Thursday, January 3, 2008

Turtles Can Fly

Beberapa hari sebelum libur akhir tahun tiba, saya menyempatkan mampir di Disc Tarra Plaza Semanggi. Lihat berbagai macam CD, VCD dan DVD yang berjejer rapi, akhirnya saya menemukan sesuatu film dengan judul yang unik dan cover yang menarik "Turtles Can Fly."

Masih dalam format VCD dan keluaran dari Jive Connection, akhirnya saya membawa VCD tersebut dan beberapa buah CD lagu ke bagian kasir. Beberapa hari kemudian baru saya bisa memutar piringan CD tersebut.

Film tersebut besutan sutradara asal Iran "Bahman Gohbadi" dan dibuat pada tahun 2004. Kalau tidak salah film ini pernah muncul di Jiffest 2006 yang lalu, cuma saya tidak sempat menonton film tersebut. Seperti yang kita ketahui, karya film dari Iran sangat disukai oleh para juri International. Selain karena sinematografinya yang baik juga dari cara penyampaiannya yang menarik. They are very creative.

Seorang anak lelaki berumur 13 tahun, memakai kacamata yang besar dan lebar, beranbut keriting dan berhidung mancung layaknya kebanyakan bangsa Timur Tengah, dan biasa dipanggil Sattelite (diperankan oleh Soran Ibrahim) mempunyai pekerjaan sebagai seorang pemasang antena televisi dan parabola di kamp pengungsian suku Kurdi yang terletak di perbatasan selatan Irak dan Turk

Dengan gayanya yang sok orang tua, ia dipercaya oleh sahabat-sahabatnya yaitu Shirkooh (Ajil Zibari) berumur 10 tahun dan cengeng serta Pashaw (Saddam Hossein Feysal) si kaki satu, untuk menjadi pemimpin segerombolan anak-anak pencari ranjau darat. Seperti yan telah dilaporkan dunia internasional bahwa wilayah di Irak dan Iran serta Afghanistan rawan ranjau darat.

Jadi Sattelite mempunyai dua pekerjaan tetap untuk anak berumur 13 tahun yang ingin berusaha tetap hidup di tengah kecamuk perang, sebagai pemasang antena TV/Parabola dan boss kecil pengumpul ranjau darat. Hingga suatu saat, karena suatu nasib.....ia dan sahabat-sahabatnya harus berjumpa dengan seorang gadis kecil suku Kurdi yang cantik, pendiam dan misterius....bernama Agrin (Avaz Latif).

Agrin selalu membopong sang adik yang masih berumur 5 tahun dan ternyata buta serta selalu ditemani sang kakak pria Hyenkov (Hiresh Feysal Rahman). Sang kakak yang kehilangan kedua tangannya akibat perang, sangat melindungi sang adik Agrin dan si kecil Risa (Abdol Rahman Karim).

Ternyata diluar dugaan Satelite menyukai sang gadis misterius tersebut dan diluar dugaan juga, rivalnya Hyenkov ternyata mempunyai kekuatan supranatural. Ia bisa melihat sesuatu di akan datang, bisa hal yang buruk dan hal yang baik dimasa depan.

Dengan berbagai macam cara Satelite mencoba mendekati gadis idamannya dan sesekali dibantu oleh rekan-rekannya para pengumpul ranjau darat. Permainan apik Satellite sangat mendukung jalan cerita film ini, sesekali dibumbui oleh kisah jenaka. Seperti gaya kenakalan Satelite yang mengerjai Ketua kampung kamp pengungsian yang sudah tua dan tidak mengerti bahasa Inggris.

Seperti kebanyakan negri di Timur Tengah, bahwa siaran internasional yang seronok apalagi musik dan film adalah sesuatu yang haram untuk ditonton. Kali ini tujuan ketua kampung kamp pengungsiang suku kursi memasang parabola adalah untuk melihat situasi perang di Irak. Yang notabene mereka tidak mendapatkan proporsi berita yang sama seperti yang ditayangkan oleh TV international seperti CNN dan BBC. Cuma yang menjadi kendala adalah bahasa Inggris. Nah kali ini Sattelite diminta untuk menterjemahkan laporan berita bahasa Inggris tersebut intinya dalam bahasa Arab Kurdi.

Dalam tayangan suatu berita yang menggambarkan presiden USA, Bush sedang mengadakan press conference tentang rencana penyerangan Amerika ke Irak......Sattelite hanya bilang kepada seluruh tetua kampung suku Kurdi, bahwa berita tersebut berisi laporan cuaca bahwa besok akan turun hujan deras. Sangat tidak nyambung sekali.....

Kejadian demi kejadian terjadi. Dengan bantuan Hyenkov sang peramal masa depan, Sattelite membantu untuk mengurangi korban manusia berjatuhan akibat bom dan kekejian perang.

Pada suatu ketika, terkuaklah mengapa Agrin - sang wanita misterius pujaan hati Satelite tidak bisa menerima cinta dari seseorang. Kekejian peranglah yang membuatnya trauma dan terus berusaha bunuh diri. Agrin mengalami perkosaan oleh tentara Iraq pada saat rezim Saddam Husein yang terkenal ingin memberangus suku Kurdi di wilayah selatan Iraq. Suku Kurdi menurut sejarah ingin memisahkan diri dari wilayah Iraq selatan dan ingin merdeka.

