Sudah seharusnya terminal domestik mendapatkan perlakukan khusus secepatnya. Dan saya protes keras kepada pengelola bandara apabila dalam waktu satu tahun ini tidak ada renovasi dan tanpa garbarata.

Wait, wait!! Who am I?? Hehehe.......namanya juga usaha, siapa tahu ada yg mendengarnya, semoga Bapak-bapak di Angkasa Pura I tidak tersinggung dan menerima kritikan dengan baik. Tidak semua kritikan buruk lho....it's all for the good of us...Peace!!

Lebih cepat lebih baik, lanjutkan!!

7 comments:

  1. yup....dan nggak bersih aja sikh...

    ReplyDelete
  2. moga ada penggede yang baca dan tergerak hatinya

    ReplyDelete
  3. mudah2an sikh...
    jadi yg diupload di website mereka bukan cuma event aja
    tapi peningkatan pelayanan dan fasilitas

    ReplyDelete
  4. owh.. pasti gara2 komen disini

    :p

    ReplyDelete
  5. moga2 penggede Cibinong eh.. Jimbaran tergerak hatinya... ahahahahahaha....

    Aldiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!!!!! Foto kita berdua di nikahan anca kmrn mana????

    ReplyDelete