Sunday, January 18, 2009

Slumdog Millionaire - India goes to Hollywood

India goes to Hollywood, film ini secara mengejutkan berhasil memenangkan beberapa hadiah Golden Globe 2009 sebagai Best Drama Film, Best Screenplay dan Best Original Score. Film besutan sutradara Inggris – Danny Boyle ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak miskin dari kota besar di Mumbai, India yang berhasil memenangkan kuis Who Wants to be A Millionaire versi India. Kisah ini diangkat dari novel Q & A karya diplomat yang menjadi seorang penulis – Vikas Swarup.

Jamal, anak yatim piatu miskin yang berhasil memenangkan kuis tersebut harus disiksa oleh pihak kepolisian setempat karena dicurigai melakukan kecurangan dalam memenangkan kuis tersebut. Ia harus mengalami kejutan listrik hanya untuk mengakui bahwa ia curang, yang sebenarnya tidak ia lakukan. Alur cerita ini seperti kita membuka sebuah album dan mengingatkan saya akan film The English Patient yang juga memenangkan piala Oscar sebagai film terbaik.

Difilm ini juga dikisahkan pahit getirnya kehidupan sebagai anak yatim piatu miskin yang tinggal diperkampungan kumuh kota Mumbai. Jamal bersahabat dengan Malik. Malik dianggap sebagai malaikat pelindung Jamal semenjak kecil dan karena sesuatu hal, mereka berdua harus berpisah dengan Latika, seorang gadis kecil yatim piatu. Hidup sebagai anak jalanan diceritakan dengan lugas, kekerasan fisik dan bahkan pelecehan seksual menjadi salahsatu isu sentral yang diangkat dalam film ini. Kekumuhan dan semrawutnya kota Mumbai menjadi hal yang eksotis secara sinematografi, sehingga tidak aneh apabila para juri memilih film ini sebagai Best Drama Film.

Perihal kehidupan anak jalanan di India mengingatkan saya akan kehidupan anak-anak jalanan di Jakarta. Yang mana mereka harus berjuang keras untuk tetap hidup dan melakukan apa saja seperti mencuri, mengemis, mengamen dan bahkan menjajakan diri sebagai pelacur di kampung-kampung kumuh. Ada yang hal lucu difilm ini ketika Jamal dan Malik harus pindah dari satu kota ke kota lain, mencuri makanan, tas, sepatu di Taj Mahal hingga menjadi pemandu wisata gadungan.

Hingga saat mereka dewasa, Jamal harus berpisah dengan Malik karena ia meniduri Latika secara paksa. Persahabatan mereka tercabut begitu saja, tetapi perasaan cinta Jamal pada Latika tidak pernah luntur. Ia terus berusaha mencari Latika dimana ia berada, hingga ia tahu bahwa Latika masih berada dalam perlindungan Malik, sahabat karibnya yang kini ia benci.

Diakhir cerita, Jamal berhasil bertemu kembali dengan Latika disebuah tempat rahasia dan ia berhasil memenangkan hadiah kuis sebesar 20 juta rupee. Selain itu tuduhan bahwa ia curang ternyata tidak terbukti, kerasnya kehidupan dijalanan dan otak yang cerdas membuat Jamal memang layak menjadi pemenang kuis.

A.R. Rahman sebagai pencipta lagu soundtrack film ini berhasil menggabungkan musik India dengan modern yang enak didengar, I wanna buy the soundtrack. Tarian dan musik yang panjang layaknya film khas Bollywood tidak ditampilkan difilm ini untuk membidik pasar yang lebih luas yaitu Hollywood. Tarian dan musik khas India hanya ditampilkan diakhir cerita sebagai penutup film.

Rupanya India mempunyai kiat yang jitu untuk mengambil hati para juri dan penonton di Amerika terlebih lagi dengan menyisipkan beberapa hal berbau Amerika di film ini serta berbahasa Inggris plus dengan sutradara Inggris yang sudah sering membuat film di Amerika. Peluncuran film ini dilakukan diakhir tahun untuk memikat hati para juri festival film dan asosiasi jurnalis asing di Amerika hyang hasilnya sudah kita ketahui, won 3 Golden Globe Awards 2009.

Cina sudah memikat hati para juri 4 tahun lalu sewaktu film Crouching Tiger Hidden Dragon masuk nominasi piala Oscar. Para artisan Cina mencuri perhatian dunia waktu itu dan Asia bergembira ketika film tersebut menang sebagai Best Foreign Movie dan  Best Director di Academy Award. Kini era Cina akan digeser oleh perfilman India melalui film ini.

Sebenarnya India sudah mencuri perhatian Hollywood sejak beberapa produser India membiayai beberapa film besar di Hollywood dan artis cantik India – Aishawarya Rai main film di Hollywood. Tetapi gaungnya waktu itu masih lebih kalah dari Cina, kini mereka belajar dari Cina untuk menarik pasar Amerika dari film ini. Bollywood memang tidak kalah dari Hollywood.

Indonesia bisa meniru pola Cina dan India untuk memikat hari para juri perfilman di Amerika, mungkin suatu saat nanti akan ada film Indonesia yang akan memenangkan salahsatu piala perfilman bergengsi di Amerika. It could be another 5 or 10 years later....

11 comments:

  1. ini bukanlah film bollywood...dan Danny Boyle bukanlah seorang amerika
    dia orang inggris dan film ini dipublikasikan sebagai film inggris...hehe
    oh ya...dia menang 4 GG...bukan 3
    director, picture, score dan screenplay...

    anyway....a really great movie..!!!
    http://arddhe.multiply.com/reviews/item/134

    ReplyDelete
  2. pan udah dibilang diatas si Om Danny orang londo inggris bukan amerikan....
    tapi ini slaahsatu kiat india agar dikenal dunia dari sisi perfilman..
    karena bisnis film di India menjadi salahsatu roda penggerak ekonomi di India..
    it opens the eye of world movie...

    ReplyDelete
  3. nonton dimana rip?
    dvd nya udah ada blom ya?

    ReplyDelete
  4. di blitz megaplex...
    kalo mau beli aja dvdnya di ambasador udah ada koq
    murah meriah........hehehhee

    ReplyDelete
  5. di blitz mana yg udah nayangin???

    setahu gw blom ada deh yg nayangin nih film di indonesia?

    ReplyDelete
  6. coming soon pak ...bentar lagi.....

    ReplyDelete
  7. Sudah cari reviewnya di google, ternyata rata2 memberikan nilai PLUS. Sayang belum sempet liat...thanks, salam kenal

    ReplyDelete
  8. sama-sama salam kenal juga dan udah tayang di bioskop koq...

    ReplyDelete