Setelah diperkosa, Agrin melahirkan seorang anak kecil yang tampan cuma sayang ia buta. Agrin sangat membenci Risa, darah kandungnya hingga beberapa kali ia berusaha membunuh Risa dengan segala cara. Sementara Hyenkov sang kakak sangat mencintai Risa, bagaikan adik kandungnya sendiri. Karena Hyenkov melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana Agrin diperkosa oleh para tentara Saddam kala itu.

Suatu pagi buta dengan udara pegunungan yang sangat dingin, Agrin membawa sikecil ke puncak bukit. Kaki si kecil diikat oleh tali pemberian Sattelite dan tali tersebut dikaitkan pada sebatang pohon dipinggir jurang. Dengan harapan si kecil Risa terjatuh ke jurang dan mati. Pada saat ia meninggalkan si kecil yang buta di pinggir jurang, saya sangat sedih sekali.

Seperti berbagai macam kejadian di Indonesia, bagaimana seorang Ibu yang melahirkan seorang anak dari rahimnya sendiri, rela membunuh darah dagingnya dengan berbagai macam cara akibat hidup yang semakin kejam dan alasan lain yang tidak masuk akal.

Agrin sempat menoleh kebelakang pada saat, anaknya Risa memanggil namanya. Dan karena ia buta, ia tidak tahu kemana ibunya pergi. Ia kedinginan........

Ajaib memang, Risa ditemukan lepas dari pinggir jurang dan kini ditemukan oleh segerombolan anak pengumpul ranjau darat di area yang penuh ranjau. Sahabat-sahabat satellite segera pergi mengabarinya. Sattelite segera bergegas menuju area tersebut dengan sepeda yang ia banggakan.

Dengan gagah berani, Sattelite berusaha menolong anak tersebut hingga......ranjau darat terinjak olehnya. Meledaklah.....beruntung Sattelite terkena serpihan ranjau di ujung kakinya saja, walau ia meringis kesakitan dan dokter baru tiba pada tengah malam.

Agrin semakin merasa bersalah akibat luka yang diakibatkan oleh perbuatannya meninggalkan Risa dibukit dan terlepas. Niat Agrin untuk membunuh darah dagingnya semakin kuat. Sementara sang kakak, Hyenkov mendapatkan mimpi buruk tentang meninggalnya Agrin dan Risa.

Hingga suatu pagi, Hyenkov terbangun dan keluar dari tendanya. Ia melihat sosok Agrin yang berada dimana-mana. Ia berlari terus menuju suatu tempat, sebuah danau dengan air yang tidak jernih lagi.

Sattelite sedang duduk termenung, menangis, bajunya basah kuyup. Hyenkov segera terjun kedalam danau kecil tersebut. Ia menemukan kaki sang adik kecil Risa terikat tali tambang yang ujungnya diikat pada sebuah batu besar. Agrin, sang Ibu kandungnya telah membunuh darah dagingnya sendiri.

Sementara Agrin.....telah bunuh diri dengan terjun dari pinggir tebing yang terjal. Hyenkov dengan kemampuan supranaturalnya berhasil menemukan lokasi Agrin bunuh diri.....yang tersisa hanya selop biru di pinggir sebuah tebing.....targis memang....mereka adalah korban perang....

Tentara Amerika masuk ke Irak selatan dan membebaskan suku Kurdi dari kekejaman tentara Saddam. Sattelite dan teman-temannya harus berpisah karena mereka bisa hidup kembali di kota mereka dahulu.

Dan Hyenkov meramalkan bahwa 265 hari lagi akan ada kejadian di Iraq......tertangkapnya Saddam Hussein....

Film berdurasi 95 menit ini sangat menarik sekali. Ceritanya memang sedih. Film ini sempat berjaya di beberapa festival film seperti,

  1. Glass Bear, Best Feature Film and Peace Film Award, Berlin International Film Festival, 2005.
  2. Golden Seashell, Best Film, San Sebastián International Film Festival, 2004.
  3. Special Jury Award, Chicago International Film Festival, 2004.
  4. International Jury and Audience Awards, São Paulo International Film Festival, 2004.
  5. La Pieza Award, Best Film, Mexico City International Contemporary Film Festival, 2005.
  6. Audience Award, Rotterdam International Film Festival, 2005.
  7. Golden Prometheus, Best Film, Tbilisi International Film Festival, 2005.
  8. Aurora Award, Tromsø International Film Festival, 2005.
  9. Golden Butterfly, Isfahan International Festival of Films for Children, 2004.
  10. Gold Dolphin, Festróia - Tróia International Film Festival, 2005

It's a must to see!

2 comments:

  1. hehe udah lihat agak lama sih (bajakan :D)..tapi udah agak lupa2 ceritanya..emang film bagus..sisi lain kekejaman perang..anak2 kecil golek ranjau buat nyari duit?? wheeew..:(

    ReplyDelete