Tuesday, July 14, 2009

The Signs - Dua Rumah Ambles di "Telan Bumi" di Porong, Sidoarjo




Dua bangunan rumah berukuran sekitar 3 x 4 meter milik Oki Andrianto warga RT 03 RW 01 Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tiba-tiba ambles ke dalam tanah, dan hilang dari permukaan, Selasa siang, sekitar pukul 11.50 WIB.

Diduga, insiden ini terjadi akibat penurunan permukaan tanah akibat semburan lumpur yang sudah terjadi sejak Jumat, 26 Juni lalu, di lokasi rumah tersebut. Menurut Kepala Divisi Gas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo Dodie Irmawan, penurunan permukaan tanah menyebar ke sekitar lokasi dan menimbulkan rekahan tanah, hingga berakhir pada kejadian itu.

Pada saat kejadian tersebut, sempat terdengar suara retakan, dan disusul bunyi gemuruh reruntuhan bangunan yang terbuat dari dinding bata, masuk ke dalam tanah. Peristiwa ini sempat menimbulkan kepanikan terhadap warga di sekitar rumah.

Kepanikan paling terasa di rumah salah satu warga yang terletak di seberang rumah Oki, milik Siti Hidayatul. Kedua rumah itu berseberangan kira-kira 10 meter. Kini, permukaan tanah di halaman rumah itu pun mulai terlihat menurun. Dinding rumah juga sudah terlihat retak-retak. Siti dan keluarga siang ini mulai mengungsikan barang-barang dari dalam rumah tersebut.

Saat berita ini diturunkan, warga masih berkumpul di sekitar lokasi kejadian, dan belum ada aparat yang melihat lokasi ini selain Camat Porong Syaiful Aji yang baru saja datang.

Berita ini dilansir oleh Kompas.com hari ini, entah apalagi yang akan terjadi nanti ketika semua tanah akan ambles akibat lumpur lapindo. Yang paling ditakutkan bukan hanya korban material tetapi korban jiwa. Bahkan hingga kini nasib mereka belum jelas..sejak tanggal 29 Mei 2006.

Tidak banyak yang tahu bahwa lokasi semburan lumpur lapindo dulunya merupakan situs sejarah kerajaan jaman dulu. Situs paling penting adalah CANDI PRADA serta PRASASTI WATUMANAK yang dibangun pada masa Airlangga. Dulu, warga Siring dan Renokenongo menyebut situs itu sebagai PUNDEN PRADA.

Dan ditempat ini banyak ditemukan benda-benda bersejarah yaitu arca siwa, ganesha dan arca katak. Beberapa benda bersejarah tersebut kini bisa disaksikan dimuseum nasional. Tetapi dengan seiringnya waktu, lokasi situs itu kini sudah rata dengan tanah dan dijadikan bangunan. Sementara dibawahnya dilakukan pengeboran gas oleh Lapindo sebanyak 22 sumur gas dikecamatan Porong.

Tetapi ketika pengeboran dilakukan di lokasi Renokenongo dan Siring yang dulunya situs bersejarah, lumpur keluar tiada henti. Manusia semakin rakus sehingga tidak lagi bersahabat dengan alam dan juga sekitarnya. Sudah selayaknya manusia mawas diri agar tidak mengeksploitasi alam berlebihan.

Believe it or not, Siwa merupakan simbol dari kemurkaan dan dari lokasi inilah semuanya bermula ketika alam sudah murka. Mengurangi korban jiwa selanjutnya adalah hal yang paling utama disamping penggantian ganti rugi materi kepada para korban akibat semburan lumpur lapindo.

2 comments: