Monday, January 21, 2008

Novel Selular - A New Trend

Tadi malam sewaktu membaca Koran International Herald Tribune terbitan tanggal 21 Januari 2008 ada artikel yang menarik. Artikel yang terletak di halaman pertama Koran besar tersebut bertuliskan “Novel changes in Japan. Big sales for books written on cellphones” ditulis oleh kolumnis Jepang bernama Norimitsu Onishi. Di artikel tersebut diceritakan bagaimana sebuah trend baru merebak dikalangan anak muda Jepang saat ini. Tren baru tersebut adalah sebuah Novel Selular, sebuah arti kata dari Cellphone Novel yang saya sadur dari tulisan tersebut.

                Ada banyak catatan mengenai novel selular, seperti yang dikutip oleh kolumnis Jepang tersebut bahwa sebenarnya novel selular ini sudah muncul sejak beberapa tahun yang lalu. Kecanggihan tehnologi di Jepang membuat moda koneksi internet dengan handphone terus terupdate setiap saat. Kaum muda Jepang dan khususnya wanita saat ini sedang menggandrungi Novel Selular. Novel Selular sendiri adalah sebuah cara untuk mempromosikan tulisan berupa novel dengan kata-kata yang singkat dan isi cerita biasanya tentang percintaan, ditulis dengan keypad di handphone, terkoneksi dengan blog pribadi dan kemudian isi blog tersebut dibaca oleh para penggemarnya.

                Jadi misalkan saya membuat cerita di www.multiply.com atau www.blogger.com, tapi saya menulis cerita tersebut dihandphone Nokia Communicator atau tipe HP apa saja yang bisa terkoneksi dengan internet dan kemudian link dengan blogsites pribadi, nah kemudian isi blog saya bisa kalian baca di HP masing-masing. Kalian bisa bebas memberikan komentar mengenai isi tulisan tersebut dan bisa dengan bebas pula menyebarkan isi tulisan yang saya buat kepada teman-teman Anda. Hal inilah yang dilakukan pertama kali oleh penyedia situs Maho no I rando pada tahun 2000. Ia menyadari bahwa banyak para blogger aktif menulis sehingga ia menyediakan software khusus yang bisa langsung link dari telepon selular ke blog pribadi masing-masing. I wanna do it, too……..

                Nah kegiatan menulis diblog melalui handphone ini akhirnya dapat dijadikan sebuah buku, seperti yang telah dilakukan oleh Rin – seorang wanita Jepang berusia 21 tahun ini, sudah menulis sebuah buku yang berisikan tentang kisah cinta yang tragis. Buku ini merupakan kumpulan tulisannya yang dihasilkan melalui novel selularnya. Novel selularnya ini pertama ia tulis pada saat ia SMU dan setelah lulus bekerja sebagai part timer disebuah perusahaan. Pada waktu senggang, Rin menulis novel melalui media telepon selularnya. Tanpa disangka, novel selularnya digemari oleh para pembaca dan kini sudah menjadi buku setebal 142 halaman dan laku terjual 400,000 kopi di Jepang, Wuih hebat yakh….jadi pengen nulis buku……hehehhee

                Tapi tren novel selular yang sedang booming saat ini di Jepang juga mendapatkan banyak kritikan. Pertama booming novel selular ini menyebabkan melonjaknya tagihan kartu pasca bayar telepon selular para pelangganya di Jepang dengan biaya yang dihabiskan bisa US$ 1000/pelanggan. Dan Docomo salahsatu provider selular terkenal di Jepang juga sudah memberikan beberapa bentuk paket kepada para pelanggannya yang ingin menggunakan layanan jasa novel selular sejak pertengahan tahun 2004 yang lalu.

                Kecanggihan tehnologi di Jepang kini mulai bergeser dari komputer jinjing pribadi menuju ketelepon selular yang sudah terkoneksi ke jaringan wireless internet. Para murid SMP di Jepang sudah keranjingan menulis novel selular saat ini, karena mudah dan aksesnya cepat. Kedua, isi  cerita novel selular biasanya berisi tulisan yang singkat dengan gambar ikon ekspresi yang ada, karena mereka menggunakan keypad telepon selular yang kecil dan terbatas. Sehingga membatasi ruang gerak jari-jari mereka pada saat menekan tombol keypad selular mereka. Dan isi dari short messaging juga tidak dapat memuat banyak kata-kata seperti di komputer biasa. Para penulis novel selular juga kebanyakan kaum wanita berumur dibawah 25 tahun dan mereka biasanya menulis diari, kisah cinta mereka, kisah spiritual dan bahkan tentang kisah imajinasi lainnya.

                Ketiga, para penulis novel selular ini bukanlah penulis professional, mereka hanya hobi menulis dan tidak menerima bayaran. Mereka akan menerima bayaran apabila novel selular mereka diterbitkan dalam sebuah buku. Sehingga tulisan novel selular pun kadang sulit dimengerti karena terlalu simple, paragraph yang pendek dan cerita yang mudah ditebak. Tapi sebagian para pengamat mengatakan bahwa ini adalah sebuah genre, akan mungkin suatu ketika tehnologi akan semakin maju maka menulis dapat dilakukan dimana saja tanpa melalui media komputer atau laptop.

                Keempat, bisa saja era novel selular akan kembali pudar dan para penggemarnya akan kembali beralih menulis di laptop atau komputer pribadi. Karena dilaporkan bahwa salahsatu penggemar novel selular memutuskan kembali menulis di laptopnya akibat kukunya yang panjang patah dan melukai jarinya hingga berdarah akibat terlalu sering menekan tombol keypad telepon selularnya. Labil….hehehehee….

                Menurut saya, era novel selular kemungkinan baru berkembang satu atau dua tahun kemudian di Indonesia. Pertama koneksi internet melalui HP juga masih lambat aksesnya dan kemudian juga harga koneksi yang mahal, lebih murah dan mudah dilakukan melalui berlangganan internet di rumah atau gratis berselancar internet dari kantor. Kedua, kebetulan jari-jari pria lebih besar dibanding wanita jadi kayaknya agak malas yakh menulis ria di blog pribadi melalui selular, bisa keriting jari saya. So….will You do your first Cellular Novel?

2 comments:

  1. duh, kadang lebih suka yang klasik!! bawa buku tebal hehehehe... kesannya lebih puassss

    ReplyDelete
  2. ya iyalah....org jepun khan suka aneh2.....bisa keriting kale jari kalo tiap hari neken tuts handphone....xixixixixi

    ReplyDelete