Sunday, January 18, 2009

Lezatnya Yam Cha di Pearl Resto




Hari minggu kemarin saya diundang oleh seorang sahabat untuk menikmati makan pagi khas Kanton yaitu Yam Cha di Pearl Restaurant, JW Marriott Hotel Jakarta. Ini adalah kali ketiga saya berkunjung ke resto tersebut dan menikmati hidangan menu khas negri tirai bambu. Pearl Restaurant bertempat dilantai dua hotel JW Marriott Jakarta, beberapa ornamen dan hiasan khas Imlek menghiasi restoran tersebut karena beberapa hari lagi akan dimulai perayaan tahun baru Cina yang tahun ini jatuh pada tanggal 26 Januari 2009.


Yam Cha mempunyai arti secara harafiah yaitu “minum teh” – sesuatu yang dilakukan oleh masyarakat dipesisir timur negri Tirai Bambu (Kanton) setiap pagi. Untuk menikmati hidangan Yam Cha harus memerlukan waktu yang cukup dan tidak terburu-buru karena ada berbagai macam hidangan yang disajikan. Didaftar menu sendiri ada sekitar 42 hidangan yang terdiri dari berbagai macam pilihan utama yaitu Dim Sum, roasted meats, main course, vegetable dan bean curd serta nasi.

Hidangan pun tiba disebuah meja besar didepan kami, dim sum adalah salahsatu pilihan favorite saya hari itu. Sebuah hidangan Singapore Chili Crab alias kepiting rebus dengan saus pedas khas Singapore menggugah selera saya selanjutnya. Tapi agak ribet makannya karena resto ini berkonsep fine dining sehingga saya tidak mungkin bisa makan hidangan kepiting tersebut dengan barbar alias sembarangan. Karena kepiting adalah salahsatu makanan yang paling ribet menurut saya, memecahkan kulitnya dan mengambil dagingnya yang lembut membutuhkan kesabaran. Didepan saya memang disediakan sebuah mangkuk kecil untuk mencuci tangan, tetapi tetap saja saya tidak bisa sembarangan karena harus makan dengan sopan. Sehingga saya harus pelan-pelan mengambil daging kepiting yang lembut agar saus pedasnya tidak jatuh keatas meja dan baju saya.

Daging sapi lada hitam dan udang mayonaise buatan Master Chef Simon Tang harus menjadi makanan saya selanjutnya setelah cukup ribet dengan hidangan kepiting tersebut yang rasanya lezat. Setelah puas mencicipi hidangan makanan yang berada diatas meja bundar tersebut dengan 6 varian yang berbeda, saya hanya bisa menyandarkan tubuh saya ke kursi karena cukup mengenyangkan.
Pearl resto ini sudah beberapa kali memenangkan penghargaan sebagai resto terbaik versi beberapa majalah di Indonesia dan yang membuat saya nyaman menyantap makanan disini karena makanan khas tirai bambu tersebut Halal alias dijamin tidak menggunakan minyak babi. Walau di buku menu ada beberapa hidangan yang menggunakan daging babi seperti Roasted Pork Belly dan Wok fried Sweet and Sour Pork, tetapi peralatan memasaknya dijamin berbeda dengan peralatan untuk memasak hidangan halal. jadi benar-benar dibedakan...sehingga saya tidak perlu khawatir.

Selepas memenangkan diri beberapa saat, sahabat saya berbisik agar kita berdua menyisir hidangan lain yang disajikan dibagian lain dalam resto tersebut. Dimeja buffet terdapat beberapa bebek yang mempunyai nasib yang naas, karena mereka harus rela berkorban untuk dipanggang dan menjadi santapan lezat. Menu Peking Duck tertera dimeja tersebut, seorang koki resto Pearl segera memotong seekor bebek Peking yang sudah matang, kelihaiannya memotong menjadi hiburan sendiri. Sebuah piring kecil yang saya sodorkan sudah terisi beberapa potongan bebek peking yang yummy ditaburi dengan saus khas Shanghai.

Potongan daging bebek Peking membuat saya dan sahabat saya terdiam karena kelezatannya menjadi juara makanan yang dihidangkan di resto Pearl siang itu. Tidak ada rasa anyir bebek dan dagingnya begitu lembut sekali plus dengan saus coklat khas Shanghai, enak sekali. Sangat puas dengan hidangan Peking Duck, kami kembali mencicipi hidangan lain yaitu drunken shrimps. Padahal masih ada shark fin soup dan noodle corner, tetapi saya memilih cooking creepes dengan isi sesuai pesanan saya sebagai menu hidangan penutup.

Perut kami sudah terasa penuh dan bahkan masih banyak makanan sisa yang tidak sanggup kami habisi, dengan terpaksa kami harus merelakan makanan tersebut diclear up oleh para pramusaji. Tanpa terasa sudah dua jam saya menghabiskan waktu diresto tersebut dan menikmati Yam Cha experience.
Ternyata satu set hidangan Yam Cha dijual tidak terlalu mahal hanya seharga Rp 138,000++/pax and all you can eat. Dan hanya tersedia setiap hari minggu dari pukul 10.00 – 15.00 WIB saja, hmm....I’ll be back deh...!! Time to say goodbye...Ina makasih yakh udah mau ngundang makan siang. Gong Xi Fa Cai, wish you all have a prosperous year!!


5 comments:

  1. minggu kemarin motret di pearl juga rif, dapat bonus icip2 lobster sama bebek peking. nyumi..nyumi...

    ReplyDelete
  2. hahaha....ternyata makan2 juga toh disana

    ReplyDelete
  3. gw sukanya peking duck..paling yummy...dumpling juga..

    ReplyDelete